loading...

RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA SMP TENTANG JENIS IMBUHAN DAN CONTOH PENGGUNAANNYA

Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan atau dilekatkan pada bentuk dasar untuk membentuk suatu kata.
JENIS IMBUHAN
1. Awalan (Prefiks)
a. Awalan ber-
Awalan ber- mempunyai variasi bentuk ber-, be-, dan bel-. Awalan ber- berfungsi sebagai pembentuk
kata kerja (prefiks verbal). Kalimat yang predikatnya berawalan ber- tidak mempunyai objek tetapi mempunyai pelengkap.
Awalan ber- mempunyai makna berikut.
1) ’memiliki’ atau ’mempunyai’ Ia beristri dua.
2) ’menyatakan’ atau ’mengakui’ Aku berkakak kepadanya.
3) ’menghasilkan’ atau ’mengeluarkan’ Pohon itu sudah bertunas.
4) biasa melakukan’, ’bekerja sebagai’ Ia bertani.
5) ’melakukan pekerjaan mengenai diri sendiri’ Kakak berhias di depan cermin.
6) ’mendapat’, ’dikenai’, ’dapat di-’ gayung bersambut
7) ’memakai’, ’mengendarai’, ’naik’ Saya bersepeda ke sekolah.
8) ’menjadi kelompok’ Kami bertiga adalah siswa SMP.

b. Awalan per-
Awalan per- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan per- (pe- dan pel-) sebagai pembentuk kata benda (prefiks nominal).
Ada beberapa perubahan bentuk awalan per- ketika dilekatkan pada dasar, yaitu:
1) per- menjadi pe- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/ atau dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: per- + renang perenang
2) per- berubah menjadi pel- jika ditam-bahkan pada bentuk dasar ajar.
Contoh: per- + ajar pelajar
3) per- tidak mengalami perubahan bentuk jika bergabung dengan dasar lain selain kaidah 1 dan 2 tersebut.
Contoh: per- + panjang perpanjang

Makna awalan per- sebagai kata kerja
1) ’(men) jadikan lebih’ perindah, perjelas
2) ’membagi jadi’ Perdua roti itu.
Makna awalan per- (pe-, pel-) sebagai kata benda yaitu:
1) ’yang memiliki’, ’yang ber-’ persegi, pejabat, pertanda
2) ’yang menghasilkan’, ’mengeluarkan’ ayam pedaging, ayam petelur
3) ’yang biasa melakukan’, ’yang ber-’ pertapa, petani, pemabuk
4) ’yang melakukan pekerjaan mengenai dirinya sendiri’ lelaki pedandan
5) ’yang dikenai laku’, ’yang ber-’ pesuruh, petatar

c. Awalan meng-
Awalan meng- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja aktif.
Beberapa perubahan bentuk meng-
1) Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ǝ/, /k/, /g/, /h/, dan /x/, bentuk meng- tetap meng-.
Contoh: meng- + kalah mengalah
2) Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ñ/, /ŋ/, /r/, /y/, /w/, bentuk meng- berubah menjadi me-.
Contoh: meng- + makan memakan
3) Jika ditambahkan pada bentuk dasar yang dimulai /d/ atau /t/, bentuk mengberubah menjadi men-.
Contoh: meng- + duga menduga
4) Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /b/, /p/, atau /f/, bentuk meng- berubah menjadi mem-.
Contoh: meng- + babat membabat
5) Jika ditambahkan pada bentuk dasar yang dimulai dengan fonem /c/, /j/, /s/, bentuk meng berubah menjadi meny-. Dalam ejaan baku, bentuk meny- yang bergabung dengan huruf <c>, <j>, <sy> pada awal dasar, disederhanakan menjadi men-.
Contoh:  meng- + jatuhkan menjatuhkan
6) Jika ditambahkan pada dasar yang bersuku satu, bentuk meng- berubah menjadi menge-.
Contoh: meng- + tik mengetik
7) Jika ditambahkan pada kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang dimulai dengan /s/ menjadi men-.
Contoh: meng- + transfer à mentransfer
8) Jika kata kerja tunggal diulang, dasarnya diulangi dengan mempertahankan konsonan pertamanya. Dasar yang bersukusatu mempertahankan unsur nge- di depan dasar yang diulang. Contoh: - tulis menulis menulis-nulis

Awalan me- mempunyai makna berikut.
1) ’melakukan’, ’mengerjakan’ Ia rajin membaca buku.
2) ’menjadi’ Tujuan kita sudah menyatu.
3) ’melakukan peringatan’ menyeratus hari nenek
4) ’menggunakan’, ’memakai’ menggunting baju, menggergaji kayu
5) ’membuat’, ’menghasilkan’ menggambar burung, menyulam
6) mengeluarkan (suara)’ mengeong, mengaum, mengerang
7) ’memberi’, ’melengkapi dengan’ mengecat mobil, memagari rumah.
8) ’menuju’ menepi, menyeberang
9) ’mencari’ Ayah pergi merotan.

