Latar Belakang
Banyaknya
kendaraan berbahan bakar fosil dan berbagai industri di kota-kota membuat
kualitas udara kota
menurun dan membahayakan kesehatan masyarakatnya. Warga kota terlalu sibuk dengan segala aktifitasnya
sehari-hari sehingga tidak bisa memikirkan selain pekerjaannya. Kekurang
pedulian masyarakat kota memperparah polusi
udara di kota.
Dimulai dari asap kendaraan bermotor, asap dapur sampai cerobong-cerobong
industri. Kita sebagai penerus kehidupan umat manusia haruslah menjaga
lingkungan kita tinggal yang kian hari semakin rusah. Pencemaran udara di kota dapat ditanggulangi dengan menanam pohon, pembuatan
hutan kota dan
lain-lain, sehingga terciptalah lingkungan yang nyaman dan sehat untuk kita
tinggali.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang menyebabkan polusi udara?
2.
Bagaimana dampak polusi udara terhadap kesehatan manyarakat kota?
3. Zat apa saja yang menyebabkan polusi udara beracun
bagi tubuh kita?
4.
Bagaimana mekanisme gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum?
5. Apa
solusi terbaik untuk mangatasi masalah ini?
Tujuan Pembahasan
Menyadarkan
masyarakat kota-kota besar Indonesia
akan pentingnya udara yang bersih dan sehat. Karena masyarakat kota kurang peduli
terhadap lingkungan sekitanya. Pada halnya polusi udara sendiri tercipta akibat
kegiatan masyarakat kota itu sendiri sehingga
tidak ada pihak yang harus disalahkan atas polusi udara melainkan mansyarakat kota itu sendiri. Jadi,
tidak akan pernah berhasil pengurangan dampak polusi udara jika kita tidak
bersama-sama menanggulanginya. Perlu diingatkan di sini bahwa kegiatan positif
yang kita lakukan juga untuk diri kita sendiri. Jadi mengapa kita tidak
menyelamatkan lingkungan kita kalau kita juga akan selamat?
POLUSI udara kota
di beberapa kota besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, telah sangat memprihatinkan.
Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala risikonya telah
dipublikasikan, termasuk risiko kanker darah. Namun, jarang disadari, entah
berapa ribu warga kota yang meninggal setiap
tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru akibat
polusi udara kota.
Meskipun sesekali telah mulai
turun hujan, tetapi coba sempatkan menengok ke langit saat udara cerah sejak
pagi sampai sore hari. Langit di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia
sudah tidak biru lagi. Udara kota
telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Diperkirakan, dalam sepuluh
tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru dan saluran
pernapasan dengan sangat bermakna. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut
yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit di berbagai wilayah di Indonesia,
tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru.
Di kota-kota besar, kontribusi
gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen.
Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15
persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah
tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Sebenarnya banyak polutan udara
yang perlu diwaspadai, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
beberapa jenis polutan yang dianggap serius. Polutan udara yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, hewan, serta mudah merusak harta benda adalah partikulat
yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, dan
nitrogen oksida. Kesemuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor.
WHO memperkirakan bahwa 70
persen penduduk kota
di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor,
sedangkan 10 persen sisanya menghirup udara yang bersifat "marjinal".
Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang berisiko tinggi,
misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat
penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun
keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari
polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.
Kita perlu belajar melalui
pengalaman dari negara lain dalam hal polusi udara kota ini. Pada tahun 1990-an dilaporkan bahwa
di Cubatao, Brasil, terjadi tragedi lingkungan yang cukup fatal bagi bayi.
Empat puluh dari setiap 1000 bayi yang lahir di kota itu meninggal saat dilahirkan, sedangkan
40 yang lain kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama hidupnya. Pada
era tahun tersebut, dengan 80.000 penduduk, Cubatao mengalami sekitar 10.000
kasus kedaruratan medis, yang meliputi penyakit tuberkulosis (TBC), pneumonia,
bronkitis, emfisema, asma bronchiale, serta beberapa penyakit pernapasan lain.
Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan
bakar fosil merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin
diesel yang dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor
ozon yang semuanya merupakan polutan berbahaya. Polutan
yang ada diudara dapat berupa gas (misal SO2, NOx, CO, Volatile
Organic Compounds) ataupun partikulat. Polutan
berupa partikulat tersuspensi, disebut juga PM (Particulate Matter)
merupakan salah satu komponen penting terkait dengan pengaruhnya terhadap
kesehatan. PM dapat diklasifikasikan menjadi 3; yaitu coarse PM (PM
kasar atau PM2,5-10) berukuran 2,5-10 ƒÊm, bersumber dari abrasi
tanah, debu jalan (debu dari ban atau kampas rem), ataupun akibat agregasi
partikel sisa pembakaran. Partikel seukuran ini dapat masuk dan terdeposit di
saluran pernapasan utama pada paru (trakheobronkial); sedangkan fine PM
(<2,5 ƒÊm) dan ultrafine (<0,1 ƒÊm) berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil dan dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran napas
(alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar
ukuran ini juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap
kesehatan sehingga WHO dan juga US Environmental Protection Agency menetapkan
standar PM dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi (Tabel
1).
