loading...

SISWA BAKAR RAPOR, BENTUK KEGAGALAN PENERAPAN KURIKULUM 2013 DISEKOLAH

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Selamat Malam

sinarberita.com - Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini media pemberitaan online tengah dihebohkan dengan kejadian-kejadian yang memprihatinkan bagi dunia pendidikan ditanah air.

Aksi nekat empat siswa SDN Sumber Rejo, Kota Lamongan, Jawa Timur, yang membakar rapor disinyalir akibat adanya kesalahan dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Guru selaku pengajar tidak sepenuhnya mampu menerapkan kurikulum sehingga siswa menjadi nekat dan dihantui oleh angka-angka yang menjadi patokan dalam penilaian.

Ilustrasi

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jawa Timur Isa Ansori mengatakan, peristiwa pembakaran rapor tersebut dipicu adanya kesalahan dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Menurut Isa, dalam K-13 diajarkan bahwa penilaian siswa tidak berasal dari angka-angka hasil kemampuan akademik, melainkan dari perilaku dan tingkah siswa juga dijadikan bagian penilaian.

"Jika ini berhasil, maka siswa tidak akan takut dengan angka-angka hasil belajar. Yang terjadi di Lamongan ini adanya ketakutan terhadap angka-angka atau nilai akademik yang jelek. Siswa kemudian menjadi nekat dan membakar rapor agar tidak ketahuan," kata Isa kepada Okezone, Kamis (2/6/2016).

Isa melihat, kejadian di Lamongan ini lebih kepada protes yang dilayangkan oleh anak-anak SD terhadap kesalahan penerapan kurikulum di sekolah tersebut. Menurut Ketua Hotline Surabaya ini, sistem pendidikan K-13 sudah tepat karena adanya pengajaran prilaku dan sikap siswa. Selain itu, dalam kurikulium tersebut juga diajarkan bagaimana soerang siswa mampu melakukan diskripsi dan narasi.

"Kalau saya melihat ini adalah bentuk kegagalan dari guru dalam menerapkan kurikulum. Seharusnya ini dievaluasi. Aksi pembakaran rapor ini lebih daripada protes," ujarnya.

Agar kejadian ini tidak terulang, kata Isa, guru atau pendidik harus mengajarkan bagaimana prilaku dan kemudian prilaku menjadi nilai komulatif dengan kemampuan akademik dan muncullah angka-angka tersebut. Sehingga, hasil apapun dalam bentuk nilai tidak membuat ketakutan para siswa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Empat siswa kelas 4 SDN Sumber Rejo, Kecamatan/Kota Lamongan, Jawa Timur, membakar rapor yang belum dibagikan oleh gurunya. Alasannya, karena mereka mendapat nilai jelek. Menurut Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Wisnu Prasetyo, berdasar pemeriksaan saksi dan pelaku, motif pembakaran rapor ini karena para pelaku kesal nilainya jelek.
(Sumber : okezone.com)

Demikian berita kasus pembakaran rapor oleh siswa yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI

0 Response to "SISWA BAKAR RAPOR, BENTUK KEGAGALAN PENERAPAN KURIKULUM 2013 DISEKOLAH"

Posting Komentar