Majas disebut juga bahasa kias atau gaya bahasa, yaitu
penyimpangan dari bahasa yang biasa, yang digunakan untuk meningkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu.
JENIS-JENIS MAJAS
1. Majas Pertentangan
Majas yang mengandung pertentangan antara yang dinyatakan
dengan yang sesungguhnya.
a. Hiperbola
Pernyataan yang membesar-besarkan suatu peristiwa.
Contoh: Ia
terkejut setengah mati mendengar sahabatnya mengalami kecelakaan.
b. Litotes
Digunakan untuk memperhalus atau mengecilkan suatu peristiwa
atau kenyataan.
Contoh: Datanglah
ke gubug kami.
c. Ironi
Majas yang menggunakan kata yang bertentangan dengan
peristiwa sesungguhnya dengan maksud menyindir secara halus.
Contoh: Rajin
sekali engkau, Nak. Di rumah, engkau hanya
makan dan tidur-tiduran.
d. Oksimoron
Majas yang menyatakan sesuatu melalui dua pernyataan yang
bertentangan.
Contoh: Yang tetap
dalam hidup ini adalah perubahan.
e. Paradoks
Gaya bahasa yang menggunakan hal-hal yang bertentangan
dengan pendapat umum, tetapi bisa saja mengandung kebenaran.
Contoh: Hatinya
terasa sepi, tinggal di kota yang
ramai ini.
f. Antitesis
Antitesis bersifat mempertentangkan, bukan memperbandingkan.
Contoh: Tua
ataupun muda, warga wajib mengikuti kerja bakti.
g. Kontradiksi
Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang menentang
pernyataan.
Contoh: Tak
seorang pun datang kecuali engkau.
2. Majas Perbandingan
Majas yang
membandingkan antara sesuatu yang akan dinyatakan dengan sesuatu yang lain.
a. Personifikasi
Dalam majas
ini, benda-benda mati dibuat seolah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh: Mata
pisau itu tak berkedip menatapmu.
b. Metafora
Majas yang menyatakan sesuatu sebagai hal yang sebanding
degan hal lain yang sesungguhnya tidak sama.
Contoh:
Dia baru bangun ketika raja siang telah bersinar
cerah.
Seluruh harta bendanya habis dilalap jago merah.
c. Perumpamaan
Majas yang memperbandingkan dua hal yang pada hakikatnya
berbeda tetapi dianggap sama, menggunakan kata seperti, bagai, laksana,
bagaikan, seumpama, semisal.
Contoh: Kakak
beradik itu tak pernah rukun bagai anjing dengan kucing.
d. Alegori
Alegori merupakan bentuk metafora yang diperpanjang.
Contoh: Hati-hatilah
kamu dalam mendayung bahtera rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan
yang penuh dengan badai dan gelombang.
3. Majas Pertautan
Majas yang menautkan atau menghubungkan antara sesuatu
dengan sesuatu yang lain.
a. Metonimia
Majas metonimia memakai nama ciri yang ditautkan dengan mana
orang, barang, atau hal lain sebagai penggantinya.
Contoh: Ia
naik Garuda ke Jakarta. (Garuda merupakan
nama pesawat)
b. Sinekdok
Sinekdok ada yang pars pro toto merupakan penyebutan
sebagian untuk menyatakan keseluruhan, ada juga totem pro parte merupakan penyebutan
seluruhnya untuk menyatakan sebagian.
Contoh:
Puluhan ekor ayam mati karena flu burung.(pars pro
toto)
Indonesia berhasil merebut juara I Olimpiade Fisika.
(totem pro parte)
c. Eufemisme
Eufemisme merupakan
pemakaian ungkapan agar peryataan menjadi lebih halus.
Contoh: Ali
adalah anak orang yang tidak mampu.
d. Alusio
Majas yang merujuk pada tokoh atau peristiwa yang sudah
diketahui bersama.
Contoh: Sekarang,
banyak Edy Tansil disini.
e. Elipsis
Merupakan majas yang menghilangkan salah satu unsur penting
dalam kalimat lengkap.
Contoh: Doni
dan Tata ke Singapura. (penghilangan unsur
predikat: pergi)
f. Inversi
Inversi adalah
majas yang di dalamnya terdapat pengubahan susunan kalimat.
Contoh:
Malam ini sepi Sepi malam ini
S P P S
4. Majas Perulangan
a. Aliterasi
Majas yang mempunyai bunyi yang sama.
Contoh:
Lelaki tua putra Madura
Dara damba daku, datang dari danau
b. Repetisi
Majas yang mengulang kata-kata sebagai penegasan yang dalam
kalimat yang sama.
Contoh:
Terima kasih pujaanku, terima kasih pahlawanku,
terima kasih bunga bangsaku.
c. Paralelisme
Paralelisme merupakan
majas yang mengulang kata-kata yang ditulis dalam baris berbeda.
Contoh:
Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya
Tiang tanpa topang apa di atasku
Tiang tanpa akhir tanda dukaku
Tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu
d. Kiasmus
Kiasmus adalah
majas yang berisi pengulangan dan merupakan inversi.
Contoh:
Banyak orang pintar yang mengaku dirinya bodoh dan
orang bodoh yang mengaku dirinya pintar.
e. Antanaklasis
0 Response to "RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA SMP TENTANG PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS MAJAS"
Posting Komentar