TIPS PENYUSUNAN SOAL-SOAL UJIAN
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Ada
beberapa jenis penilaian kelas, yaitu ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
nasional. Sedangkan dari segi teknik, penilaian dapat dilakukan melalui tes
(tulis dan non tulis) dan non tes (portofolio, performance/kinerja, produk,
project) . Penilaian tes secara tertulis dapat berupa soal objektif dan soal
subjektif.
Tes objektif merupakan tes yang terdiri dari item-item yang
dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif jawaban tersedia atau
mengisi jawaban yang benar. Contoh jenis soal objektif di antaranya pilihan
ganda, benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan tes uraian adalah tes yang
terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban berupa
uraian-uraian yang relatif. Sebagai contoh jenis soal subjektif adalah isian
singkat dan uraian.
Masing-masing bentuk soal memiliki kaidah, keungulan dan
kelemahannya. Tes bentuk uraian memberikan siswa kebebasan memilih dan
membentuk jawaban, lebih unggul dalam cakupan materi, serta lebih mengungkap
aspek kognitif dengan tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan
kreativitas siswa. Sedangkan tes bentuk objektif menampilkan keseragaman data,
di mana tingkat subjektifitas penilaian lebih rendah dibandingkan tes obyektif.
Secara umum, tentu guru sudah memahami seperti apa kaidah
dalam menyusun soal, namun tidak ada salahnya jika kita angkat kembali di guru
pembaharu sebagai bahan refleksi apakah penyusunan soal yang dilakukan saat ini
sudah memenuhi kaidah dan prinsip yang berlaku. Dalam menyusun soal, guru perlu
memegang sembilan prinsip penilaian yang tertuang dalam Permendiknas RI No. 20
Tahun 2007, yaitu :
Sahih : didasarkan
pada data yang mencerminkan kemampuan siswa
Objektif : ada
prosedur dan kriteria yang jelas
Adil : penilaian
dilakukan sama tanpa memandang SARA dan gender
Terpadu : menjadi kompenen
tidak terpisahkan dari pembelajaran
Terbuka : prosedur
penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan bisa diketahui
oleh siapa saja
Menyeluruh dan
berkesinambungan : mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian
Sistematis :
dilakukan secara berencana dan bertahap
Beracuan kriteria
: ada ukuran pencapaian kompetensi
Akuntabel :
penilaian dapat dipertanggungjawabkan
Syarat mutlak bagi penyusun soal adalah memahami dan
menguasi materi pelajaran yang akan diujikan. Setelah itu, guru sebagai
penyusun soal perlu mentransfer gagasan yang ia miliki ke dalam soal dengan
bahasa yang verbal, lugas, tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami oleh
siswa.
Serangkaian langkah
penyusunan soal kiranya dapat digambarkan sebagai berikut :
langkah_soal
Secara umum kaidah
penyusunan soal adalah sebagai berikut :
Petunjuk
pengerjaan dan rumusan soal harus jelas dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar;
Rumusan soal harus
sesuai dengan indikator;
Butir soal tidak
bergantung pada jawaban soal sebelumnya;
Rumusan soal tidak
boleh mengandung petunjuk (clue) kepada kunci jawaban;
Materi soal harus
sesuai dengan jenjang/jenis pendidikan atau tingkatan kelas; dan
Rumusan soal harus
mempertimbangkan tingkat kesulitan soal.
Sedangkan kaidah
penyusunan untuk masing-masing bentuk soal, objektif dan subjektif, dapat
dilihat di bawah ini :
No Bentuk Soal
Kaidah Penyusunan Soal
1 Benar-Salah
(1) hindari pertanyaan yang
mengandung kata kadang-kadang, selalu, umumnya, sering kali, tidak
ada, tidak pernah, dan sejenisnya
(2) hindarkan pengambilan
kalimat langsung dari buku pelajaran
(3) hindarkan pernyataan yang
merupakan pendapat yang masih bisa diperdebatkan kebenaranya
(4) hindarkan
penggunaan pernyataan negatif ganda
(5) usahakan agar kalimat untuk
setiap soal tidak terlalu panjang
(6) gunakan kalimat perintah
yang jelas agar mudah dimengerti oleh siswa
2 Menjodohkan
(1) hendaknya materi yang
diajukan berasal dari hal yang sama sehingga persoalan yang ditanyakan bersifat
homogen
(2) usahakan agar pertanyaan dan
jawaban mudah dimengerti
(3) jumlah jawaban hendaknya
lebih banyak dari pada jumlah soal
(4) gunakan simbol yang berlainan
untuk pertanyaan dan jawaban
(5) susunlah soal menjodohkan
dalam satu halaman yang sama
3 Pilihan
Ganda
(1) soal harus sesuai dengan
indikator
(2) pilihan jawaban harus
homogen dan logis
(3) hanya ada satu kunci jawaban
yang paling benar
(4) pokok soal harus dirumuskan
dengan jelas, singkat, dan tegas
(5) rumusan pokok soal dan
pilihan jawaban harus merupakan persyaratan yang diperlukan
(6) pokok soal jangan memberikan
petunjuk ke kunci jawaban
(7) pokok soal tidak menggunakan
pernyataan yang bersifat negatif ganda
(8) gambar/grafik/ tabel/
diagram/ dan sejenisnya jelas dan berfungsi
(9) panjang rumusan jawaban
relatif sama
(10) pilihan jawaban jangan
menggunakan pernyataan”semua jawaban di atas salah” atau ”semua jawaban di atas
benar” dan sejenisnya
(11) pilihan jawaban yang
berbentk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka
atau secara kronologis
(12) butir soal jangan
bergantung pada jawaban soal sebelumnya
(13) menggunakan bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
(14) pilihan
jawaban tidak mengulang kata kelompok kata yang sama
4 Isian
(1) Jawaban yang dituntut oleh
oleh butir soal harus singkat dan pasti, dapat berupa kata, frase, angka,
simbol, tahun, atau nama tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat yang sudah
pasti
(2) Rumusan butir soal tidak
merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku.
5 Uraian
(1) Batasan
pertanyaan dengan jawaban yang diharapkan harus jelas
(2) Rumusan kalimat butir soal
harus menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian
Dengan mempertimbangkan keunggulan masing-masing bentuk soal
dan kaidah penyusunannya, diharapkan tercipta perangkat soal yang mampu
mengukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang ia pelajari. Perangkat
soal sebagai salah satu alat evaluasi diharapkan dapat mengungkap semua domain,
terutama aspek kognitif (ingatan) siswa. Alat evaluasi jangan hanya berfungsi
sebagai sumatif, tetapi juga sebagai sarana peningkatan motivasi belajar.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat sebagai acuan dalam
menyusun soal-soal ujian...
0 Response to "TIPS PENYUSUNAN SOAL-SOAL UJIAN"
Posting Komentar