Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat pagi dan selamat menikmati hari libur, lagi-lagi profesi guru menjadi sorotan. Terkait hal tersebut pada kesempatan kali ini kami kembali akan membagikan berita dan informasi yang berisi pesan sekaligus peringatan bagi para guru yang datang dari dirjen PTK.
Menjadi seorang guru bukan sekadar mengajar tetapi juga mendidik anak muridnya menjadi manusia bermanfaat namun anehnya saat ini banyak kabar tentang seorang guru menghukum anak muridnya hingga muridnya itu masuk rumah sakit.
Ihwal hal tersebut, Dirjen Pendidikan Tenaga Kependidikan (PTK), Nur Jaman mengatakan bahwa murid semestinya tidak boleh dididik dengan kekerasan.
(Baca Juga : INI PANDUAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TAHUN 2016)
(Baca Juga : INI PANDUAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TAHUN 2016)
Seharusnya murid dididik menjadi lebih baik. Nur Jaman mengakui bahwa guru, sekarang terlalu bergantung pada sertifikasi. “Tidak ada sertifikasi mogok kerja, protes. Seharusnya seorang guru mesti selalu ikhlas mengajar,” tuturnya, Minggu 31 Januari 2016.
Sementara Novel Tri Nuryana Harahap, seorang guru honorer dari Bukit Tinggi nampaknya tetap mengajar dengan ikhlas dan sabar meski telah ditiggal pergi suaminya. Tekadnya adalah mencerdaskan anak muridnya, sebab itulah tugas sang guru jika dinilai berhasil.
“Saya selama 6 tahun mengajar dan masih honorer sampai sekarang, belum lagi saya mengajar dalam hutan, kadang sendiri mengajar karena semua pergi ke kota. Materi belakangan, tetap mengajar karena ikhlas,” terang Novel.
(Sumber: http://rakyatku.com)
Demikian berita seputar masalah guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Guru sudah rela berkorban dan ikhlas, masa pemerintah tidak ikhlas memberikan upah semetara sertifikasi adalah tuntutan dari pemerintah, bahwa guru harus S1 dan harus sertifikasi.... whats wrong.....
BalasHapus