Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Pagi
sinarberita.com - Terkuak lagi, kasus yang meninmpa rekan guru kita yang berunjung dipolisikan oleh orang tua siswa. Bukan mencubit, bukan mencukur, bukan pula memukul dengan sejadah namun karena hanya menasehati siswa nakal akhirnya guru dipolisikan.
Guru kelas V SD Kartini di Kelurahan Coklat, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang yang menjadi korban kriminalisasi oleh orang tua siswa, R. Darajat Imandi, mengatakan, kasus yang menimpanya ini terjadi karena dirinya dianggap melakukan pembiaran saat anak didiknya dicubit oleh siswa lain.
Kejadian ini bermula pada 19 Oktober 2015 lalu, ketika ada perselisihan antara seorang siswa yang terkenal nakal dengan tiga siswi sekelas. “Anak itu (siswa laki-laki) memukul tiga siswi perempuan. Dia juga nginjek-nginjekin meja siswi itu. Lalu dia dicubit sama (siswa lain) seksi keamanan,” katanya.
(Baca Juga : CAIR H-7 LEBARAN, THR PNS DUA KALI GAJI POKOK)
Namun, kata dia, ulah siswa itu tidak berhenti sampai di sini. Saat jam pulang sekolah, siswa laki-laki ini mengancam akan memukuli tiga siswi tersebut.
“Saya mendapat laporan dari siswi yang diancam. Ya saya nasihati anaknya (yang ngancam), jangan seperti itu. Jangan ngancam-ngancam, jangan berantem, ini tempat belajar,” ujarnya.
Menyikapi ancaman tersebut, dirinya pun langsung berinisiatif mengantarkan tiga siswi tersebut pulang ke rumahnya masing-masing. “Tapi ketika di motor, anaknya ngejar lagi, mau mukulin siswi tadi. Saya gas saja biar enggak terkejar,” katanya.
Namun, tambah dia, keesokan harinya orang tua siswa laki-laki tersebut datang karena tidak terima dengan sikapnya. Sambil memarahinya, kakek siswa tersebut pun mengancam akan melaporkannya ke polisi.
“Setelah mengupayakan damai, orang tuanya meminta uang 15 juta. Kalau enggak dikasih, akan melaporkan ke polisi,” katanya.
Merasa tidak bersalah, Darajat pun tidak memenuhi permintaan tersebut. “Akhirnya dilakukan lagi upaya damai. Saya dan siswa saya sampai dipanggil ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Hingga akhirnya saya menerima surat penetapan sebagai tersangka dari Polres Subang pada hari ini (Rabu, 15 Juni 2016),” katanya.
Darajat merasa prihatin dengan adanya kejadian ini, karena hanya akan menjadikan guru tertekan.
(Baca Juga : UNEK-UNEK GURU : JANGAN BENTURKAN KAMI DENGAN HAM....!!!)
“Guru tertekan. Kita jadi takut. Guru dikriminalisasi, kabayang Indonesia bakal bagaimana. Ka payuna bakal bahaya. (Ke depannya bakal bahaya,” pungkasnya.
