loading...

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU


Kinerja Guru
Menurut LAN (1992) sebagaimana dikutip oleh Rusman (2011:50) kinerja adalah performance atau unjuk kerja, prestasi kerja, pelaksanaan kerja, hasil unjuk kerja.

Sedangkan menurut Prawirosentono (2001:52) menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang biasa dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu komunitas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal dan sesuai dengan moral dan etika. Sehingga dapat disimpulkan kinerja merupakan suatu wujud prilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi.

Noto Atmojo (1992) sebagaimana dikutip oleh Rusman (2011:50) menyebutkan bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: ability, capacity, held, incentive, environment, validity. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran.

Georgia Departement of Education telah mengembangkan teacher performance assessment instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian ini menyoroti tiga aspek utama kemampuan guru, yaitu:
(1)  Rencana pembelajaran (teaching plans and material),
(2)  Prosedur pembelajaran (classroom procedure) dan hubungan antarpribadi (interpersonal skill),
(3)  Penilaian pembelajaran. (Rusman, 2011:75)

Kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, kemampuan guru akan terwujud jika guru memiliki keterampilan dan motivasi yang memadai. Untuk itu unsur yang harus dipahami dalam mengkaji kinerja guru adlah kemampuan dasar mengajar dan kecakapan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. (Rusman, 2011:80)

Kinerja guru menunjukkan pada suatu keadaan dimana guru-guru di suatu sekolah secara sungguh-sungguh melakukan hal-hal yang terkait dengan tugas mendidik dan mengajar di sekolah. Kesungguhan kerja yang dimaksud jelas dalam usaha merencanakan program mengajarnya dengan baik, teratur, disiplin masuk kelas untuk menyajikan materi pelajaran dan membimbing kegiatan belajar siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa dengan tertib/ teratur serta setia dan taat menjalankan atau menyelesaikan kegiatan sekolah lainnya tepat waktu. Dengan demikian, kinerja guru merupakan hasil kerja yang didapat dan dicapai oleh seorang guru dalam suatu lembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang digariskan.

Kecerdasan Emosional
Emotional Intelligence menurut Daniel Goleman (2008:152) merupakan kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

Dalam buku Mike Brearly “Emotional Intelligence in the Classroom” sebagaimana dikutip oleh Ginnis (2007:36) menyatakan bahwa, kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan emosi kita untuk meningkatkan keberhasilan kita dalam aspek kehidupan kita.

Kecerdasan emosional seorang guru memainkan peranan penting dalam meningkatkan perfomanya dalam mengajar dan berinteraksi dengan segenap komponen sekolah. Kesuksesan seseorang dipengaruhi faktor kecerdasan intelektualnya hanya sekitar 20%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang diantaranya adalah kecerdasan emosional. (Goleman, 2008:16)

Sebagai individu pekerja, seorang guru haruslah memiliki kepekaan dalam memahami emosi diri dan memiliki rasa empati sehingga bisa memahami orang lain dan bisa menjalin kerjasama dengan orang lain. Dengan kepekaan terhadap hal-hal tersebut, tentunya akan melahirkan motivasi dan kepercayaan diri dalam mengajar. Kecerdasan emosional bukan lawan dari kecerdasan intelektual, akan tetapi keduanya berinteraksi secara dinamis baik pada tataran konseptual maupun di dunia nyata. (Shapiro, 1997:9)

Interaksi antara guru dan siswa merupakan komponen penting dari sekian banyak komponen yang turut mendukung prestasi belajar siswa. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar juga dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru. Oleh karena itu, kecerdasan emosional memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja seseorang. (Mohyi, 1999:197)

Penerapan dalam dunia pendidikan secara tidak langsung menumbuhkan adanya kesadaran pendidikan dalam meningkatkan kecerdasan emosional yang termanifestasikan dalam kelima dimensi kecerdasan emosional, yaitu kemampuan mengelola emosi diri, mengenali emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain.

Kemampuan-kemampuan kecerdasan emosional tersebut tentu juga akan berdampak pada keberhasilan guru dalam mengelola interaksi antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa lainnya, sehingga seorang guru dapat menjaga dan mengendalikan ketertiban kelas, mengelola kegiatan pembelajaran, serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kecerdasan emosional memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja guru. (Goleman,dkk., 2005:300). Bahwa kecerdasan emosional merupakan hal penting yang harus ditingkatkan bagi seorang guru karena akan berpengaruh pada kinerja guru tersebut. Karena semakin tinggi kecerdasan emosional seorang guru maka, semakin tinggi pula motivasi kerja yang akan berpengaruh pada kinerja seorang guru.

Hal tersebut juga selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Najib Amrullah (2008:154) yang menjelaskan bahwa kecerdasan emosional mempunyai hubungan dengan kinerja guru, dan semakin tinggi kecerdasan emosional seorang guru maka semakin tinggi pula kinerjanya.
Dengan demikian, seorang guru perlu meningkatkan kecerdasan emosionalnya sehingga dapat menjalin komunikasi yang baik dan harmonis dengan semua  komponen sekolah. Mengingat kecerdasan emosional yang baik yang dimiliki seorang guru akan dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru tersebut.

Tanpa ada adanya kesadaran diri dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan dalam kelima dimensi kecerdasan emosional tersebut, mustahil bagi seorang guru untuk meningkatkan kinerjanya mengingat peranan kecerdasan emosional dalam pembentukan karakter kepribadian seorang guru untuk mencapai kinerja yang baik. Oleh karena itu, peningkatan kecerdasan emosional menjadi faktor penting dalam upaya peningkatan kinerja guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Classic 3"/>

Related Posts :

0 Response to "HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU"

Posting Komentar