loading...

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN PENGUASAAN KONSEP PEMBELAJARAN

Sebelum kita membahas perbedaan antara pemahaman konsep dengan penguasaan konsep, terlebih dahulu kita membahasa tentang konsep itu sendiri. Berikut ini adalah definisi konsep menurut para ahli:

1.      Woodruf mendefinisikan konsep sebagai adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.

2.      Dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juag dapat diartikan pembawa arti.

3.      Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti.

4.      Soedjadi mendefinisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menagadakan klasifikasi atau penggolongan yang apad umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangakaian kata.

5.      Bahri menjelaskan konsep adalah satuan ahli yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.

Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar istilah “pemahaman konsep” dan “penguasaan konsep”. Apakah kedua “mahluk” tersebut berbeda atau sama? Mari kita kaji istilah-istilah tersebut menurut para ahli. 

Pemahaman konsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata paham sebagai asal kata dari pemahaman diartikan sebagai mengerti benar atau tahu benar. Jadi, pemahaman dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, cara untuk mengerti benar atau mengetahui benar. Seseorang dapat dikatakan paham mengenai sesuatu apabila orang tersebut sudah mengerti benar mengenai hal tersebut.

Menurut Sudjana yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini, siswa tidak hanya menghafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari konsep atau masalah.

Dalam upaya untuk mengoptimalisasi pemahaman konsep pada siswa adalah siswa harus berani mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang disampaikan guru atau temannya. Ada tujuh ciri pemahaman konsep yaitu sebagai berikut.
  1. Menyatakan ulang sebuah konsep
  2. Mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu atau sesuai dengan konsepnya
  3. Memberi contoh dan non contoh dari konsep
  4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
  5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
  6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu
  7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah

Dalam taksonomi ranah kognitif Bloom pemahaman dibagi menjadi tiga aspek yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.
  1. Translasi (kemampuan menerjemahkan), yaitu kemampuan untuk mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna. Simbol berupa kata-kata (verbal) diubah menjadi gambar atau bagan atau grafik. Kalau simbol ini berupa kata-kata atau kalimat tertentu, maka dapat diubah menjadi kata-kata atau kalimat lain. Pengalihan konsep yang dirumuskan dari kata-kata ke dalam grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan.
  2. Interpretasi (kemampuan menafsirkan), yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di dalam simbol, baik simbol verbal maupun yang nonverbal. Kemampuan untuk menjelaskan konsep, atau prinsip atau teori tertentu termasuk dalam kategori ini. Seseorang dapat menginterpretasikan sesuatu konsep atau prinsip jika ia dapat menjelaskan secara rinci makna atau arti suatu konsep atau prinsip, atau dapat membandingkan, membedakan, atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang lain.
  3. Ekstrapolasi (kemampuan meramalkan), yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dari suatu temuan. Kemampuan pemahaman jenis ini menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi, misalnya membuat telahan tentang kemungkinan apa yang akan berlaku.
Penguasaan Konsep
Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Dahar (2003), mendefinisikan penguasaan konsep sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan definisi penguasaan konsep menurut Bloom yaitu kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami makna pembelajaran dan mampu menerapkan dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.


Jadi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan dari pemahaman konsep dan penguasaan konsep adalah terletak pada penerapan dari konsep tersebut. Kalau pemahaman konsep siswa hanya mampu memahami konsep tersebut tetapi tidak mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kalau penguasaan konsep siswa mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam memcahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seseorang yang menguasai konsep pasti memahami konsep tersebut, tetapi seseorang yang memahami konsep belum tentu menguasai konsep tersebut. Jadi penguasaan konsep lebih tinggi tingkatannya daripada sekedar memahami konsep. Penguasaan konsep memerlukan pemikiran tingkat tinggi dibandingkan dengan pemahaman konsep.

0 Response to "PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN PENGUASAAN KONSEP PEMBELAJARAN"

Posting Komentar