A. Kompetensi
Kepribadian Guru
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi
yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi lainnya: sosial, pedagogik,
dan profesional. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu
kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4) arif dan
bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi teladan bagi peserta
didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (9) mengembangkan
diri secara berkelanjutan. Sementara itu, Permendiknas No. 16 Tahun 2007
tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru menjelaskan kompetensi kepribadian
untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, pada semua jenjang pendidikan dasar
dan menengah, sebagai berikut:
Bertindak sesuai
dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, mencakup:
(a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat-istiadat, daerah asal, dan gender; dan (b) bersikap sesuai dengan norma
agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
Menampilkan diri
sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, mencakup: (a) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; (b)
berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan (c) berperilaku
yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
Menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup: (a)
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan (b) menampilkan
diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
Menunjukkan etos
kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya
diri, mencakup: (a) menunjukkan etos
kerja dan tanggung jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi guru dan percaya pada
diri sendiri; dan (c) bekerja mandiri secara profesional.
Menjunjung tinggi
kode etik profesi guru, mencakup: (a) memahami kode etik profesi guru; (b)
menerapkan kode etik profesi guru; dan (c) berperilaku sesuai dengan kode etik
guru.
B. Arti Penting
Kompetensi Kepribadian Guru
Penguasaan kompetensi kepribadian guru memiliki arti
penting, baik bagi guru yang bersangkutan, sekolah dan terutama bagi
siswa. Berikut ini disajikan beberapa
arti penting penguasaan kompetensi
kepribadian guru:
Ungkapan klasik
mengatakan bahwa “segala sesuatunya bergantung pada pribadi masing-masing”.
Dalam konteks tugas guru, kompetensi pedagogik, profesional dan sosial yang
dimiliki seorang guru pada dasarnya akan bersumber dan bergantung pada pribadi
guru itu sendiri. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dan berinteraksi
dengan siswa akan banyak ditentukan oleh karakteristik kepribadian guru yang
bersangkutan. Memiliki kepribadian yang sehat dan utuh, dengan kerakteristik
sebagaimana diisyaratkan dalam rumusan kompetensi kepribadian di atas dapat
dipandang sebagai titik tolak bagi seseorang untuk menjadi guru yang sukses.
Guru adalah
pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian siswa atau
sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan kompetensi kepribadian
yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter
siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-gugu (dipercaya) dan
ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang
sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika guru hendak membelajarkan tentang
kasih sayang kepada siswanya, tetapi di sisi lain secara disadari atau biasanya
tanpa disadari, gurunya sendiri malah cenderung bersikap tidak senonoh, mudah
marah dan sering bertindak kasar, maka yang akan melekat pada siswanya bukanlah
sikap kasih sayang, melainkan sikap tidak senonoh itulah yang lebih
berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan keyakinan siswanya.
Di masyarakat,
kepribadian guru masih dianggap hal sensitif dibandingkan dengan kompetensi
pedagogik atau profesional. Apabila ada seorang guru melakukan tindakan
tercela, atau pelanggaran norma-norma yang berlaku di masyarakat, pada umumnya
masyarakat cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat
terhadap merosotnya wibawa guru yang bersangkutan dan kepercayaan masyarakat
terhadap institusi sekolah, tempat dia bekerja.
Bukti-bukti ilmiah
menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru berpengaruh terhadap perkembangan
belajar dan kepribadian siswa. Studi kuantitatif yang dilakukan Pangky Irawan
(2010) membuktikan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki hubungan erat dan
signifikan dengan motivasi berprestasi siswa. Sementara studi kualitatif yang
dilakukan Sri Rahayu (2008) menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru
memiliki kontribusi terhadap kondisi moral siswa. Hasil studi lain membuktikan tampilan kepribadian guru akan
lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran (Iis Holidah, 2010)
Dari uraian singkat di atas, tampak terang bahwa begitu
pentingnya penguasaan kompetensi kepribadian bagi seorang guru. Kendati
demikian dalam tataran realita upaya pengembangan profesi guru yang berkaitan
dengan penguatan kompetensi kepribadian tampaknya masih relatif terbatas dan
cenderung lebih mengedepankan pengembangan kompetensi pedagogik dan akademik
(profesional). Lihat saja, dalam berbagai pelatihan guru, materi yang banyak
dikupas cenderung lebih bersifat penguatan kompetensi pedagogik dan
akademik. Begitu juga, kebijakan
pemerintah dalam Uji Kompetensi Guru dan Penilaian Kinerja Guru yang lebih menekankan pada penguasaan kompetensi
pedagogik dan akademik.
Berkenaan dengan upaya peningkatan kepribadian, Essential
Life Skill memberikan tips 10 cara untuk meningkatkan kepribadian, yang isinya
dapat disarikan sebagai berikut: (1) Jadilah pendengar yang baik, jadikan teman
bicara Anda merasa penting dan dihargai
(2) Perbanyaklah membaca dan perluas interes Anda, (3) Jadilah ahli
pembicara yang baik, (4) Milikilah gagasan yang berbeda dan unik sehingga dapat
memperluas perspektif setiap orang
tentang Anda, (5) Temui orang-orang baru, terutama yang berbeda dengan Anda,
sehingga wawasan Anda menjadi semakin luas, (6) Jadilah diri Anda sendiri, dengan menunjukkan keotentikan dan keunikan yang Anda miliki, (7) Milikilah
sikap dan pandangan positif, (8) Jadilah orang yang menyenangkan dan memiliki
rasa humor, (9) Bersikap suportif kepada
orang lain yang membutuhkan Anda, dan (10) Miliki integitas dan perlakukan setiap
orang dengan penuh hormat.
sekian, semoga bermanfaat!
0 Response to "PENTINGNYA KOMPETENSI KEPRIBADIAN BAGI SEORANG PENDIDIK (GURU)"
Posting Komentar