loading...

WACANA MENDIKBUD TENTANG LIMA HARI SEKOLAH BERPOTENSI JERUMUSKAN SISWA KE KEGIATAN NEGATIF

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Selamat Pagi

sinarberita.com - Berita terkini seputar perkembangan dunia pendidikan kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara terupdate kepada seluruh rekan pengunjung khususnya yang berada dalam lingkungan satuan pendidikan tanah air.

Setelah wacana penerapan Fullday School atau sekolah sehari penuh mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan (foto: Adi s/SurabayaTIMES)

Kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendi berputar arah dengan mewacanakan lima hari sekolah dalam sepekan.

Wacana tersebut mendapat penolakan dari DPRD Jatim karena dapat berpotensi menjerumuskan murid ke perbuatan negatif

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan mengatakan, dirinya tak yakin dengan menambah hari libur bisa secara otomatis membuat anak lebih banyak bersama orangtua.

Sebaliknya, bisa jadi siswa didik malah lebih banyak beraktifitas di luar dan justru berpotensi terjerumus pada kegiatan negatif.

Menurut anggota Fraksi NasDem-Hanura itu, sekolah tidak selamanya diisi kegiatan belajar-mengajar, tetapi juga ada kegiatan ekstrakurikuler yang berguna untuk membentuk fisik dan karakter siswa.

Selama ini, hari Sabtu digunakan sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler. Kalau hari Sabtu diliburkan, maka tak ada lagi waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler.

“Selama ini hari Sabtu digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Kalau digunakan di hari Jumat, jadwal belajar-mengajar semakin padat sehingga bisa membuat siswa jenuh. Karena itu, saya tidak setuju hari Sabtu diliburkan,” tegas Eksan ,
Selasa (20/9/2016).

Pengasuh pondok pesantren Nurul Islam II,Jember itu berharap para pejabat sebagai pihak yang memiliki otoritas tak mudah mengumbar wacana tanpa terlebih dulu melakukan kajian secara menyeluruh.

Eksan juga mengingatkan, Indonesia itu sangat beragam dan komplek, sehingga tak bisa disamakan apalagi diseragamkan. 

“Tiap daerah punya karakteristik masing-masing. Jakarta tak bisa disamakan dengan Surabaya, demikian pula Jember belum tentu sama dengan Surabaya.

Karena itu saya orang yang tidak bermufakat dengan wacana sekolah lima hari dalam sepekan,” tandas alumni HMI ini.

Baca juga berita lainya :

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendi melontarkan wacana sekolah lima hari dalam sepekan di depan pengurus pusat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Alasan mantan Rektor UNiversitas Muhammadiyah Malang itu,  kalau dua hari libur, anak ada kesempatan rekreasi, wisata dan otomatis akan meningkatkan pergerakan wisatawan domestik serta waktu bersama keluarga menjadi bertambah.
(Sumber : jatimtimes)

Demikian berita seputar pendidikan yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI

Related Posts :

0 Response to "WACANA MENDIKBUD TENTANG LIMA HARI SEKOLAH BERPOTENSI JERUMUSKAN SISWA KE KEGIATAN NEGATIF"

Posting Komentar