Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Malam
sinarberita.com - Berita terkini seputar perkembangan dunia pendidikan dan profesi keguruan kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara aktual kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan yang berada dalam lingkungan pendidikan tanah air.
Praktisi dan pengamat pendidikan Itje Chodidjah seringkali kesulitan saat melatiha para guru untuk menggunakan berbagai model pendidikan. Itje banyak mendengar guru yang mengeluh harus menggunakan banyak model pendidikan karena siswa akhir berakhir di Ujian Nasional (UN).

Gambar Ilustrasi
"Guru kalau diberi perlatihan untuk lebih kreatif, untuk lebih inovatif, selalu mereka mengatakan ‘yah ibu orang nanti diuji di Ujian Nasional aja, ngapain repot-repot’ gitu jawabannya," katanya, Kamis (8/12).
Baca juga berita lainya :
- TAK HANYA NAIK GAJI, MENTERI ASMAN JANJI BERI UANG LEMBUR BUAT PNS
- MANTAP...!!! GAJI GURU PAUD DAN TK DINAIKAN HINGGA EMPAT KALI LIPAT
Dan jawaban tersebut, kata Itje, merata dibanyak guru. Karena para guru merasa percuma mengajar dengan berbagai metode namun yang hanya diukur lewat UN. Itje mengatakan pemerintah seharusnya memenuhi ketimpangan di berbagai persoalan pendidikan bukan UN. Pendidikan sampai saat ini belum juga merata.
"Yang merata itu nilai, nilai ujian rata-rata anak itu mungkin rata. Karena ya berbagai hal dilakukan untuk mendapatkan nilai yang baik sehingga nilai
merata," katanya.
Itje mencontohkan anak-anak di Flores, Aceh atau Papua memiliki nilai yang sama dengan anak-anak di Jakarta. Tapi apakah kompentensi anak-anak tersebut dapat dijamin sama. Karena sering terjadi anak-anak mempunyai nilai yang bagus tapi kompentensi tidak sesuai dengan nilainya.
Ia kecewa usulan moratorium Ujian Nasional (UN) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tidak disetujui sidang kabinet. Karena ternyata, katanya, perlakuan terhadap UN selalu sama dari tahun ke tahun.
"Fikirnya saya begini ini adalah kerjaan besar, dimana Ujian Nasional itu membutuhkan resource yang besar sekali, dana yang besar, nah apa sih sebenarnya dibalik mempertahankan yang sekuat-kuatnya Ujian Nasional ini," jelasnya.
Tentunya kalau apabila untuk tujuan mendidik, kata Itje, yang dilakukan bukan hanya menolak dengan alasan sepintas saja seperti untuk pemerataan dan ukuran pendidikan nasional. Ia mempertanyakan kenapa tidak ada kajian yang menyeluruh, kajian yang membuat masyarakat paham UN memang dibutuhkan.
Download Aplikasi SUMBER INFORMASI PGRI di HP Android Anda Untuk Dapatkan Berita Terbaru Seputar Pendidikan dan Profesi Keguruan Setiap Hari, Silakan Instal Aplikasinya https://play.google.com/store/apps/SumberInformasiPgri
"Kenapa tidak dilakukan kajian terbuka, kenapa tidak dikumpulkan data dilapangan, apa memberikan gambaran berbagai hal yang menyakut UN. Itu aja dulu dilakukan kalau memang masih mau mempertahankan untuk menolak, saya rasa Pak Menteri tahu betul dari berbagai temuan dilapangan betapa Ujian Nasional sudah waktunya untuk dihentikan," jelasnya lagi.
(Sumber : republika)
Demikian berita pendidikan yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
0 Response to "PENGAMAT : UN HANYA BUAT GURU ENGGAN UBAH METODE PENGAJARAN"
Posting Komentar