loading...

ARTIKEL PENDIDIKAN TENTANG KEGIATAN - KEGIATAN ADMINISTRASI KESISWAAN



Dalam penerimaan siswa baru perlu dilakukan proses seleksi dan pencatatan siswa yang memasuki sekolah atau lembaga pendidikan setelah para calon siswa tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh sekolah.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam administrasi kesiswaan tersebut antara lain :
1.      Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan berkaitan dengan program penerimaan siswa baru itu antara lain : 

a.      Pembentukan panitia penerimaan calon siswa
Panitia ini dibentuk oleh sekolah (kepala sekolah) yang bertugas untuk tahun yang bersangkutan. Panitia ini bertugas untuk membuat publikasi tentang penerimaan siswa, menyiapkan formulir pendaftaran, menerima pendaftaran, menyelenggarakan testing dan penyampaian hasil tes. 

b.      Penetapan daya tampung
Sebelum sekolah menerima siswa baru terlebih dahulu harus ditetapkan daya tampung sekolah yang bersangkutan. Hal ini dapat diketahui dengan menghitung berapa banyak  lokal yang tersedia untuk dapat menampung calon  siswa  baru dan berapa jumlah daya tampung masing-masing lokal tersebut, dan setelah itu dikurangi jumlah siswa yang tidak naik kelas. Dengan cara demikian akan dapat diketahui berapa daya tampung dari sekolah dimaksud. 

c.       Penetapan persyaratan calon
Persyaratan calon siswa yang akan diterima pada suatu sekolah tergantung pada jenis dan tingkatan sekolah yang bersangkutan. Pada umumnya ada beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan antara lain : 

1.      Persyaratan yang bersifat administrasif
a.       STTB
b.      Surat keterangan kelahiran
c.       Surat keterangan kesehatan
d.       Mengisi formulilr pendaftaran
e.       Pas photo
f.      Biaya pendaftaran
g.      Dan lain-lain yang dirasa perlu

Meskipun demikian dalam kenyataannya tidak semua sekolah menetapkan persyaratan yang sama tergantung pada keadaan dan tingkatan sekolah bersangkutan.

2.      Persyaratan yang bersifat akademik
Persyaratan yang bersifat akademik berkenaan dengan mutu yang harus dimiliki oleh calon siswa. Untuk melihat mutu ini dapat diketahui dengan beberapa cara antara lain memilih calon yang memiliki prestasi yang baik ketika masih duduk di bangku sekolah sebelumnya. Dapat pula dilakukan dengan melalui tes.

3.      Seleksi calon
Untuk menetapkan calon yang akan diterima dapat dilakukan dengan jalan melaksanakan seleksi terhadap calon-calon yang bersangkutan. Seleksi tersebut dapat berupa seleksi persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh calon. Semua bahan yang ada kaitannya dengan persyaratan administratif harus diperiksa. Bagi calon yang tidak dapat memenuhi persyaratan administratif maka calon tersebut dinyatakan gugur atau tidak dapat diterima. Sesudah seleksi persyaratan administratif selesai dilakukan maka seleksi selanjutnya berkenaan dengan persyaratan yang bersifat akademik. Seleksi ini biasanya dilakukan dengan banyak cara antara lain melalui tes dan melalui non tes. 

Cara non tes dapat dilakukan hanya dengan melihat prestasi belajar calon sebelumnya dengan melihat STTB atau nilai lapor terakhir yang mereka peroleh pada sekolah asal mereka. 

4.      Penguguman hasil tes
Penguguman dapat melalui media massa seperti surat kabar dan sebagainya, tetapi dapat juga hanya menggunakan papan penguguman di sekolah atau dengan mengirimkan hasil seleksi tersebut kepada calon siswa yang bersangkutan. Adapun maksud atau tujuan penguguman ini ialah agar diketahuinya siswa yang dapat diterima di sekolah tersebut maupun yang tidak.  
 
2.      Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru
a.       Perkenalan         
b.      Penjelasan tata tertib sekolah
c.       Penjelasan tentang fasilitas sekolah

3.      Pengelolaan Kelas
Proses pendidikan akan berjalan dengan baik apabila interaksi antara guru dengan murid berada dalam suasana yang mendukung, dimana siswa/murid dalam kondisi yang kondusif. Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan memotivasi siswa agar selalu berperan aktif dalam pendidikan di sekolah, dalam kegiatan ini guru harus dapat memotivasi dan mengendalikan kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.

