BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah upayamengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi
fisikpotensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan
dapatberfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah
cita-citakemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan
pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai
tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan
dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan
menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang
didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan
menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi
antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat
pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi
masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan
tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan
rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep
yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek
terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta
didik. Tugas filsafat adalah melaksanakan pemikiran rasional analisis dan
teoritis (bahkan spekulatif) secara mendalam dan memdasar melalui proses
pemikiran yang sistematis, logis, dan radikal (sampai keakar-akarnya), tentang
problema hidup dan kehidupan manusia. Produk pemikirannya merupakan pandangan
dasar yang berintikan kepada “trichotomi” (tiga kekuatan rohani pokok) yang
berkembang dalam pusat kemanusiaan manusia (natropologi centra).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari
filsafat?
2. Apakah pengertian dari
filsafat pendidikan?
3. Bagaimana hubungan
antara filsafat dengan filsafat pendidikan?
4. Bagaimana pandangan
filsafat tentang pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
pengertian dari filsafat.
2. Untuk mengetahui
pengertian dari filsafat pendidikan.
3. Untuk mengetahui
adanya hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan.
4. Untuk mengetahui
bagaimana pandangan filsafat tentang pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan
Filsafat Pendidikan
1. Pengertian
Filsafat
Kata filsafat
atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani, dari kata philos, yang
berarti cinta, senang, suka, dan kata sophia, yang berarti
pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.
Menurut Hasan Shadini dalam Jalaludin (1997:9), filsafat
adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan
kebijaksanaan.
Menurut Imam Barnadib dalam Jalaludin (1997:9), filsafat
sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis.
Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir atau
pandangan yang sistematis, menyeluruh, dan mendasar tentang suatu kebenaran.
2. Pengertian
Filsafat Pendidikan
Menurut Al
Syaibani dalam Jalaludin (1997:13), filsafat pendidikan adalah
aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai cara
untuk mengatur, dan menyelaraskan proses pendidikan. Artinya, bahwa
filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang
diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman
kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu,
filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah
falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek
dari aspek-aspek pelaksana falsafah umum dan menitik beratkan kepada
pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat
umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
Menurut John Dewey dalam Jalaludin (1997:13 ), filsafat
pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik
yang menyangkut daya pikir (intekektual) maupun daya perasaan (emosional),
menuju kearah tabiat manusia, maka filsafat dapat juga diartikan sebagai teori
umum pendidikan.
3. Hubungan
Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Dalam berbagai bidang ilmu sering kita dengar istilah
vertikal dan horisontal. Istilah ini juga akan terdengar pada cabang filsafat
bahkan filsafat pendidikan.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan horisontal,
meluas kesamping yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan
yang lain yang berbeda-beda, sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan
ilmu pada bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada penyesuaian
problema-problema pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan dengan
demikian merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap
permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran.
Adapun filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal,
naik ke atas atau turun ke bawah dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang
lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan,
perbandingan pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan. Hubungan
vertikal antara disiplin ilmu tertentu adalah hubungan tingkat
penguasaan atau keahlian dan pendalaman atas rumpun ilmu pengetahuan yang
sejenis.
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan
satu-satunya ilmu terapan adalah cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan
perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya
dan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan
Drs. Abdullah Idi mengemukakan bahwa Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan
antara filsafat dan pendidikan sangat erat sekali antara yang satu dengan yang
lainnya. Kuatnya hubungan tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut
menghadapi problema-problema filsafat secara bersama-sama.
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan,
yaitu sebagai berikut :
a. Filsafat, dalam
arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan
proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
b. Filsafat, berfungsi
member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat
tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
c. Filsafat, dalam hal
ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah
dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (paedagogik).
Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa
antara filsafat endidikan dan pendidikan terdapat hubungan yang erat sekali dan
tak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam
suatu system pendidikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman
dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi
tegaknya system pendidikan.
4. Pandangan
Filsafat Tentang Pendidikan
Filsafatmempunyai
pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis sehingga
menjadikan manusis berkembang, maka hal semacam ini telah dituangkan dalam
sistem pendidikan, agar dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Penuangan pemikiran ini dituangkan dalam bentuk kurikulum. Dengan kurikulum itu
sistem pengajaranya dapat terarah, lebih dapat mempermudah para pendidik dalam
menyusun pengajaran yang akan diberikan peserta didik.
