Majas
atau gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa dalam bentuk tulisan
maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan
dan pikiran seseorang.
Berikut Ini Adalah Macam-Macam Majas :
Apostrof
Berikut Ini Adalah Macam-Macam Majas :
Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari
para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut
tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang
disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut
dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang
bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa
dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur
kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang
dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan
semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata
pada baris atau kalimat.
Contoh : Jika kamu
minta, aku akan datang
Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang
berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang
dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah
konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada
setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa
pada akhir kalimat berurutan
Contoh : Bumi yang kau
diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau
kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa
kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris,
klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau
kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat
kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan
sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau
menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu
dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu
yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan
kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau
mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat
atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan
frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu
kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya
terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau
tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan
yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi
rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya
hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian
kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu
dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau
tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan,
dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan
jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang
bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian
uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan
belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan
terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak
mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”
Contoh : “Apakah ibu mau….?”
Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang
berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu
dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia
dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh
karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup,
falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai
makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering
dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan
suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri
yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : Saya belum
melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh : Thailand
memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar
atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Ia
menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan
dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali
kopi ini, gula mahal ya?
Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau
sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang
merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan
yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata
dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau
kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau
istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
ternyata banyak juga ya,
BalasHapusyang aku tau cuma personifikasi, metafora, hiperbola,, hhee