d. Awalan peng-
Awalan peng- berfungsi sebagai pembentuk kata benda (prefiks nominal) yang bertalian bentuk dan maknanya dengan awalan meng-.
Awalan peng- mempunyai makna berikut.
1) ’yang melakukan’ pembaca puisi, pelempar lembing.
2) ’yang menjadi’, ’yang menjadikan’ pemerah bibir, pil penenang
3) ’yang menggunakan’, ’yang memakai’ penggunting, penyabit
4) ’yang menghasilkan’, ’yang membuat’ perajin rotan, pengayam topi bambu
5) ’yang mengeluarkan (suara)’ pengembik, perintih
6) ’yang memberi’, ’yang melengkapi dengan’ pengecat gedung, pemagar rumah
7) ’yang menuju’ pendarat, penepi
8) ’yang mencari’, ’yang mengumpulkan’ pemulung, perotan

e. Awalan di-
Awalan di- tidak akan mengalami perubahan, tetapi penulisan di- sebagai awalan berbeda dengan di sebagai kata depan. Di- sebagai awalan ditulis serangkai dengan yang dilekatinya, sedangkan sebagai kata depan ditulis terpisah. Di sebagai kata depan menunjukkan tempat.
Makna awalan di- adalah sebagai berikut.
1) ’dikenai laku’, ’dikenai tindakan’ Buku itu sudah dibacanya.
2) ’dikenai dengan’ Kayu itu digergaji.
3) ’dibuat’, ’dijadikan’ Tomat itu disambal.
4) ’diberi’, ’dilengkapi dengan’ Rumah itu dipagar bambu.

f. Awalan ter-
Awalan ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan kata sifat.
Perubahan bentuk awalan ter- adalah:
1) Awalan ter- berubah menjadi te- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/. Contoh: ter- + rebut terebut
2) Jika suku pertama berakhir dengan bunyi /ǝr/, fonem /r/ pada prefiks ter- ada yang muncul dan ada pula yang tidak.
Contoh: ter- + percaya terpercaya
3) Selain kedua kaidah tersebut, awalan tertidak mengalami perubahan.

g. Awalan ke-
Awalan ke- tidak mengalami perubahan bentuk apapun. Awalan ke- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan kata benda.
Makna awalan ke- sebagai pembentuk kata kerja.
1) Mempunyai makna ’telah mengalami’, menderita keadaan’. Kucing itu ketabrak sepeda.
2) ’di urutan’ , ’pada urutan’ Ia menjadi juara ketiga.
Sebagai pembentuk kata benda, awalan ke- mempunyai makna berikut.
1) ’yang mempunyai sifat atau ciri’ ketua, kehendak
2) ’kumpulan’ Kedua orang itu adalah tahanan polisi.

h. Awalan se-
Awalan se- berfungsi sebagai klitika dan membentuk adverbia.
Awalan se- berupa klitika mempunyai makna berikut.
1) ’satu’ Aku tinggal serumah dengan kakakku.
2) ’seluruh’ Rapat guru se-Sleman
3) ’sama’, ’sampai’ Sepandai ayahnya
Sebagai pembentuk adverbia atau kata keterangan, se- memiliki makna berikut.
1) ’dengan’ Seizin ayahnya, dia berangkat.
2) ’seturut’, ’menurut’ Dia berbuat semaunya saja.
3) ’setelah’ Sesampai di sana, dia sakit.

2. Sisipan (Infiks)
Sisipan atau infiks meliputi –el-, -em-, -er-, dan –in-.
Contoh: telunjuk, telapak, kemelut, kemilau, seruling, gerigi dan gelembung.

3. Akhiran (Sufiks)
a. Akhiran –i
Terdapat dua akhir-an –i yaitu –i sebagai pembentuk kata kerja dan –i (-iah, -wi, -wiah) sebagai pembentuk kata sifat.
Sebagai pembentuk kata kerja, akhiran –i mempunyai makna berikut.
1) ’...di’ Tanami sawah itu dengan padi.
2) ’...kepada’ Kami datangi dia ke rumahnya.
3) ’...ke’ Hadapi dia dengan tenang.
4) ’...dari’ Jangan jauhi dia.
5) ’membuang dari’ Ia menguliti ayam
6) ’berulang-ulang’, ’berkali-kali’ Adik memetiki mangga di pohon.
7) ’memberikan...kepada’, memanasi sayur, menugasi saya
8) ’memasangi...dengan’, ’memasangkan...pada’ memagari, menghitami wajah
9) ’...untuk’ menangisi, menertawai
Akhiran -i, -wi, -iah, -wiah diserap dari bahasa Arab. Sebagai pembentuk kata sifat, -i (-wi, -iah, -wiah) memiliki makna ’bersifat’, atau ’berkenaan dengan’.
Contoh: alami, duniawi, manusiawi.