Untuk merealisasikan pandangan filsafat tentang pendidikan
terdapat beberapa unsur yang akan menjadi tonggak untuk pengembangan pendidikan
lebih lanjut, yaitu antara lain :
a. Dasar dan Tujuan
Pendidikan
Dasar pendidikan yaitu suatu aktifitas untuk mengembangkan
dalam bidang pendidikan dan pengembangan kepribadian, tentunya pendidikan
memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya. Sebab dengan
adanya dasar juga dapat berfungsi sebagai semua sumber peraturan yang akan
dicitakan sebagai pegangan hidup dan pegangan langkah pelaksanaan dan langkah
jalur yang menentukan. Tujuan pendidikan dapat diuraikan menjadi 4 macam, yaitu
sebagai berikut:
1) Tujuan Pendidikan
Nasional
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
Adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola
kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
3) Tujuan Kurikuler
Adalah perumusan pola perilaku dan pola kemampuan serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
4) Tujuan Instruksional
Adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus
dikuasai oleh peserta didik sesudah ia menyelesaikan kegiatan instruksional
yang bersangkutan.
b. Pendidik dan Peserta
didik
Pendidik merupakan individu yang manpu melaksanakan tindakan
mendidik dalam satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik
ditinjau dari segi fisik maupun segi perkembangan mental.
Setiap anak memiliki pembawaan yang berlainan. Karena itu
pendidik wajib senantiasa berusaha untuk mengetahui pembawaan masing-masing
anak didiknya, agar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan keadaan
pembawaan masing-masing.
c. Kurikulum
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Pasal 1 butir
19 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Tujuan
pendidikan yang ingin dicapai itulah yang menentukan kurikulum dan isi
pendidikan yang diberikan. Dengan kurikulum dan isi pendidikan inilah kegiatan
pendidikan itu dapat dilaksanakan secara benar seperti apa yang telah dirumuskan..
Hubungan kurikulum dengan pandangan filsafat adalah dalam
bentuk kurikulum yang dilaksanakan. Adapun salah satu tugas pokok dari filsafat
adalah memberikan arah dari tujuan pendidikan. Suatu tujuan pendidikan yang
hendak dicapai itu haruslah direncanakan (diprogramkan) dalam apa yang disebut kurikulum.
d. Sistem Pendidikan
Pendidikanmerupakan
salah satu usaha yang sengaja dan terencana untuk membantuperkembangan potensi
dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentinganhidupnya sebagai seorang
individu dan sebagai warga negara/masyarakat, denganmemilih isi (materi), srategi
kegiatan dan tekdik penilaian yang sesuai. Sistem pendidikan merupakan suatu
alat, pendidikan merupakan suatu aplikasi dari kebudayaan, yang posisinya itu
tidak netral melainkan selalu bergantung pada siapa dan bertujuan apa
pendidikan itu dilaksanakan.
Adapun hubungan filsafat pendidikan dengan sistem pendidikan
yaitu :
- Bahwa
sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan
teknik-teknik dan atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran yang makna
akan dicapai akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan, dan ini meliputi
proplematika kepemimpinan dan metode pendidikan, politik, sampai seni
pendidikan (The Art of Education).
- Isi
moral atau pendidikan adalah berupa perumusan norma-norma atau nilai spiritual
etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan atau merupakan konsepsi dasar
moral pendidikan, yang derlaku segala jenis dan tingkat pendidikan.
- Filsafat
pendidikan sebagai suatu sumber lapangan studi bertugas mwrumeskan secara
normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hwkikat dan sifat hakikat manusia,
hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral pendidikan, sistem pendidikan yang
meliputi politik kependidikan, kepemimpinan pendidikan dan metodologi
pengajaranya, pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan
dalam pandangan filosofis disini adalah pendidikan merupakan
suatu system yang dalam pelaksanaannya, perlu menggunakan filsafat sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Filsafat tersebut digunakan sebagai nilai-nilai
dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari, dan memberikan
identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan.
0 Response to "MAKALAH TENTANG PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS (PANDANGAN FILSAFAT TENTANG PENDIDIKAN)"
Posting Komentar