(Sumber : pojoksatu)
Demikian berita seputar kasus guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk inFo terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
Opini sangat singkat saya :
BalasHapusJgn berburuk sangka dulu para saudara/i ku sebangsa & setanah air, yg pasti polisi lebih memahami kasus sebenarnya yg terjadi sehingga menjadikan guru itu sebagai tersangka, tidak semua guru disekolah itu selalu benar, banyak oknum guru yg "Ngawor" dlam mengemban amanah sebagai seorang guru apalagi jika sudah diangkat manjadi PNS wehhhhh "Bamain Keatas Wajah Mereka", jika dlam masa2 ini ada beberapa (blum banyak lho ya masih beberapa) guru yg dilaporkan kpd pihak yg berwajib bisa jadi ini adalah Peningkatan Kualitas Penegakan Hukum di Negara Kita (katanya mau minta keadilan), mungkin anda akan bekomen-komen seenaknya pdhal anda belum memiliki anak & mungkin blum berkeluarga, suatu saat anda akan merasakan menjadi orang tua & betapa nikmatnya saat-saat tersebut, mungkin kita mengingat jaman2 dahulu betapa kerasnya didikan guru2 SD, SMP & guru ngaji kita yg jika marah wuhhh edannnnn, pdhal kebanyakan marahnya mereka karena ada msalah pribadi, keuangan keluarga lah masalah kantorlah yg diimbaskan kpd para muridnya yg pdhal hanya melakukan mslah sepele betapa arogannya mereka menyiksa kita mentang2 bukan anaknya sendiri, apakah jaman dulu yg katanya mukulnya dgn kasih sayang pretttttt... Saya ini pernah merasakan sendiri betapa ngawornya guru guru kalau menghajar kita dgn tamparan & pukulan kayu mereka, apa yg terjadi dgn generasi itu stelah skrg????,
okeee beberapa sukses ya jdi org2 besar yg menduduki pejabat pemerintahan yg msih bisa tertawa stelah korupsi besar2an di ketahui publik & msih bisa mengelak kalau dia tdk korupsi & menjadi pebisnis2 kaya raya dgn ilegal loging & mengeruk batubara smpai habis2an isi bumi dikuras dgn serakahnya, Sukses jadi Bajingan yg tidak memiliki hati nurani, inikah generasi yg dibanggakan????????,(ooo ini OKNUM, OKNUM, OKNUM)
semua generasi, zaman, waktu semua SAMA SAJA, yg membedakan adalah cara berfikirmu sendiri lee.
Kita semua diberi suatu karunia besar yaitu otak untuk berfikir & Fuad untuk peRASAan, jdi Berfikirlah secara Arif & Berperasaanlah secara Bijaksana.
Cukup opini sangat singkat saya, terima kasih.
bagaiman kalau di balik, ortu menjadi guru. apa yang akan dilakukannya....
HapusMasa lalu anda sepertinya kelam sekali, hingga disiksa guru?
HapusPastine gah bocah nakal, baka ceritane megkonon mah ... hahaha
HapusNakal kok bangga ...
Saya kira kamu termasuk generasi kelam dan kurang cerdas dimasa lalu dan jadi OKNUM OKNUM OKNUM dimasa sekarang..
HapusPersetan dengan opini mu..
Guru tetaplah guru..
SeOKNUM OKNUM nya guru, banyak wktu dan yg diluangkn untuk mncerdaskan anak didiknya sekalipun dng cara yg mungkin dianggap Salah oleh OKNUM seperti ente..
BERKACALAH !!! Tuhan ngajarin ente ngetik dan bikin opini seperti ini melalui GURU dan mungkin juga OKNUM OKNUM GURU yg seperti ente tulis..
Pembodohan...!!! Tanpa proses penyidikan kasus... langsung jadi tersangka??? Ini negara apa??? Ya Allah jangan biarkan ini terjadi...
BalasHapusYes moral indonesia kekinian critanya, hash empreeeet!
BalasHapusWahai orang tua, jangan mudah percaya atas laporan anaknya ttg guru (sblm tahu permasalahannya),apalagi kl anaknya nakal.buat apa disekolahkan kalau hanya mendapatkan ilmu doang.pendidikan jg sangat penting untuk peningkatan moral
BalasHapusanak.supaya pintar jg bermoral baik.gmn cara berfikirnya tuh ortu..😂
OBYEKTIF.....Pada kasus ini siapa sebenarnya yang melakukan PELANGGARAN,Guru, Orang tua siswa, atau Polisi?
BalasHapusMy opini..
BalasHapusSaya gak tau, apa dan bagaimana pikiran orang tua..
Anak saya saja kalo di marahin sama guru tek marahin lagi di rumah.. agar si anak tau arti pentingnya kesalahan yg ia perbuat..
Okelah pasti ada juga guru yg gak baik di sekolah.. tapi topik ini sudah kelewatan batas.. dia cuman memberikan nasehat laah kok di laporkan sampe minta tebusan segala.. gak hbs pikir anak jaman sekrang sama org yg lebih tua gak menghormati.. kan terlalu..
orangtua yang berperilaku seperti itu adalah orangtua yang akan menjerumuskan anaknya ,sebagai orangtua kita harus jeli melihat perilaku anak kita karena anak2 itu pintar....kadang2 suka manipulasi
BalasHapusOpiniku
BalasHapusjangan berikan anak-anak kita racun, secara sengaja atau tidak sengaja orang tua yang berbuat seperti itu sudah meracuni anak untuk berbuat tidak bertanggungjawab.
seorang guru tidak akan memberikan hukuman jika siswa tidak melakukan kesalahan.
