Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Sore
sinarberita.com - Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas dalam memberikana pengajaran dan pendidikan kepada seluruh peserta didik disetiap satuan pendidikan mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP hingga SMA.
Mengajar dengan suasana yang kondusif adalah tujuan para guru. Berbagai strategi dan metode sudah dipersiapkan untuk siswa. Karena bagaimanapun juga tujuan pembelajaran adalah tercapainya sebuah perubahan pada diri siswa sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
Namun terkadang ada beberapa siswa yang sangat sulit diatur saat pembelajaran di kelas berlangsung. Kali ini admin akan mengajak Anda untuk mengulas sedikit tentang apa saja yang menjadi penyebab munculnya sikap susah diaturnya siswa saat belajar.
Siswa belum siap belajar
Ketika masuk kelas, guru langsung memulai kegiatan mengajar. Pada saat itu siswa belum siap untuk belajar. Apalagi guru masuk ke suatu kelas sebagai lanjutan jam pelajaran sebelumnya dengan guru lain.
Rendahnya kemauan belajar siswa
Guru akan mengalami kesulitan mengatur siswa jika dalam satu kelas diisi oleh siswa yang berkemauan belajar rendah. Mungkin kondisi ini sulit dihindari. Pembagian kelas siswa di awal tahun pelajaran bukan berdasar kemauan belajar melainkan hasil belajar yang tercantum di buku rapor.
Kapasitas ruang kelas
Kelas yang diisi banyak siswa akan menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran. Akan menyulitkan guru mengelola siswa dalam ruang kelas yang padat siswa. Idealnya dalam satu ruang kelas diisi oleh 20 sampai 25 siswa.
Lemahnya disiplin belajar
Ketika guru memulai pelajaran, masih ada siswa yang minta izin meninggalkan kelas. Atau masih ada siswa yang terlambat masuk. Kejadian ini dapat memicu berkurangnya disiplin belajar siswa.
Kebiasaan guru ketika mengajar
Kadang-kadang kebiasaan guru ketika mengajar telah menyebabkan siswa sulit diatur. Misalnya, guru terlalu banyak duduk ketika menerangkan materi pelajaran. Siswa paling depan sering mendapat sorotan dan perhatian.
Namun siswa bagian belakang kadang-kadang luput dari perhatian guru. Akibatnya tidak semua siswa yang dapat dikuasai oleh siswa.
Posisi guru saat menulis di papan tulis
Sering guru berada pada posisi salah ketika mengajar. Guru membelakangi penuh kepada siswa ketika menulis sesuatu di papan tulis. Kondisi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat sesuatu yang mengganggu ketertiban kelas. Misalnya, ngobrol atau mengganggu teman sebelah.
Perhatian guru tidak merata
Tanpa disadari guru cenderung memperhatikan kelompok siswa tertentu ketika mengajar. Misalnya kelompok siswa yang aktif belajar. Sementara siswa lainnya luput dari perhatian guru sehingga berpotensi menimbulkan perilaku siswa menyimpang dalam belajar.
Gaya mengajar monoton
Gaya mengajar setiap guru tidak sama. Masing-masing guru memiliki ciri khas tersendiri dalam mengajar. Namun gaya mengajar yang monoton cenderung membuat siswa bosan. Begitu pula cara mengajar yang kaku alias kurang variasi suasana dan kondisi belajar.
(Sumber : http://portalmadura.com)
Demikian yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan guru
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
Tulisan INI menarik
BalasHapus