Pada umumnya sekolah harus dapat mengendalikan kehadiran siswa tersebut, menerapkan atau menggunakan sistem absensi pada setiap siswa. Pengabsenan itu biasanya dilakukan setiap hari belajar, yaitu pada waktu jam pelajaran dimulai, dan sewaktu pelajaran diakhiri. 

Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran siswa tersebut antara lain:
a.      Papan absensi harian murid/siswa perkelas
Papan absensi harian murid/siswa perkelas diletakkan pada masing-masing kelas dan diisi oleh guru kelas (wali kelas) atau badan pengurusan kelas. Hal ini dimaksudkan agar murid-murid dan guru-guru akan dapat mengetahui siapa murid-murid yang tidak hadir pada hari yang dimaksud.

b.      Buku absensi harian murid
Buku ini dimiliki oleh semua guru, yang digunakan untuk mengabsensi kehadiran murid setiap hari. Data yang ada pada absensi harian akan digunakan oleh guru untuk bahan pertimbangan laporan kemajuan belajar murid/siswa. 

c.       Rekapitulasi absensi murid
Data absensi murid ini sangat diperlukan oleh kepala sekolah dan Ka Kandep Diknas setempat untuk tujuan peningkatan pembinaan pendidikan. Disamping kegiatan-kegiatan di atas juga perlu dilakukan kegiatan pencatatan murid di kelas. Pencatatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar murid di kelas, grafik prestasi belajar, dan daftar kegiatan murid.

4.      Pembinaan Disiplin Murid/Siswa   
Disiplin merupakan aspek yang penting di dalam pembinaan siswa/murid, karena dengan disiplin tersebut murid/siswa menyadari bahwa dalam hidup bermasyarakat perlu adanya disiplin, dan tanpa disiplin akan menimbulkan kekacauan. Disiplin adalah suatu keadaan di mana sikap, pemampilan dan tingkah laku murid harus sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah/kelas di mana mereka berada.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membina disiplin tersebut antara lain
a.       Adanya aturan yang jelas
b.      Adanya kekonsistenan dalam menjalankan disiplin
c.       Adanya hukuman dan ganjaran bagi yang melanggar disiplin tersebut

Disamping itu murid/siswa juga harus mengetahui dan memahami tata tertib yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Suatu hal yang harus diciptakan ialah bagaimana supaya murid merasa tidak terpaksa mentaati aturan atau tata tertib  tersebut.

5.      Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
OSIS merupakan organisasi siswa yang resmi diakui keberadaannnya di setiap sekolah. Melalui OSIS ini diharapkan siswa akan dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara teratur dan secara baik di bawah pengawasan sekolah.

Ada dua aspek yang berkaitan dengan OSIS ini yaitu aspek organisasi dan aspek kegiatan. Dalam aspek organisasi perlu diarahkan mengenai:
a.      Fungsi dan kewenangan serta jenis-jenis kegiatan yang ditangani oleh masing-masing tingkat
b.      Cara penyusunan pengurusan
c.       Cara menyusun rencana kerja OSIS
d.      Cara melaksanakan kegiatan OSIS sebagai kegiatan organisasi 

Selanjutnya berkenaan dengan aspek kegiatan maka OSIS tersebut hendaklah diarahkan pada kegiatan dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang meliputi :
a.       Pengembangan pengetahuan dan kemampuan nalar peserta didik
b.      Pengembangan keterampilan serta minat peserta didik
c.       Pengembangan sikap terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, maupun sikap terhadap Tuhan. 

