Pendekatan dalam
pembelajaran kemampuan berbahasa dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
Menurut Muchlisoh (1996:15) mengemukakan bahwa pendekatan merupakan cara yang
dianggap terbaik untuk mencapai sesuatu.
Pendekatan adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mengatasi
permasalahan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Definisi ini sesuai dengan
harapan dalam proses belajar mengajar,
yaitu siswa dapat memahami suatu konsep pengetahuan dan mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu
sendiri, pendekatan dalam proses belajar mengajar selalu mengalami
perkembangan.
Pengertian
Pendekatan Pengalaman Berbahasa
Pendekatan
Pengalaman Berbahasa merupakan alih kata dari istilah Language Experience Approach (LEA). Seperti dikutip oleh Harjasujana(1997:196-197)
bahwa Huff mendefinisikan LEA berdasarkan makna yang terkandung dalam
unsur-unsur kata pembentuknya, terutama kata experience dan language. Menurut
Huff, experience merupakan pengalaman
seseorang yang diperoleh dari aktivitas tertentu. Sementara itu, language merupakan cerminan dari empat
aspek keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. LEA dimaknai sebagai suatu pendekatan dalam pengajaran berbicara yang
melibatkan kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sebagai cerminan
dari pengalaman berbahasa anak.
Oka (Harjasujana, 1997:187) mengatakan bahwa
pendekatan pengalaman berbahasa adalah metode pengajaran penguasaan
keterampilan berbahasa yang menggabungkan pembelajaran berbicara dengan pengalaman
bahasa anak yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran itu meliputi kemampuan berpikir dan
kemampuan mengungkapkan bahasa.
Menurut
Harjasujana (1997:197), hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pendekatan
Pengalaman Berbahasa (PPB) adalah.
1) PPB merupakan suatu pendekatan
pengajaran.
1) Materi
ajar digali dari pembelajar sendiri atau pengalaman berbahasa si pembelajar itu
sendiri.
2) Pelaksanaan
pembelajarannya melibatkan seluruh aspek keterampilan berbahasa siswa secara
integratif.
Keunggulan
dan Kelemahan Pendekatan Pengalaman Berbahasa
Keunggulan Pendekatan Pengalaman
Berbahasa adalah sebagai berikut.
1. Sifat
Pendekatan Pengalaman Berbahasa dimulai dengan soal perkembangan bahasa anak.
Maksudnya, materi bahan ajar yang digunakan untuk pengajaran berbicara sesuai
dengan tingkat penguasaan bahasa anak. Tugas untuk memilih bahan yang cocok
menjadi ringan karena wacana yang digunakan sudah dengan sendirinya sesuai
dengan tingkat penguasaan bahasa anak.
2. Sifat
Pendekatan Pengalaman Berbahasa mengintegrasikan semua kegiatan kebahasaan. Dalam
pelaksanaan proses pembelajaran,
anak-anak mendengarkan, berbicara, membaca,
dan terkadang menuliskan wacana yang tengah dikembangkan.
3. Pendekatan Pengalaman Berbahasa
mempunyai sifat wajar.
4. Pendekatan Pengalaman Berbahasa
tidak memerlukan banyak biaya.
Suatu pendekatan yang diterapkan
pasti memiliki kelemahan di balik keunggulannya. Kelemahan Pendekatan
Pengalaman Berbahasa adalah sebagai berikut.
1. Sifat
Pendekatan Pengalaman Berbahasa hanya digunakan pada pengajaran penguasaan ketrampilan
berbahasa tingkat awal. Selanjutnya, Pendekatan Pengalaman Berbahasa dapat
dikembangkan pada pengajaran penguasaan keterampilan berbahasa yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis untuk tingkat lanjut. Hal ini dapat
dikembangkan karena ada anak-anak yang duduk di kelas atas namun kemampuan
penguasaan keterampilan berbahasanya masih berada pada peringkat permulaan.
2. PPB
menuntut waktu yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pendekatan yang lain.
3. PPB
menuntut agar selalu menyadari adanya sejumlah keterampilan dan sejumlah
kosakata sehingga guru harus mengetahui apa yang akan diajarkan dan kapan
mengajarkannya.
Dari paparan di
atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pengajaran kemampuan berbahasa
dengan menggunakan pendekatan pengalaman berbahasa ada beberapa keunggulan dan
kelemahan di dalamnya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kelemahan-kelemahan
tersebut diatasi terlebih dahulu.
Cara mengatasi kelemahan tersebut
diantaranya sebagai berikut:
a. Guru
terlebih dahulu harus mengetahui taraf keterampilan berbahasa siswa. Setelah itu
guru dapat menerapkan Pendekatan Pengalaman Berbahasa dalam pembelajaran
keterampilan berbicara.
b. Karena
Pendekatan Pengalaman Berbahasa menuntut waktu yang lebih banyak dari metode
yang lain, maka guru terlebh dahulu membuat metode yang tepat dalam pembelajran
berbicara denga Pendekatan Pengalaman Berbahasa, sehingga dalam waktu yang
relatif singkat tujuan pembelajaran dapat tercapai.
c. Karena dalam pembelajaran
menggunakan Pendekatan Pengalaman Berbahasa melibatkan semua keterampilan
berbahasa seperti menyimak, membaca, dan menulis, serta sejumlah kosakata, maka
guru harus dapat memilih tema-temayang sesuai dengan kemampuan berpikir anak, dan
kapan harus mengajarkannya kepada siswa.
0 Response to "PENGERTIAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA (PPB) SERTA KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA"
Posting Komentar