b. Akhiran –kan
Akhiran –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada kata apapun, dan berfungsi membentuk kata kerja.
Makna akhiran –kan antara lain:
1) ’menyebabkan’, ’menjadikan’ Kisah sedih itu menangiskan kami.
2) ’melakukan untuk/ bagi orang lain’ Aku membuatkan adik makanan.
3) ’sungguh-sungguh’ Perhatikan gambar berikut.
4) ’dengan’ Ikatkan tali ini pada dahan itu.

c. Akhiran –wan dan -wati
Akhiran –wan dan –wati menunjuk pada orang yang ahli di bidang tertentu, orang yang mata pencahariannya atau pekerjaannya di bidang tertentu, orang yang memiliki barang atau sifat khusus.
Akhiran –wan memiliki bentuk –man dan –wati. Akhiran –man diletakkan pada dasar yang berakhir dengan fonem –i,
contohnya :budiman dan seniman.
Akhiran –wati merujuk pada perempuan,
Contohnya karyawati.

d. Akhiran –is, -isme, -isasi
Akhiran –is, -isme, dan –isasi merupakan akhiran yang dipungut dari bahasa asing. Akhiran –is berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat.
Sebagai pembentuk kata benda, contohnya jurnalis, idealis.
Sebagai pembentuk kata sifat contohnya agamis, egois.
Makna akhiran –is adalah ’orang, pelaku’ dan ’berkenaan dengan, bersifat’.
Akhiran –isme berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan bermakna ajaran
atau paham.
Contoh: komunisme, liberalisme, kapitalisme.
Akhiran –isasi berfungsi sebagai pembentuk kata benda yang menyatakan ‘proses’, ‘cara’, ‘perbuatan’.
Contoh: globalisasi, liberalisasi

4. Imbuhan Terbelah (Konfiks)
Konfiks merupakan imbuhan tunggal yang terdiri atas dua unsur yag terpisah, kiri dan kanan.
a. Konfiks ke-an
Fungsi konfiks ke-an bisa sebagai pembentuk kata kerja, kata sifat, dan kata benda.
1) Sebagai pembentuk kata kerja, ke-an mempunyai makna ’menderita, mengalami kejadian, mengalami keadaan’.
Contoh: Kemalaman di perjalanan.
2) Sebagai pembentuk kata sifat, ke-an mempunyai makna ’terlalu’, ’terlampau’
Contoh: Pakaian seragamnya kekecilan.
3) Sebagai pembentuk kata benda, ke-an mempunyai makna ’ciri sifat’ dan ’ciri tempat’.
Contoh: keadilan, kemanusiaan: mempunyai ciri tempat kedudukan, kecamatan: mempunyai ciri sifat

b. Konfiks ber-an
Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja. Berikut makna konfiks ber-an.
1) ’melakukan sesuatu dengan laku atau pelaku banyak’, ’tidak beraturan’
Contoh: Kami berlarian menyelamatkan diri.
2) ’saling’, ’berbalasan’
Contoh: Mereka bersalaman

c. Konfiks ber-kan
Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja transitif atau yang memerlukan objek. Beberapa makna imbuhan ber-kan adalah:
1) ’memakai’, ’menggunakan’ Dia tidur beralaskan koran.
2) ’mempunyai’ berharapkan, bermimpikan
3) ’menjadikan’ berasaskan, beristrikan

d. Konfiks per-an
Konfiks per-an mempunyai bentuk per-an, pel-an, pe-an. Berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Makna konfiks per-an adalah :
1) ’perihal’, ’yang berhubungan dengan’ pekerjaan berat
2) ’hasil memper-...’, ’perihal memper-...’ perpanjangan, perpendekan
3) ’tempat ber-...’ peristirahatan, permukiman

e. Konfiks se-nya
Konfiks ini dilekatkan pada dasar yang berupa kata sifat perulangan maupun yang bukan perulangan. Konfiks se-nya mempunyai makna ’paling’ atau ’tingkat relatif yang tinggi’.
Contoh: sebenarnya, sejujurnya, setinggitingginya, sebaik-baiknya.


0 Response to "RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA SMP TENTANG JENIS IMBUHAN DAN CONTOH PENGGUNAANNYA"

Posting Komentar