loading...

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KURIKULUM DENGAN FUNGSI GURU DALAM KEGIATAN PENGAJARAN

Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum bagi seorang guru adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Bagi kepala sekolah dan pengawas kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam supervisi atau pengawasan. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa dalam literatur lain, Alexander inglis (dalam Hamalik, 1990) mengemukakan 6 fungsi kurikulum sebagai berikut.
1.      Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

2.      Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.

3.      Fungsi diferensiasi
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.

4.      Fungsi persiapan
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.

5.      Fungsi pemilihan
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

6.      Fungsi diagnostik
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memehami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelamahan yag dimilikinya.

Kurikulum dan Pengajaran
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan serta staf pengajarnya. Sedangkan menurut Jhonson(1967) adalah seperangkat hasil belajar terstruktur yang ingin dicapai oleh sekolah.

            Pengajaran adalah kegiatan guru untuk membelajarkan peserta didik (dalam zais, 1976). Jadi, pengajaran adalah interaksi antara guru dengan seseorang atau lebih peserta didik untuk mencapai tujuan sesuai kurikulum yang berlaku. Sehingga hubungannya kurikulum dengan pengajaran merupakan dua subsistem dari sistem yang lebih besar yaitu persekolahan dan pendidikan. Oleh karena itu antara keduanya sangat berat kaitannya maka para ahli menganggap bahwa kurikulum dan pengajaran adalah suatu kesatuan dengan demikian tidak perlu dibedakan karena yang satu tidak dapat berkaitan tanpa yang lain dan satu berpengaruh terhadap yang lain. Berdasarkan istilah itu orang menggunakan istilah kurikulum dan pengajaran untuk menghindarkan polemik yang berkepanjangan mengenai hal itu.

Fungsi guru dalam hubungan kurikulum dalam pengajaran.
1.      Guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar. Salah satunya fungsi guru yaitu untuk memperbaiki situasi belajar. Selain itu sebagai perencana, pelaksana dan pengembangan kurikulum dari pengajaran. Guru adalah pembimbing, dinamisator, motivator, fasilitator dan arsitek proses belajar mengajar.

2.      Guru sebagi komunikator yaitu sebagi pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, agar pembelajar menguasai materi pelajaran yang diajarkan.

3.      Guru sebagai informator yaitu pelaksanaan dengan beberapa cara mengajar informatif, praktis dan studi lapangan secara akademik maupun umum.

4.      Guru sebagai organisator yaitu pengelola kegiatan akademik seperti: silabus, workshop, jadwal pelajaran dan sebagainya.

5.      Guru sebagai motivator. Peranan ini sangat penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar. Guru harus dapat merangsang memberikan dorongan untuk mendinamiskan potensi pembelajar menumbuhkan aktivitas dan kreativitas sehingga terjadi dinamika didalam proses pembelajaran.

6.      Guru sebagai pengarah/direktor yaitu jiwa kepemimpinan sesorang guru dalam peranan ini sangat menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

7.      Guru sebagai inisiator yaitu pencetus ide-ide dalam proses belajar. Dalam pembelajaran guru perlu memberikan ide-ide yang dapat dicontoh oleh pembelajar.

8.      Guru sebagai transmitter yaitu memberikan fsilitas untuk kemudahan pembelajaran, menciptakan suasana belajar sedemikian rupa, serasi dengan pengembangan siswa sehingga interaksi dalam pembelajaran akan berlangsung secara efektif.

9.      Guru sebagai mediator yaitu penengah dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, mediator dapat diartikan perancang pengembang dan penyedia media serta cara memakai dan mengorganisasikan pengguna media.


10.  Guru sebagai evaluator yaitu peranan akhir kegiatan guru dalam pembelajaran adalah melakukan evaluasi. Dalam hal ini guru mempunyai otoritas unttuk menialai keberhasilan pengajaran.

0 Response to "HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KURIKULUM DENGAN FUNGSI GURU DALAM KEGIATAN PENGAJARAN"

Posting Komentar