Tes secara sederhana dapat diartikan sebagai himpunan
pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan-pernyataan yang harus
dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta tes
dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari peserta tes.
Dalam kaitan dengan pembelajaran aspek tersebut adalah indikator pencapaian
kompetensi. Tes berasal dari bahasa Perancis yaitu “testum” yang berarti piring
untuk menyisihkan logam mulia dari material lain seperti pasir, batu, tanah,
dan sebagainya.
Kemudian diadopsi dalam psikologi dan pendidikan untuk menjelaskan sebuah instrumen yang dikembangkan untuk dapat melihat dan mengukur dan menemukan peserta Tes yang memenuhi kriteria tertentu. Cronbach (dalam Azwar, 2005) mendefinisikan tes sebagai “a systematic procedure forobserving a person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or category system”.
Menurut Ebster’s Collegiate (dalam Arikunto, 1995), tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. itulah sekilas pembahasan tentang definisi tes menurut beberapa para ahli, Selanjutnya seperti janji Admin sebelumnya,,, postingan ini sebagai pelengkap artikel sebelumnya yaitu tentang jenis tes berdasarkn berdasarkan cara mengerjakan, cara penyusunan soal dan berdasarkan bentuk jawaban yang diminta.
Kemudian diadopsi dalam psikologi dan pendidikan untuk menjelaskan sebuah instrumen yang dikembangkan untuk dapat melihat dan mengukur dan menemukan peserta Tes yang memenuhi kriteria tertentu. Cronbach (dalam Azwar, 2005) mendefinisikan tes sebagai “a systematic procedure forobserving a person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or category system”.
Menurut Ebster’s Collegiate (dalam Arikunto, 1995), tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. itulah sekilas pembahasan tentang definisi tes menurut beberapa para ahli, Selanjutnya seperti janji Admin sebelumnya,,, postingan ini sebagai pelengkap artikel sebelumnya yaitu tentang jenis tes berdasarkn berdasarkan cara mengerjakan, cara penyusunan soal dan berdasarkan bentuk jawaban yang diminta.
Jenis Tes Berdasarkan Cara Mengerjakan
Secara umum, tes dapat dikerjakan secara tertulis dan secara
lisan.
a) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik
dalam hal soal maupun jawabannya, namun tes yang disampaikan secara lisan dan
dikerjakan secara tertulis masih digolongkan ke dalam jenis tes tertulis.
Sebaliknya, tes yang soalnya diberikan dalam bentuk tulisan sedangkan jawabannya
berbentuk lisan tidak dapat dikategorikan ke dalam bentuk tes tertulis.
b) Tes Lisan
Pada tes lisan, baik pertanyaan maupun jawaban (response)
semuanya dalam bentuk lisan. Karenanya, tes lisan relatif tidak memiliki
rambu-rambu penyelenggaraan tes yang baku, karena itu, hasil dari tes lisan
biasanya tidak menjadi informasi pokok tetapi pelengkap dari instrumen asesmen
yang lain.
c) Tes Unjuk Kerja
Pada Tes ini peserta didik diminta untuk melakukan sesuatu
sebagai indikator pencapaian kompetensi yang berupa kemampuan psikomotor.
Jenis Tes Berdasarkan Cara Penyusunan
Berdasarkan kriteria ini, tes dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu tes buatan guru dan tes terstandar.
a) Tes Buatan Guru
(Teacher-made Test)
kita tentu mengetahui tugas-tugas utama yang harus diemban
oleh seorang guru. Untuk melakukan tugas evaluasi itu, seorang guru harus
mengembangkan alat ukur, salah satunya tes. Tes yang dikembangkan sendiri oleh
guru disebut tes buatan guru (teacher-made test). Jadi tes buatan guru adalah
tes yang dirancang dan dipersiapkan oleh guru, tetap dengan mengacu pada
karakteristik tes yang baik dan dilakukan secara cermat, untuk tetap menjamin
validitas maupun reliabilitasnya.
b) Tes Terstandar (Standardized Test)
Dari istilah yang digunakan saja, barangkali kita sudah bisa
memperkirakan apa yang dimaksud dengan tes terstandar.Tes terstandar adalah tes
yang dikembangkan dengan mengikuti prosedur serta prinsip pengembangan tes
secara ketat. Semua prosedur pengembangan tes dikuti sehingga ciri-ciri tes sebagai
alat ukur yang baik senantiasa dapat dipenuhi. Dengan demikian, tingkat
validitas, reliabilitas, kepraktisan, maupun daya beda sudah bukan menjadi
masalah lagi.
Jenis Tes Berdasarkan Bentuk Jawab
Jika kita
melihat bentuk jawaban yang diberikan oleh peserta tes, kita dapat
membedakan tiga jenis tes, yaitu; (a) tes esei, (b) tes jawaban pendek, dan (c)
tes obyektif. Untuk lebih jelasnya, cobalah perhatikan bahasan berikut ini.
a) Tes Esei (Essay-type Test)
Tes bentuk uraian adalah tes yang menuntut siswa
mengorganisasikan gagasangagasan tentang apa yang telah dipelajarinya dengan
cara mengemukakannya dalam bentuk tulisan. Keunggulan tes uraian, guru dapat
mengukur kemampuan siswa dalam hal mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan
pendapatnya, dan mengekspresikan gagasan dengan menggunakan kata-kata atau
kalimat sendiri. Sedang keterbatasannya adalah cakupan materi pelajaran yang
terbatas, waktu pemeriksaan jawaban yang lama, penskorannya cenderung subyektif
dan umumnya kurang handal dalam pengukuran.
b) Tes Jawaban
Pendek
Tes dapat digolongkan menjadi tes jawaban pendek jika
peserta tes diminta menuangkan jawabannya bukan dalam bentuk esei, tetapi
memberikan jawaban-jawaban pendek, dalam bentuk rangkaian kata-kata pendek,
kata-kata lepas, maupun angka-angka. Termasuk ke dalam tes jenis ini adalah tes
yang mewajibkan siswa untuk mengisi bagian yang kosong dari sebuah kalimat atau
teks. Sehingga diharapkan dapat memberikan jawabannya sesingkat mungkin.
c) Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang
diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia. Oleh karenanya sering pula
disebut dengan istilah tes
pilihan jawaban (selected response test). Butir soal
telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh
peserta tes. Menurut Subino (1987) perbedaan yang khas bentuk soal objektif
dibanding dengan soal esei adalah tugas peserta tes (testee) dalam
merespons tes. Pada tes objektif, tugas testee adalah memanipulasikan
data yang telah ada dalam butir soal. Oleh karenanya, tes objektif adalah tes
yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.
Karena sifatnya yang
objektif maka penskorannya dapat dilakukan dengan bantuan mesin. Soal ini tidak
memberi peluang untuk memberikan penilaian yang bergradasi karena dia hanya
mengenal benar dan salah. Soal tes objektif sangat bermanfaat untuk mengukur
hasil belajar kognitif tingkat rendah. Hasil-hasil belajar kompleks seperti
menciptakan dan mengorganisasikan gagasan kurang cocok diukur menggunakan soal
bentuk ini. Soal objektif sangat bervariasi bentuknya. Variasi yang bisa dibuat
dari soal objektif adalah benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi
dan jawaban singkat.
Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>