Jika pembiaran bekelanjutan generasi muda akan dibentuk apa?
mari kita obyektif dalam melakukan sebuah tindakan, jangan jadikan sebuah kesempatan untuk memeras orang lain.
Sangat "memprihatinkan" mentalitas ortu sekarang.
di jamanku sekolah, jika aku dimarahi guru dan mengadu ke ortuku malah aku dimarahi dan ayahku berkata " tidak ada guru yang menghukum siswanya jika tidak melakukan kesalahan".
sejujurnya memang aku yang salah.
marilah anak-anak kita didik dengan mental maau mengakui kesalahannya dan selalu mengatakan "akulah yang salah", sehingga respon dalam pikiran seorang anak selalu positf thinking.
sekali lagi mari kita dan semua orang untuk berebut mengatakan "AKULAH YANG BERSALAH" maka kita akan jadi manusia positif thinking dalam menghadapi gelombang hidup akhirnya menjadikan hidup damai dan sejahtera.
terima kasih.
Opiniku
BalasHapusjangan berikan anak-anak kita racun, secara sengaja atau tidak sengaja orang tua yang berbuat seperti itu sudah meracuni anak untuk berbuat tidak bertanggungjawab.
seorang guru tidak akan memberikan hukuman jika siswa tidak melakukan kesalahan.
Jika pembiaran bekelanjutan generasi muda akan dibentuk apa?
mari kita obyektif dalam melakukan sebuah tindakan, jangan jadikan sebuah kesempatan untuk memeras orang lain.
Sangat "memprihatinkan" mentalitas ortu sekarang.
di jamanku sekolah, jika aku dimarahi guru dan mengadu ke ortuku malah aku dimarahi dan ayahku berkata " tidak ada guru yang menghukum siswanya jika tidak melakukan kesalahan".
sejujurnya memang aku yang salah.
marilah anak-anak kita didik dengan mental maau mengakui kesalahannya dan selalu mengatakan "akulah yang salah", sehingga respon dalam pikiran seorang anak selalu positf thinking.
sekali lagi mari kita dan semua orang untuk berebut mengatakan "AKULAH YANG BERSALAH" maka kita akan jadi manusia positif thinking dalam menghadapi gelombang hidup akhirnya menjadikan hidup damai dan sejahtera.
terima kasih.
HALAH, GAK USAH BANYAK OMONG UNTUK MENGHADAPI SISWA DAN ORANG TUA YANG AROGAN. SURUH SAJA DIA MENDIDIK ANAKNYA SENDIRI, MENDIRIKAN SEKOLAH UNTUK ANAKNYA SENDIRI, MENILAI DAN MEMBERI RAPORT ANAKNYA SENDIRI, MEMBERI IJAZAH JUGA UNTUK ANAKNYA SENDIRI. DAN JANGAN SEKALI-KALI MINTA TOLONG KEPADA GURU ATAU ORANG LAIN UNTUK MENDIDIK ANAKNYA. KARENA TANGGUNG JAWAB UNTUK MENDIDIK,MEMBINA, MEMBIMBING ANAK MENURUT AL QUR AN ADALAH TUGAS ORANG TUA KANDUNG ANAK ITU SENDIRI SEBAGAI AMANAH, SEDANGKAN YANG LAINNYA HANYA BERSIFAT MEMBANTU. KALAU DIBANTU KOK TIDAK TERIMA, YANG SILAKAN DIDIK SENDIRI. BERES KAN? KALAU BEGINI KAN TIDAK ADA PIHAK YANG DIPERSALAHKAN. BAGIMANA? SETUJU? INGAT ANAK ADALAH AMANAH DARI ALLAH, SWT. UNTUK ORANG TUA, BUKAN UNTUK GURU. GURU HANYA MEMBANTU. BAGAIMANA DENGAN ORANG TUA YANG AROGAN? MASIH MAU MUNGKIR? KALAU MASIH MUNGKIR, HADAPI ITU YANG NAMANYA AL QUR 'AN, YANG ASALNYA DARI ALLAH, SWT. SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA, AMIN... AMIN... AMIN... YA ROBBAL ALAMIN.\
BalasHapus