HAKIKAT DAN PRINSIP PEMBELAJARAN REMEDIAL
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan
standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu
diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak
dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran
tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau
masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan
pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
A. Hakikat
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Untuk memahami konsep
penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan berdasarkan
Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan
sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem
pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem
dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD
setiap peserta didik diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika
seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan
telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan
pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik
terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan
pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi metode pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam
berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia,
dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran
sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan
instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari.
Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa
ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian
belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil
mencapai tingkat penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat
pembelajaran direncanakan.
Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai
penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai
apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan
adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata
lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan
minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian
program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik
perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik.
Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik
yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini
memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat
penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan
program pembelajaran remedial.
B.Prinsip
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus
terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya.
Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan
prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi. Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai
pelayanan khusus antara lain:
1. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh
karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi
perbedaan individual peserta didik.
2. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang
tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta
didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan
pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta
didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.
3. Fleksibilitas
dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta
didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan
berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
4. Pemberian Umpan
Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan
balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin
memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut
yang dialami peserta didik.
5. Kesinambungan dan
Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial
merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan
remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat
peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Sekian dan terima kasih sudah membaca...
0 Response to "HAKIKAT DAN PRINSIP PEMBELAJARAN REMEDIAL"
Posting Komentar