Tabel 1. Standar polutan udara
menurut EPA
Pollutan
Waktu
|
PM10
(ƒÊg/m3)
150
(/24jam)
50 (/tahun)
PM2,5
(ƒÊg/m3)
65 (/24
jam)
15 (/tahun)
Ozone
(ppm)
0.12
(/1jam)
0.08 (/8 jam)
NO2
(ppm)
0.053 (/tahun)
SO2
(ppm)
0.14 (/24 jam)
0.03 (/tahun)
|
Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan
(terkait dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor
kerentanan host (individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih
mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan
pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan udara
dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke
saluran pernapasan saja. Sebagai contoh, pengaruh polutan udara juga dapat
menimbulkan iritasi pada kulit dan mata. Namun demikian, sebagian besar penelitian
polusi udara terfokus pada efek akibat inhalasi/terhirup melalui saluran
pernapasan mengingat saluran napas merupakan pintu utama masuknya polutan udara
kedalam tubuh. Selain faktor zat aktif yang dibawa oleh polutan tersebut,
ukuran polutan juga menentukan lokasi anatomis terjadinya deposit polutan dan
juga efeknya terhadap jaringan sekitar. Fine PM (<1 ƒÊm) dapat dengan
mudah terserap masuk ke pembuluh darah sistemik. Indikator akibat pajanan
jangka pendek dan jangka panjang polutan terhadap kesehatan dapat dilihat pada
Tabel 2.
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan
gejala penyakit:
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi
pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres
oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen
terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam
tubuh.
4. Komponen biologis yang
menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya
golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan
nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak
secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh,
misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang
dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke seluruh
tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan
tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru).
Tabel 2. Pengaruh polusi
udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang
Pajanan
jangka pendek
|
-
Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan
rutin dokter, akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan
kardiovaskular.
-
Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
-
Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
-
Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)
-
Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)
|
Pajanan
jangka panjang
|
-
Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular
-
Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru
osbtruktif kronis)
-
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
-
Kanker
|
Sumber: WHO dan ATS (American
Thoracic Society) 2005
Solusi untuk mengatasi polusi
udara kota
terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan
sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di
dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang
diakibatkan karenanya.
* Pemberian izin bagi angkutan
umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal,
seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
* Pembatasan usia kendaraan,
terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi.
Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar
potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
* Potensi terbesar polusi oleh
kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu,
pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi
polusi udara.
* Pemberian penghambat laju
kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan
"polisi tidur" justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju
* Uji emisi harus dilakukan secara
berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot
check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi
polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat
dan kelengkapan kendaraan yang lain.
* Penanaman pohon-pohon yang
berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat
serta di sudut-sudut kota,
juga mengurangi polusi udara.
Penutup
Polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan merupakan masalah nyata
terkait dengan urbanisasi/pembangunan. Untuk mengurangi pengaruh polusi
udara tergadap kesehatan, pengurangan sumber polutan sudah pasti harus
merupakan target utama jangka panjang baik dengan pemanfaatan teknologi maupun
regulasi pemerintah. Namun demikian, untuk jangka pendek,
mengurangi pajanan individual merupakan salah satu cara yang cost-effective.
Pengurangan pajanan secara makro dapat dilakukan misalnya dengan
pemberlakuan zona khusus kendaraan bermotor ataupun penentuan lokalisasi
industri. Secara mikro misalnya dengan memperbaiki ventilasi/sirkulasi udara di
tempat tinggal/kerja ataupun memberikan pendidikan/informasi bagi populasi yang
rentan agar mengurangi pajanan tersebut serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Kesimpulan
Untuk
mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan manyarakat perkotaan dapat
dilakukan dengan cara-cara yang sudah disebutkan dalam kajian pustaka. Dalam
pelaksanannya harus bersama dengan semua pihak yang terkait mulai dari
Pemerintah, LSM dan masyarakat secara umum.
Saran
Kita
menyarankan kepada pemerintah agar membuat peraturan yang ketat terkait
pencemaran lingkungan udara, air ataupun tanah. Juga menyarankan kepada
kepolisian agar menjaga lalu lintas tetap lancar sehinnga mengurangi emisi gas
yang terbuang ke udara. Juga peran masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri.
0 Response to "CONTOH KARYA ILMIAH TENTANG "PENGARUH POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT PERKOTAAN""
Posting Komentar