OSIS sebagai tempat penyaluran bakat dan minat anak perlu mendapat perhatian yang cukup dari pihak guru. Untuk mengatur kegiatan tersebut perlu diperhatikan :
a.       Sistem kerja organisasi
b.      Sistem komunikasi
c.       Materi kegiatan 

6.      Pengelolaan Data Siswa
Setiap sekolah hendaklah menata data siswa secara rapi, tertib, dan teratur, sehingga sewaktu-waktu data tersebut diperlukan akan mudah ditemukan. Ada tiga macam data siswa yang penting dikelola oleh sekolah, yakni :  

a.       Data tentang identitas yang meliputi nama siswa, nomor induk siswa, pas photo siswa, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, anak keberapa, alamat, asal sekolah, tanggal diterima di kelas, nama orang tua, pendidikan, pekerjaan, tanggal keluar, alasan keluar di kelas, tanggal kelulusan, No.STTB, melanjutkan ke, pindah ke, pada kelas, dan tanggal. 

b.      Data tentang  hasil belajar, yang meliputi nama siswa, kelas dan tahun, program dan pendidikan yang ditempuh, nama bidang studi, nilai yang diperoleh setiap semester dan tahun, frekuensi kehadiran, sakit, izin, dan lain-lain, keterangan naik kelas atau tidak, dan keterangan lulus atau tidak lulus.

c.       Data tentang presensi siswa meliputi bulan, kelas, jumlah hadir, nomor urut, nama siswa, catatan hadir tiap hari. Disamping itu juga dibuat rekapitulasi dari data presensi sehari-hari untuk setiap kelas, yang memuat jumlah siswa yang terdaftar, jumlah siswa yang masuk, jumlah siswa yang tidak masuk karena sakit, izin, dan alasan lain untuk setiap kelas. Data rekapitulasi ini biasanya ditempelkan di dinding kelas yang bersangkutan, sehingga setiap guru masuk yang mengajar dikelas tersebut mengetahui keadaan kehadiran siswa.

7.      Promosi dan Mutasi.
Promosi dan Mutasi merupakan salah satu fase dalam pembinaan murid/siswa. Promosi merupakan perpindahan murid/siswa dari satu kelas ke kelas yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan tertentu. Promosi ini dilaksanakan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama, antar guru-guru dengan kepala sekolah. Keputusan kenaikan kelas ini hendaklah diambil dari landasan yang mewakili sosok murid secara utuh, baik ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
 
Ada beberapa prinsip promosi yang harus diperhatikan oleh setiap guru yaitu :
a.  Promosi dilaksanakan atas dasar pertimbangan berbagai hal tentang murid secara pribadi.
b. Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, psikomotori, dan afektif yang dicapai oleh murid
c.   Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai oleh murid.
d. Promosi mempertimbangkan mata pelajaran yang akan dipelajari murid/siswa di kelas yang lebih tinggi.     

Disamping yang dimaksud dengan mutasi adalah perpindahan murid dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi ini merupakan hak bagi setiap murid/siswa, oleh sebab itu pihak sekolah harus memberikan kesempatan kepada murid/siswa untuk menggunakan haknya. Adapun prosedur-prosedur mutasi tersebut adalah sebagai berikut: 

a.    Orang tua atau wali murid harus mengajukan surat permohonan pindah sekolah anaknya kepada kepala sekolah asal, dengan menggunakan format yang telah disediakan.
b. Selanjutnya setelah kepala sekolah asal mempelajari dan menyetujui perpindahan tersebut, maka kepala sekolah mengeluarkan surat pindah.
c.   Setelah anak tersebut diterima di sekolah yang dituju, isian (nama sekolah, status sekolah, alamat, desa/kelurahan, kecamatan, kab/kodya, provinsi, diterima tanggal, di tingkat/kelas) dikirim ke sekolah asal. 

Surat keterangan yang dikeluarkan oleh surat asal sangat penting sekali dilakukan karena secara hukum telah terlepas tanggung jawab sekolah kepada siswa yang bersangkutan, dan kalau terjadi hal-hal negatif dari siswa tersebut maka sekolah lama terhindar dari tuntutan hukum.

Berdasarkan uraian tentang kegiatan-kegiatan administrasi kesiswaan di atas pemakalah berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan agar teraturnya proses belajar mengajar di sekolah tersebut sehingga mudah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara umum, maupun tujuan dari sekolah tersebut secara khusus.

0 Response to "ARTIKEL PENDIDIKAN TENTANG KEGIATAN - KEGIATAN ADMINISTRASI KESISWAAN"

Posting Komentar