Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Faktor ini diantaranya adalah ketenangan, kesabaran, kasih sayamg, dan kebetahan siswa dalam kelas. Selama ini sering kita jumpai di kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung, saat guru menerangkan beberapa murid asyik bercerita dengan temanya, berjalan-jalan, atau bermain sendiri.
Tentu saja hal seperti diatas bisa membuat guru
merasa tersinggung dan tidak dihormati. Tetapi mungkin juga guru merasa
cuek,terserah yang penting sudah melaksanakan kewajibannya. Pengalaman seperti
itu merupakan hal menarik untuk disimak. Sebagai guru kreatif, inovatif dan
profesional tentu kita tidak ingin mengalami hal-hal seperti itu. Sebaiknya kita
belajar dan terus belajar supaya peristiwa tersebut tidak menimpa kita sebagai
guru.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan proses belajar mengajar :
1. Pembelajaran yang menonton
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
permasalahan dikelas adalah guru yang selalu menonton dalam mengajar. Mereka
hanya menyampaikan pengetahuan secara sepihak tanpa berusaha melibatkan mental
psikologi anak.
Dalam Kegiatan Belajar mengajar (KBM). Guru hanya
memposisikan anak secara pasif. Siswa hanya dipersiapkan menerima ilmu
pengetahuan dari guru yang menggunakan metode ceramah dengan program 30 CH
(duduk,dengar,diam,catat, dan hafal). Seperti kita ketahui siswa adalah makhluk
unik, sehingga pendidik harus memiliki pemahaman terhadap kebutuhan peserta
didiknya. Sebagai guru profesional sudah selayaknya berusaha meningkatkan
penguasaan materi pembelajaran dengan beberapa pendekatan yang bisa memberikan
hasil belajar yang optimal.
Siswa usia SD berada pada fase paling kreatif
dalam hidup manusia karena mereka dalam usi bermain. Kenyataanya sejak pagi
hingga siang, mereka harus belajar di kelas dengan kondisi tersiksa, mereka
tidak boleh bicara, tapi harus duduk rapi, tangan di meja melihat bapak ibu
guru menyampaikan materi. Oleh karena itu, seorang guru yang profesional harus
bisa mencari dan menggunakan metode yang sesuai, sehingga suasana belajar di
kelas tanpa tekanan.paksaan.
2. Pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM.
Sebagai seorang kreator proses belajar mengajar,
seharusnya guru mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang
menarik minat, bakat, serta mengekspresikan ide-ide dan kreatifitasnya. Tapi
pada kenyataanya masih banyak pembelajaran yang cenderung bersifat teoritis dan
tidak terkait dengan lingkungan siswa berada.
Kondisi seperti ini menyebabkan peserta didik (
siswa ) jenuh dan tidak betah di kelas. Agar tugas guru dalam KBM menjadi
maksimal. Siswa merasa nyaman dan senang ketika pembelajaran berlangsung, maka
guru harus pandai meramu KBM tersebut.
PAIKEM merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang bisa membuat suasana di kelas menjadi asyik dan efektif.
PAIKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
menyenangkan.
Aktif dimaksudkan dalam pembelajaran guru garus
menciptakan suasana yanga membuat siswa aktif bertanya serta mengemukakan
pendapat.
Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi kretif yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan
dirinya dan orang lain. Inovatif, guru harus mampu membuat perubahan dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode, sehingga siswa merasa
enjoy belajar.
Kreatif, juga dimaksudkan agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Menyenangkan tentu saja suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Dengan pendekatan PAIKEM diharapkan siswa dapat
memusatkan perhatian secara penuh pada waktu belajar. Sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. Secara garis besar PAIKEM bisa digambarkan sebagai
berikut, Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan pemahaman
dan kemampuan dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. Guru menggunakan
berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkit semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagi sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.
3. Mengajar menggunakan bahasa cinta
Untuk membuat suasana belajar dikelas menyenangkan
dan menarik minat siswa untuk belajr lebih giat, maka guru harus dapat
menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Karena siswa itu sendiri
sebagai manusia yang memiliki rasa cinta jangan sampai membuat julukan negatif
pada seorang guru gara-gara selalu marah dan berteriak
Bahasa cinta merupakan salah satu kunci sukses
bagi semua guru untuk membangun sebuah hubungan yang indah dengan siswaagar
tercipta suasana menyenangkan. Seorang guru dapat membangun hubungan yang indah
dengan siswa jika mau berbuat.
1. Mengakui kesalahan yang pernah dilakukan
Guru adalah sosok yang di kagumi, dihormati,
sehingga akan menjadi sangat memalukan baginya untuk mengakui kesalahan yang
mungkin telah di perbuat kepada para siswanya. Kewibawaan seorang guru akan
terlihat dari apa yang telah ia lakukan. Sikap mengakui kesalahan dan mau minta
maaf menunjukkan kebersihan hati seseorang .
2. Pujian untuk meningkatkan motivasi belajar
Jangan pelit memberi pujian kepada siswa atas
keberhasilan yang di capai. Setiap usaha yang telah dia lakukan dalam
pembelajaran tenyata mampu meningkatkan motivasi belajar dengan memberi pujian
berarti seorang guru sedang menumbuhkan kepercayaan diri pada siswanya.
3. Memberi kesempatan berfikir kreatif
Menanyakan dan memberikan pilihan kepada siswa
dalam proses pembelajaran akan membuat siswa berlatih mengambil keputusam
sendiri tanpa ada paksaan. Siswa akan terdidik untuk berpikir kreatif dalam
mencari pemecahan suatu masalah.
4. Mau menghargai orang lain
Kata terimah kasih merupakan ungkapan yang
bermakna luas, ketika seorang siswa mampu mengatakan terimah kasih baik kepada
teman atau gurunya berarti dia memiliki kepekaan bahwa apa apa yang telah
berhasil ia dapatkan bukan semata-mata kehebatanya sendiri melainkan ada orang
lain yang turut membantu. Dari sinilah siswa dapat belajar untuk menyadari
bahwa bekerja sama merupakan hal yang sangat baik untuk di lakukan.
Dengan bahasa cinta, hubungan yang
kaku antara guru dan murid sudah saatnya di ubah menjadi hubungan yang harmonis
penuh kasih sayang. Dengan demikian akan mencetak calon-calon generasi yang
unggul di masa mendatang.
0 Response to "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR"
Posting Komentar