Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Malam
sinarberita.com - Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir media pemberitaan online diramekan oleh kasus dan masalah yang menjerat guru, banyak guru yang dipolisikan oleh orang tua siswa hingga berujung dipenjara. Terkait dengan hal itu, PGRI sebagai organisasi yang menaungi profesi guru tengah berusaha memberikan perlindungan terhadap guru-guru yang terjerat kasus hukum.
Pengurus Besar PGRI menghimbau pengurus di berbagai tingkatan mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah, untuk melakukan gerakan memuliakan dan memartabatkan guru.
Gambar Ilustrasi
Ini bisa dilakukan antara lain melalui kegiatan peningkatan profesi, advokasi, dan mengawal aspirasi anggota dengan cara-cara yang mengutamakan dialog, diskusi, audiensi, dan sejenisnya.
Permintaan tersebut disampaikan Plt Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidi menanggapi banyaknya persoalan yang menimpa guru mulai tudingan mutu yang rendah, pemenjaraan guru, hingga banyaknya guru honorer yang nasibnya terkatung-katung.
“Soliditas dan solidaritas perlu terus dibangun melalui kegiatan yang bermanfaat bagi anggota serta mengedepankan rasa saling asah, asih, dan asuh,” kata Unifah, Rabu (22/6).
Ia juga meminta agar pengurus PGRI terus berupaya melakukan pembelaan terhadap sesama guru yang tertimpa musibah dan pembelaan terhadap guru honorer dengan cara-cara yang yang mengedepankan dialog. Dengan demikian akan ditemukan splusi ditiap tingkatan pemerintahan. Selain itu kegiatan-kegiatan keprofesian terus dilakukan sesuai kebutuhan guru.
Unifah mengatakan pada tingkatan paling depan, yakni Pengurus cabang/ranting/satuan pendidikan harus aktif mengajak anggota memanfaatkan gedung PGRI maupun sekolah-sekolah untuk melakukan kegiatan peningkatan profesi. Diantaranya melalui diskusi/pelatihan tentang kebutuhan peningkatan kompetensi dan pembaruan metode mengajar, membahas perubahan iklim pembelajaran yang ramah pada anak, dan memaksimalkan IPTEK sebagai pusat belajar yang sangat kaya.
“Intinya pada muara perubahan mindset guru dalam pembelajaran, menyadarkan guru sebagai pembelajar sepanjang hayat,” lanjut Unifah.
Menurutnya proses belajar bersama, peningkatan kompetensi diri, dapat dilakukan dengan cara yang murah. Misalnya mendiskusikan masalah pendidikan di daerah dengan lurah setempat, lalu bawa makanan sendiri-sendiri, ajak guru inti dan senior untuk bersama-sama berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Gerakan peningkatan mutu dari bawah ke atas juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengeksplorasi bahan-bahan pembelajaran dan metoda pembelajaran terbaru. Guru dan tenaga kependidikan harus diberi penyadaran bahwa mutu pendidikan sangat tergantung dari usaha sungguh-sungguh para guru dan tendik dalam memperbarui kemampuan pengetahuan dan metode mengajarnya.
“Dengan pola gerakan seperti sepiral ini maka berbagai persoalan guru bisa kita selesaikan secara bersama per jenjang kepengurusan,” tandas Unifah.
Berbagai persoalan yang dihadapi anggota PGRI luar biasa beragamnya, mulai dari persoalan guru honorer, sertifikasi, tunjangan profesi, linieritas, izin belajar, pengawas, guru TK, guru agama, honorer sekolah swasta, kualifikasi akademik guru, guru bahasa asing di SMK, kodefikasi keahlian bagi guru SMK, rasio guru siswa, otonomi daerah, tarik menarik kewenangan pengelolaan SMA/SMK antara provinsi dengan Kabupaten/Kota.
Juga isu-isu baru seperti sertifikasi guru berbayar, rencana pemotongan TPG sebesar 5% untuk pelatihan guru, Revisi PP no. 74 yang merugikan guru, dan rencana penghapusan tunjangan profesi guru.
(Sumber : poskotanews)
Demikian berita seputar guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
0 Response to "PGRI LAKUKAN GERAKAN MEMULIAKAN DAN MEMARTABKAN GURU, INI CARANYA"
Posting Komentar