Permasalahan
yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan dasar
adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif
menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap yang menciptakan
situasi dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan diterima sebagai subjek
yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan
berdasarkan data, fakta yang objektif .
Ada dua hal yang
mendasari pentingnya supervisi Akademik dalam proses peningkatan mutu kinerja
guru.
1. Perkembangan
kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering
menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum
tersebut memerlukan penyesuaian yang terus-menerus dengan keadaan nyata di
lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha
mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat
terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan
mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang
diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum,
masyarakat yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih
harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. Dengan
demikian, guru dan Kepala Sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan di
tingkat paling mendasar memerlukan bantuan-bantuan khusus dalam memenuhi
tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan kurikulum.
2. Pengembangan
personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya yang terus-menerus
dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat dilaksanakan secara formal
dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang
bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya.
Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan
dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui
berbagai kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan suatu metode mengajar, dan
lain sebagainya.
Kebijakan
pendidikan harus ditopang oleh pelaku pendidikan yang berada di front terdepan
yakni guru melalui interaksinya dalam pendidikan. Upaya meningkatkan mutu
kinerja guru perlu dilakukan secara bertahap dengan mengacu pada rencana
strategis. Mutu kinerja Guru memerlukan Keterlibatan seluruh komponen
pendidikan (teman sejawat, Kepala Sekolah, masyarakat, Komite Sekolah, Dewan
Pendidikan, dan isntitusi) dalam perencanaan dan realisasi program pembinaan
secara berkesinambungan melalui supervisi akademik.
Implementasi
kemampuan professional mutu kinerja guru mutlak diperlukan sejalan
diberlakukannya otonomi daerah, khsususnya bidang pendidikan. Kemampuan
professional mutu kinerja guru akan terwujud apabila guru memiliki kesadaran
dan komitmen yang tinggi dalam mengelola interaksi belajar-mengajar pada
tataran mikro, dan memiliki kontribusi terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan pada tataran makro.
Salah satu upaya
peningkatan profesional mutu kinerja guru adalah melalui supervisi akademik.
Pelaksanaan supervisi akademik perlu dilakukan secara sistematis oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah bertujuan memberikan pembinaan kepada guru-guru
agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam
pelaksanaannya, baik kepala sekolah dan pengawas menggunakan lembar pengamatan
instrument supervise akdemik yang berisi aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
peningkatan kinerja guru dan kinerja sekolah. Untuk mensupervisi guru digunakan
lembar instrument observasi yang berupa alat penilaian kemampuan guru (APKG),
Implementasi
kemampuan professional mutu kinerja guru mengi syaratkan guru agar mampu
meningkatkan peran yang dimiliki, baik sebagai informatory (pemberi informasi),
organisator, motivator, director, inisiator (pemrakarsa inisiatif), transmitter
(penerus), fasilitator, mediator, dan evaluator sehingga diharapkan mampu
mengembangkan kompetensinya.
Supervisi
Akademik yang terencana, sistimatik, terarah dan berkesinambungan diharapkan
dapat mewujudkan kondisi ideal dimana kemampuan professional guru dapat
diimplementasikan sejalan diberlakukannya otonomi daerah. Perwujudan tujuan
tersebut bukan merupakan hal yang mudah.
Hal tersebut lantaran aktualisasi kemampuan guru tergantung pada berbagai
komponen system pendidikan yang saling berkolaborasi. Dan tentunya peranan
kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah tempat tugasnya harus lah
dimaksimalisasikan. Sebab pencapaian mutu kinerja guru yang professional
memiliki keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan yang sangat menentukan
dalam implementasi mutu kinerja guru agar mampu mengelola pembelajaran yang
efektif, selaras dengan paradigma pembelajaran yang direkomendasiklan Unesco, “belajar
mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup
bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning
to be)”.
0 Response to "SUPERVISI AKADEMIK SEBAGAI USAHA PENINGKATAN MUTU KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN"
Posting Komentar