Motivasi
yaitu keadaan internal yang menaikkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku
dengan kata lain motivasi merupakan salah satu penyebab yang sangat penting
akan munculnya perilaku seseorang (Woolfolk 1993). Menurut
Gagne dalam buku The Condition of Learning (1977) “Belajar terjadi apabila
sesuatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
Sedangkan Morgan memberikan definisi belajar adalah “Setiap perubahan yang
relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman”.
Motivasi dan belajar apabila menjadi satu kesatuan maka akan bermanfaat bagi orang yang menggunakannya. Belajar merupakan suatu proses perbaikan kualitas diri sedangkan motivasi merupakan faktor pendorong untuk perbaikan kualitas diri. Tidak semua tugas memberikan motivasi belajar dapat dilaksanakan oleh orangtua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ketrampilan. Oleh karena itu di sekolah, guru akan memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak serta motivasi-motivasi agar anak atau siswa semangat dalam belajar. Guru dapat memberikannya dengan cara yang berbeda-beda.
Fungsi
Penting Motivasi
Motivasi belajar penting baik untuk siswa maupun untuk guru.
Peranan Guru sebagai Motivator
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah:
Motivasi dan belajar apabila menjadi satu kesatuan maka akan bermanfaat bagi orang yang menggunakannya. Belajar merupakan suatu proses perbaikan kualitas diri sedangkan motivasi merupakan faktor pendorong untuk perbaikan kualitas diri. Tidak semua tugas memberikan motivasi belajar dapat dilaksanakan oleh orangtua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ketrampilan. Oleh karena itu di sekolah, guru akan memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak serta motivasi-motivasi agar anak atau siswa semangat dalam belajar. Guru dapat memberikannya dengan cara yang berbeda-beda.
Motivasi belajar penting baik untuk siswa maupun untuk guru.
Motivasi
untuk siswa
Motivasi
bagi siswa yaitu berguna untuk menyadarkan kedudukannya pada awal, proses dan
hasil belajar; menginformasikan kekuatan usaha belajar; mengarahkan kegiatan
belajar; membesarkan semangat belajar; dan menyadarkan proses belajar kemudian
bekerja.
Motivasi
untuk guru
Motivasi
bagi guru yaitu membangkitkan, meningkatkan, memelihara semangat belajar siswa
sampai berhasil; mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas
bermacam-macam yaitu ada yang acuh, tak memusatkan perhatian, dan ada yang
bersemangat belajar; meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu
diantara beberapa peran yaitu sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman
diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik; “unjuk kerja” rekayasa
pedagogis maksudnya adalah semua siswa berhasil, “mengubah” siswa tak minat
menjadi bersemangat belajar, siswa cerdas tak berminat menjadi semangat belajar.
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah:
1. Bersikap terbuka, dalam arti guru
harus melakukan tindakan yang mampu mendorong kemauan siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya, menerima siswa dengan segala kekurangan dan kelebihannya, mau
menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas tertentu berusaha
memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa, menunjukkan
perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap
ramah serta penuh pengertian terhadap siswa.
2. Membantu siswa agar mampu memahami
dan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal, dalam arti guru
harus mampu memberikan gambaran tentang kemampuan dan kelemahan para siswanya,
mendorong siswa untuk sekali waktu mengungkapkan perasaannya, membantu siswa
agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat
keputusan.
3. Menciptakan hubungan yang serasi dan
penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan
kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secar
positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu
mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah
pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.
Fungsi dan Bentuk Motivasi dalam
Kegiatan Pembelajaran
Penggerak motivasi belajar untuk siswa dapat dilakukan
melalui berbagai cara, diantaranya sebagai berikut:
1.
Metode Penemuan (Bruner)
Metode ini dimaksudkan agar siswa memberri stimulus
terhadap dirinyasendiri, sehingga siswa itu sendiri yang melakukan fungsi
penggerak motivasinya.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan pencapaian prestasi belajarnya.
Strategi
Menumbuhkan Motivasi
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:
2.
Motivasi Kompetensi (Robert White)
Motivasi kompetensi menggerakkan tindakan-tindakan
seperti: menyelidiki, memperhatikan ,berbicara, penalaran,dan manipulasi.
3.
Belajar Terprogam (Bert Kersh)
Kelompok belajar secara terbimbing berisikan
serangkaian pertanyaan dan jawaban, yang disusun secara terhadap sampai pada
penyelesaian masalah. Cara belajar seperti ini menurut siswa untuk membuat
inferensi dan mengingat aturan-aturan tanpa bantuan atau penjelasan dari guru.
4.
Prosedur Brainstorming (Torrance)
Prosedur ini dimaksudkan agar siswa mampu memproduksi
ide-ide yang berbobot tinggi, melalui diskusi dan kritik. Istilah lain dari
prosedur ini adalah prosedur urun pendapat. Beberapa keuntungan dari
prosedur urun pendapat ini adalah bisa menghasilkan ide-ide lebih banyak
dibandingkan dengan cara lain, seperti pengarahan janji, atau pun hadiah.Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan pencapaian prestasi belajarnya.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke
peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu
seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi
dalam belajar.
2. Hadiah. Guru memberikan hadiah
untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa
belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi. Guru berusaha
mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya
dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa
yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian itu
bersifat membangun.
5. Hukuman. Hukuman diberikan kepada
siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini
diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha
memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak
didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke
peserta didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang
baik dan membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok
8. Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
9. Mengetahui hasil. Siswa
diberitahuakan hasil pekerjaan, terutama jika terjadi kemajuan. Hal ini akan
mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil
belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
10. Minat. Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsure minat. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat
merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar
kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan
dengan cara-cara sebagai berikut:
a.
Membangkitkan adanya suatu
kebutuhan
b.
Menghubungkan dengan persoalan
pengalaman yang lampau
c.
Memberi kesempatan untuk
mendapatkan hasil yang baik
d.
Menggunakan berbagai macam bentuk
mengajar
0 Response to "FUNGSI DAN BENTUK MOTIVASI SERTA PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN"
Posting Komentar