Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam
proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas.
Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi
sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti
halnya yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang
mengatakan : “ Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah,
dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru
menyuruh membaca. Juga juga menambah tugas (1),cari buku lain untuk
membedakan(2), pelajari keadaan orangnya”(roestiyah, 1996 : 75 ). Dalam buku
lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar hal.132, Roestiyah
mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil
belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama
melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih
terintegrasi.
Menurut Nana Sudjana (2000: 81):Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa laksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena itu tugas dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok.
Metode
pemberian tugas merupakan cara penyajian bahan pelajaran yang harus dilaporkan
atau dipertanggung jawabkan. Dengan metode pemberian, dalam memberikan bantuan
kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan jalan siswa diberi tugas.
Efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar harus selalu ditingkatkan.
Guru mempunyai peran yang besar dalam merencanakan, melaksanakan serta
mengevaluasi kegiatan belajar mengajar. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di
sekolah dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat
menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut.
Dalam hal ini guru harus mengatur waktu yang tersedia dengan jumlah materi yang
ada, sehingga akhirnya pengajaran menjadi tuntas.
Untuk mengatasi keadaan
tersebut guru perlu memanfaatkan waktu tersebut dengan memberi tugas tugas di
luar jam pelajaran baik sebelum jam pelajaran maupun sesudah jam pelajaran.
Setelah diberi informasi mengenai pengetahuan dan keterampilan yang harus
mereka miliki, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk berlatih mempraktikkan
pengetahuan dan keterampilan setelah siswa belajar. Selain diberi kesempatan
untuk berlatih, siswa hendaknya diberi tahu tentang hasil mereka berlatih.
Mereka perlu diberi umpan balik, dan mereka perlu diberi tahu apakah jawaban
mereka benar atau salah. Siswa-siswa yang mengetahui jawabannya salah
diharapkan tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang serupa. Teknik pemberian
tugas menurut Roestiyah N. K (2001: 133) adalah:
“Teknik pemberian tugas digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Di samping itu untuk memperoleh pengetahuan secara seksama tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta ketrampilan siswa disekolah,melalui kegiatan di luar sekolah itu”.
“Teknik pemberian tugas digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Di samping itu untuk memperoleh pengetahuan secara seksama tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta ketrampilan siswa disekolah,melalui kegiatan di luar sekolah itu”.
Menurut Nana Sudjana (2000: 81):Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa laksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena itu tugas dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok.
Berdasarkan
pendapat dari Roestiyah N. K dan Nana Sudjana dapat dikatakan bahwa dengan
pemberian tugas akan merangsang untuk aktif dalam belajar, sehingga tujuan
belajarnya dapat tercapai dan hasil belajar yang dicapai lebih mantap.
Dengan
pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode
pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan
dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau
di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik
secara individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap
materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung
jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang
studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya,
dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
Dalam
memberikan tugas, guru harus memperhatikan hal-hal
berikut:
Memberikan
penjelasan mengenai,
1. Tujuan penugasan
2. Bentuk pelaksanaan tugas
3. Manfaat tugas
4. Bentuk Pekerjaan
5. Tempat dan waktu penyelesaian tugas
6. Memberikan bimbingan dan dorongan
7. Memberikan penilaian.
Bertujuan
agar hasil belajar lebih mantap karena siswa melaksanakan latihan, sehingga
pengalaman siswa mempelajari sesuatu lebih terintegrasi.
Dengan kata
lain, tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian
tugas diberikan guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggungjawabkan.
Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, di rumah atau di tempat lain yang dapat
menunjang penyelesaian, baik secara individu atau kelompok. Tujuannya melatih
atau menunjang materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga
melatih tanggung jawab.Tugas
dari guru merupakan bagian dari pelajaran sekolah yang harus dikerjakan oleh
siswa di rumah. Menurut WJS Purwadarminta (l987:104) tugas merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan atas sesuatu yang ditentukan untuk dilaksanakan.
Demikian, tugas merupakan kegiatan siswa di luar jam tatap muka yang diberikan
oleh guru kepada siswa agar siswa dapat lebih mendalami dan memahami materi
yang diberikan. Tujuan pemberian tugas adalah untuk melatih, mempermahir, dan
memperdalam pengetahuan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang diterimanya di
sekolah.
Dalam percakapan
sehari-hari tugas ini dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah atau disingkat PR.
Pekerjaan Rumah terdiri dari tiga fase kegiatan, yaitu (1) pendidik memberikan
tugas, (2) Anak didik melaksanakan tugas, (3) Anak didik mempertanggung
jawabkan apa yang dipelajarinya kepada pendidik.
0 Response to "METODE PEMBERIAN TUGAS DAN HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH GURU SAAT MEMBERI TUGAS (PR)"
Posting Komentar