Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Malam
Berita terbaru seputar perkembangan evaluasi Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13) yang dinilai sejumlah pihak penerapannya masih belum sempurna, akhirnya ditarik untuk dievaluasi kembali. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, penerapan K-13 setelah ditarik dari sejumlah sekolah dilakukan bertahap. Kemdikbud juga telah selesai mengevaluasi K-13 dan hasil evaluasi itu segera dipublikasikan.
Anies menjelaskan, ada empat tahap yang dilakukan pemerintah dalam perbaikan atau evaluasi K-13. Empat tahap itu adalah mengevaluasi kurikulum yang ada, pendadaran ide kurikulum baru, menyusun desain dan penulisan dokumen kurikulumnya, serta penerapan kurikulum.
Pada periode lalu, K-13 hanya fokus pada dua tahap, yaitu tahap pendadaran ide dan langsung ke tahap penerapan, sehingga menimbulkan sejumlah masalah di sekolah. Banyak siswa yang belum siap menjalankan K-13.
"Kurikulum 2013 sudah tuntas dievaluasi dan peta jalannya tidak lama lagi akan dipublikasi. Numun, kita harus ingat kalau kurikulum tidak satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Itu merupakan salah satu cara saja," kata Mendikbud saat memberikan keterangan pers soal setahun kinerja Kemdikbud 2015 di Jakarta, Rabu (30/12) malam.
Anies mengatakan, perhatian khusus Kemdikbud adalah kesiapan guru-guru, sehingga ketika melakulan evaluasi pihaknya membentuk Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), sehingga penataran dan penyebarannya lebih terarah. Para guru juga akan dilatih sebelum kembali menjalankan K-13 melalui proses, pendadaran ide, desain, dan dokumen kurikulum, sebelumm menerapkannya.
Para guru tidak hanya dilatih terkait penerapan kurikulum, juga kompetensi dan kinerja. Mendikbud mengatakan, pihaknya menargetkan buku, silabus, dan dokumen K-13 siap pada akhir Januari 2016.
Sebelumnya, kata Anies, ada 6.000 sekolah yang telah menjalankan K-13. Sekolah tersebut kemudian menjadi rintisan dan model bagi sekolah lainnya untuk menerapkan kurikulum itu secara ideal.
Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu menjelaskan, sejak K-13 diberhentikan sementara, masih ada sekolah yang menerapkannya. Berdasarkan data, jumlah sekolah yang masih menerapkan K-13 ada 6.000 sekolah atau sebanyak 6%. Namun, jumlah itu akan meningkat pada tahun ajaran 2016-2017 menjadi 19%.
Anies menuturkan, 6% sekolah yang sudah melaksanakan K-13 telah melakukan pemantauan dan evaluasi. Semua hasilnya harus dilaporkan, karena sekolah tersebut akan menjadi perintis dan model dalam penerapan K-13. Hasil evaluasi itu dapat dikembangkan ke berbagai sekolah secara nasional, yang direncanakan bertahap sampai tahun ajaran 2020/2021.
Sementara itu, sekolah yang merasa siap boleh menjalankan K-13 yang telah disempurnakan dengan catatan harus mengajukan diri untuk diverifikasi terlebih dulu oleh Badan Akreditasi Nasional sekolah atau madrasah (BAN S/M). "Sekolah yang lolos verifikasi akan ditetapkan sebagai pelaksanaan K-13," ujarnya.
Anies berjanji, Kemdikbud akan konsisten menerapkan K-13 secara bertahap dengan skenario pada 2016/2017 yang diproyesikan mencapai 25% sekolah. Lalu, pada tahun ajaran 2017/2018 diproyeskikan menjadi 60% sekolah dan tahun ajaran 2019/2020 menjadi 100%.
Anis juga memaparkan skema penerapan K-13 di semua sekolah mulai 2015 hingga 2020. Pada Januari-Desember 2015, penerapannya 6% sekolah dengan tahap perbaikan dokumen. Lalu, untuk tahun ajaran 2016/2017, selama Juli 2016 hingga Juli 2017 ada 25% sekolah, yang terdiri atas 19% diterapkan di kelas 1, 4, 7, dan 10 serta 6% sekolah semua kelas.
Kemudian, pada Juli 2017 hingga Juli 2018 ada 60% sekolah yang terdiri atas 35% di kelas 1, 4, 7, dan 10, 19% sekolah di kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11, serta 6% sekolah menerapkan di semua kelas.
Pada Juli 2018 hingga Juli 2019 ada 40% sekolah menerapkan K-13 di kelas 1, 4, 7, dan 10, sedangkan untuk kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11 ada 35% sekolah, dan semua kelas ada 25% sekolah.
(Baca Juga : INI SYARAT BAGI GURU HONORER UNTUK DAPAT GAJI SESUAI UMP)
Pada Juli 2019 hingga 2020, sebanyak 60% sekolah sudah menerapkan K-13 di semua kelas dan 40% sekolah di kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11.
(Sumber : http://www.beritasatu.com)
Demikian berita seputar evaluasi Kurikulum 2013 yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
0 Response to "EVALUASI KURIKULUM 2013 TELAH TUNTAS, INI SKEMA PENERAPANYA"
Posting Komentar