Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Pagi
sinarberita.com - Metode mengajar meripakan bagian penting bagi guru dalam memberikan pengajaran, metode kreatif yang digunakan guru sangat mempengaruhi suksesnya kegiatan belajar siswa. Untuk itu guru selalu dituntut untuk terus mengembangkan metode mengajar agar dapat menciptakan suasana belajar yang tak membosankan bagi siswa.
Selama ini mata pelajaran matematika sering kali menjadi momok bagi anak didik. Pelajaran tersebut identik dengan angka-angka. Identik dengan perkalian, pembagian, penambahan, serta pengurangan.
Namun lewat metode pembelajaran CTL (Contekstual, Teaching, Learning), matematika tidak lagi garang. Betapa tidak, pelajaran matematika disesuaikan dengan konteks kehidupan. Matematika bukan lagi seputar angka-angka yang menjemukan. Anak didik diberi kelelusaan berkreasi.
Hal-hal seperti itulah yang terlontar dalam pelatihan pembelajaran CTL yang digelar Usaid Prioritas di aula SMA Negeri 3 Jombang, Sabtu (27/8/2016). Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari (27 - 29 Agustus 2016) itu diikuti oleh sekitar 120 guru SMP/MTs dari tiga kecamatan. Yakni Bareng, Diwek, dan Kecamatan Bareng.
Ahmad Taufik, fasilitator daerah Usaid Prioritas Jombang mengatakan, dengan metode CTL, anak didik lebih dituntut berpikir kritis. Sementara guru juga harus bekerja keras. Dia lantas mencontohkan dalam pelajaran matematika.
Guru tidak lagi menerangka angka-angka di depan kelas. Demikian juga murid, tidak hanya disodori lembar soal seputar perkalian atau penjumlahan. Namun lebih dari itu, murid diberi konsep, kemudian mempraktikkan.
Semisal, murid disuruh menjadi panitia study tour. Selanjutnya, mereka merancang anggaran. Mulai pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan lainnya. Nah, dengan diberi tugas seperti itu, murid akan lebih aktif.
"Mereka akan mencari referensi sendiri. Itulah yang dimaksud dengan matematika kehidupan. Matematika buka lagi sekedar angka. Hal itulah pembelajaran dengan metode CTL," ujar Taufik.
Hal senada di lontarkan Distrik kordinator USAID PRIORITAS Kabupaten Jombang, Saifullah. Menurut Saiful, bukan hanya pelajaran matematika yang menggunakan metode tersebut. Namun juga Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA, serta IPS.
"Yang mengikuti pelatihan pembelajaran ini sekitar 120 guru SMP/MTs. Mereka berasal dari Kecamatan Diwek, Bareng, dan Jogoroto. Setelah pelatihan ini, mereka akan melakukan praktik di beberapa sekolah," kata Saiful.
Baca juga berita lainya :
- INI SURAT EDARAN KEMENKEU TENTANG PENGHENTIAN PENYALURAN DANA TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) TAHUN 2016
- MELALUI SURAT NO 33130/A.A1.1/PR/2016, PEMANGKASAN TUNJANGAN GURU TERNYATA DIUSULKAN KEMENDIKBUD
- BERDASARKAN PMK NO 125/PMK.07/2016, INI DAFTAR DAERAH YANG BAKAL TAK GAJI PNS SELAMA 4 BULAN
Siti Romlah, guru asal SMP Negeri Diwek memberikan apresiasi positif dengan adanya metode CLT. Bahkan dia sudah mencoba mempraktikkan di sekolah. Dalam pelajaran bahasa inggris, anak didik diminta mencari referensi baik lewat internet maupun buku.
Selanjutnya, hasil kreasi murid itu dipajang di papan yang ada di sekolah tersebut. "Mereka kita latih keterampilan mencari informasi. Dengan begitu, murid lebih aktif dalam pembelajaran. Mereka buka lagi sekedar subjek," pungkas Siti, peserta pelatihan itu.
(Sumber : beritajatim)
Demikian berita seputar metode mengajar guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
0 Response to "DENGAN METODE INI, MATEMATIKA BUKAN LAGI MOMOK BAGI SISWA DAN BERUBAH MENYENANGKAN"
Posting Komentar