loading...

MENTERI YOHANA : ORANG TUA SAJA DILARANG MEMUKUL ANAKNYA, APALAGI GURU

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Selamat Siang

sinarberita.com - Berita seputar perkembangan dunia pendidikan dan profesi keguruan kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara terupdate dan teraktual kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-reka guru yang bertugas sebagai tenaga pengajar dan pendidik profesional.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise meminta peran guru sebagai wali murid cukup sebatas pembekalan moral dan ilmu pengetahuan serta tidak perlu sampai melakukan kekerasan fisik pada siswa.

Hasil gambar untuk menteri yohana
Gambar Ilustrasi

Pasalnya apabila guru saja sampai melakukan kekerasan fisik pada anak-anak, maka akan muncul budaya kekerasan yang tertanam dalam benak anak-anak hingga dirinya menjadi dewasa nanti. Hal ini dikatakannya akan berpengaruh dalam tumbuh kembang anak itu mencapai cita-citanya.

"‎Saya minta kepada guru-guru terutama yang mengajar di tingkat dasar, kanak-kanak, hingga Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), tidak perlu sampai melakukan tindakan kekerasan pada anak, baik itu melalui perkataan ataupun perbuatan kekerasan fisik," ujar Yohana, Rabu (31/8) saat menghadiri pembinaan diklat terhadap 300 pendidik Paud se-Jabodetabek di Gedung Astra International, Jakarta Utara.

Ia mengakui bahwa budaya kekerasan pada orang tua dan guru kepada anak-anak menjadi hal yang biasa dan lumrah dilakukan sehingga membuat masyarakat merasa itu sebagai sesuatu hal yang biasa.

"Guru cukup memberi ilmu dan tidak perlu memukul. Kita saja sangat melarang orangtua untuk memukul anaknya apalagi guru, itu tidak baik karena akan sangat mempengaruhi psikologis anak‎,"tambahnya.

Dikatakannya, saat ini merupakan waktu yang sangat kritis bagi hampir anak-anak di seluruh wilayah Indonesia. Kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan peran dan kontrol orang tua terhadap anak-anaknya terutama dalam mengakses smartphone dan internet.

"Kedua hal ini (gadget dan Internet) merupakan faktor utama selain ‎pergaulan bebas yang berujung pada minuman alk0h0l, nark0ba, r0k0k, dan gaya hidup bebas, ‎agar bisa kita putuskan mata rantai kekerasan seksual yang makin tinggi pada anak-anak dan perempuan," lanjut Yohana.

Lebih lanjut, ia mengakui bahwa faktor kesejahteraan ekonomi, nilai-nilai moralitas, dan tingkat pendidikan‎ memang menjadi sangat penentu bagaimana orangtua mendidik anaknya.

Baca juga berita lainya :

"Saya merasa bahwa ini fenomena gunung es yang tiba-tiba ketika membesar baru menjadi perhatian semua pihak. Kekerasan terhadap anak itu justru hampir sebagian besar dilakukan oleh anggota keluarga terdekat dan lingkungan sekitar tempat tinggal," ungkapnya.

Yohana juga sangat mengapresiasi kepedulian yang dilakukan PT Astra Internasional, Tbk, Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (Oase KK), dan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) ‎yang memberikan pembekalan dan diklat bagi pengajar di tingkat Paud.
(Sumber : beritasatu)

Demikian berita seputar pendidikan dan guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI

0 Response to "MENTERI YOHANA : ORANG TUA SAJA DILARANG MEMUKUL ANAKNYA, APALAGI GURU"

Posting Komentar