loading...

KOMPONEN PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA INGGRIS

HAKIKAT BAHASA
1. Fungsionalis: Bahasa adalah alat komunikasi di antara guru, peserta didik, dan masyarakat yang beragam tergantung pada siapa yang berkomunikasi, pada situasi seperti apa komunikasi akan terjadi, dan apa yang dikomunikasikan. Tujuan komunikasi dalam pandangan ini adalah membangun hubungan sosial (interpersonal) dan mengembangkan wawasan melalui pertukaran informasi di antara pihak yang terlibat dalam komunikasi (transaksional) yang disampaikan melalui baik media lisan maupun tulisan.

2. Kemampuan mengomunikasikan apa yang dirasakan, diketahui, dan dilihat/diamati di antara pihak yang terlibat dalam komunikasi harus didasarkan pada nilai-nilai sosial-kultural interlocutor (yang terlibat dalam komunikasi) agar apa yang dikomunikasikannya berterima.

3. Kegiatan berkomunikasi yang sifatnya dialogis yang dilandasi nilai-nilai tersebut diharapkan dapat membentuk pribadi peserta didik yang santun, toleran, saling menghargai, dan bekerjasama, percaya diri, kreatif, dan kritis serta tekun melalui bentuk dan kegiatan komunikasi baik melalui medium lisan maupun tulisan. Ini diwujudkan melalui perpaduan tujuan dalam berkomunikasi, yakni interpersonal, transaksional, dan presentasional.

4. Dalam pandangan funsionalis (sistemik-funsionalis) kegiatan komunikasi tertata melalui keterpaduan antara aturan kebahasaan (pemilihan, kata, frase, kalimat/ujaran yang terangkai secara kohesif dan koheren) dengan aturan sosial-kultural penggunaan bahasa yang diwujudkan dalam berbagai jenis wacana lisan dan tulis yang dibutuhkan pengguna bahasa untuk berbagai tujuan dan kebutuhan komunikasinya dalam situasi dan lingkup komunikasi tertentu (keseharian, pendidikan, pekerjaan, dan akademis). Aturan sosial-kultural dalam penggunaan bahasa antara lain mencakup etika dalam berkomunikasi yang diwarnai oleh nilai-nilai silang budaya.

HAKIKAT BELAJAR BAHASA
1. Pandangan kognitivis: Belajar bahasa akan bermakna bagi peserta didik bila yang mereka pelajari berkaitan dengan pengethuan siapnya (prior knowledge) dan pengalamannya.

2. Dalam pandangan lainnya, belajar bahasa harus berlangsung dengan melibatkan kemampuan berpikirnya secara berjenjang, mulai dari mengetahui, memahami, menggunakan, menganalis, melakukan sintesa, dan mengevaluasi apa yang dipelajarinya. Dalam pandangan ini, belajar bahasa harus dapat membantu peserta didik untuk menerima, menanggapi apa yang dipelajarinya, meresapkan (mengorganisasikan), menghayatinya, dan memunculkan apa yang dipelajarinya dalam perilakunya (aspek afektif) Dalam pandangan ini pula mempelajari bahasa hendaknya melibatkan aspek keterampilan motorik/fisk, mulai dari proses menerima, berkonsentrasi, meniru, mempraktekkan, menyesuaikan keterampilan/yg dipraktekkan dengan kondisi yang dihadapinya, dan membangun keterampilan yang rekatif baru. Pandangan tiga aspek dalam belajar bahasa ini, yakni aspek kognitf, afektif, dan psikomotor) ini telah diterapkan cukup lama dalam praktek pembelajaran bahasa di sekolah-sekolah kita.

3. Pandangan kognitivis lainnya menyatakan bahwa belajar bahasa harus memadukan apa yang dipelajarinya, yaitu pengetahuan yang mencakup pengetahuan yang bersifat faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan yang telah dimilikinya (metakognitif) dengan kemampuan berpikirnya secara bertahap mulai dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan membangun apa yang dipelajarinyanya ke dalam satu kesatuan atau ke dalam bentuk/struktur yang baru. Pandangan dua dimensi terhadap aspek kognitif ini dalam belajar bahasa dan mata pelajaran lainnya menjadi salah satu landasan yang digunakan dalam kurikulum 2013.

FILSAFAT PENDIDIKAN, ASPEK YURIDIS, SOSOK PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
1. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Bab II tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan pendidikan Nasional, Pasal 3 menegaskan bahwa ”Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Pendidikan membentuk dan mengembangkan sosok peserta didik/manusia yang utuh (fully functional person) yang berpengetahuan, memiliki keterampilan, berkarakter, menyadari potensi dirinya, dan mengaktualisasikan potensinya bagi kemaslahatan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

3. Proses dan hasil pendidikan harus bermakna dan memberdayakan dirinya agar dapat berbuat bagi kemaslahatan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

4. Peserta didik dengan berbagai keunikannya memiliki potensi dan kebutuhannya yang bersifat fisik, psikologis, sosial, intelektual, dan kebutuhan untuk dapat berbuat bagi kemaslahatan dirinya dan orang lain.

Implikasi Landasan Pengembangan Kurikulum Bahasa Inggris terhadap pengembangan komponen kurikulumnya di antaranya adalah pentingnya perumusan tujuan umum yang dinyatakan dalam KI dan KD.

1. Rumusan tujuan umum pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar(KD) mengacu kepada tujuan pendidikan nasional yang meletakkan dimensi karakter pada urutan pertama (sikap dan perilaku), pengetahuan (apa yang dipelajari, pengetahuan bersifat faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan siap (metakognitif), dan kemampuan/keterampilan berpikir peserta didik secara berjenjang (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menyintesa, menilai, dan menciptakan sesuatu/berpikir kreatif) yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, keyakinan, dan kearifan local (nilai-nilai budaya setempat).

2. Tiga dimensi dalam tujuan ini dalam pengembangan kurikulum bahasa berdasarkan pendekatan sistematik sebagaimana tergambarkan di atas harus menjadi arah (pemandu) dalam memilih dan mengorganisasikan bahan ajar, memilih dan mengembangkan kegiatan pembelajaran dan memilih serta mengembangan penilaian baik proses maupun hasil belajar.

3. Hubungan antara komponen kurikulum bahasa Inggris secara sepesifik yang harus tergambar pada silabus berdasarkan landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum dapat digambarkan sebagai berikut.


0 Response to "KOMPONEN PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA INGGRIS"

Posting Komentar