loading...

MAKALAH TENTANG METODE PEMBELAJARAN PAI DAN RELEVANSI PENGAPLIKASIANNYA (KOLABORASI ANTARA METODE KLASIK DAN METODE PAIKEM)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru.
Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan.


Sebagai seorang guru kita dapat melihat bahwa pembelajaran menjadi kurang efektif karena jumlah siswa terlalu banyak dengan berbagai karakter. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru dalam mengelola kelas. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam pengelolaan kelas yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pemilihan metode mengajar untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penggunaan metode yang bisa digunakan dan disesuaikan pemilihan penggunaanya.
B.    Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Metode dan Metode Pembelajaran PAI
2.    Apa saja macam-macam metode pembelajaran PAI dan bagaimana penerapannya yang sesuai?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode dan Metode Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa : metode /métodé/ n  adalah  cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Wina Senjaya (2008).


Pendidikan Islam merangkum metode pendidikan yang tugas dan fungsinya adalah memberikan jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan Islam tersebut. Pelaksanaannya dalam ruang lingkup proses pendidikan yang berada dalam suatu sistem dan struktur kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.
Dari uraian tersebut di atas, Al-Toumy Al-Syaibany (1980:399) memahaminya bahwa metode pendidikan pembelajaran Islam adalah segala segi kegiatan terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran agama seperti akidah, akhlak, tauhid, fiqhi dan sebagainya.
Berdasarkan defenisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode Pembelajaran Agama Islam adalah jalan atau cara yang diterapkan dalam proses belajar mengajar agama Islam, guna tercapainya tujuan dan cita-cita pendidikan Islam.
B.    Macam-macam Metode Pembelajaran Dan Penerapannya
Dari sumber yang penulis dapatkan,  terdapat dua metode Pembelajaran Agama Islam yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu metode klasik dan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Metode Klasik yaitu metode yang sudah diterapkan sejak dahulu kala dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik. Adapun metode klasik ini dibagi menjadi:
1.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode ceramah adalah cara belajar atau mengajar yg menekankan pemberitahuan satu arah dr pengajar kpd pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif). Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Kekurangan metode ini adalah
a.    Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
b.    Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
Untuk bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah,fiqh,  dan sejarah, seperti pada Standar kompetensi Iman Kepada Rasul Alloh, Hewan yang halal dan haram dimakan, Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dalam Islam.
2.    Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode diskusi adalah  cara belajar atau mengajar yang melakukan tukar pikiran antara murid dengan guru, murid dengan murid sebagai peserta diskusi;
Tujuan metode ini adalah
a.    Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
b.    Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama
Macam-macam diskusi yaitu
a.    Diskusi informal
b.    Diskusi formal
c.    Diskusi panel
d.    Diskusi simpusium
Metode ini dapat digunakan pada Standar Kompetensi Iman Kepada Rasul Alloh,  Dendam dan munafiq.
3.    Metode Demonstrasi
Metode ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan.
Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.
Diantara keuntungan metode ini adalah
a.    Perhatian anak dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting dapat diamati secara tajam
b.    Proses belajar anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan
c.    Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan kecakapannya.
Metode ini dapat dipraktikkan pada Standar Kompetensi Hukum bacaan Mad dan Waqof, Adab Makan dan Minum, Hewan yang halal dan haram dimakan.
4.    Metode Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode pemberian tugas adalah cara belajar atau mengajar yang menekankan pada pemberian tugas oleh pengajar kepad murid yang harus melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Tugas tersebut dapat berupa:
a.    Mempelajari bagian dari suatu teks buku
b.    Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
c.    Melaksanakan eksperimen
d.    Mengatasi suatu permasalahan tertentu
e.    Melaksanakan suatu proyek
f.    Metode ini dapat diterapkan pada semua Standar Kompetensi.
5.    Metode Sosiodrama
Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Tujuan metode ini adalah
-          Melatih keterapilan social
-          Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan renda diri
-          Mendidik dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat
-          Membiasakan diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain.
Metode ini dapat digunakan misalnya pada Standar kompetensi Adab Makan dan Minum, Hewan yang halal dan haram dimakan, Menghindari Prilaku tercela, dan Memahami Sejarah Dakwah Islam.
6.    Metode Latihan (drill)
Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak.
Tujuan dari metode ini adalah
-          Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar
-          Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masing-masing anak didik
-          Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajra yang tepat.
-          Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik
-          Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.
Perikasaan latihan atau ulangan dapat dilakukan dengan cara
-          Secara klasikal
-          Secara individu
-          Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumnya
Metode ini dapat digunakan pada semua Standar Kompetensi.
7.    Metode Kerja Kelompok
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode kelompok adalah metode untuk mengubah pandangan dan sikap seseorang dengan jalan memasukkan orang itu ke dalam kelompok.
Kerja kelompok elompok itu ada dua macam
· Kerja kelompok jangka pendek
Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat kurang lebih 20 menit.
· Kerja kelompok jangka menengah
Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup memakan waktu yang agak panjang.
Metode ini dapat digunakan pada semua Standar Kompetensi.
8.    Metode Proyek
Metode mengajar dengan cara memberikan bermacam-macam permasalahan dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dan memecahkannya secara bersama-sama dengan mengikuti langkah-langkah secara ilmiah, logis, dan sistemastis.
Metode ini disebut juga dengan metode pengajaran unit
Tujuan metode ini adalah untuk melatih anak didik agar berfikir ilmiah, logis, dan sistematis.
Metode ini dapat digunakan pada semua Standar Kompetensi.
9.    Metode Karyawisata
Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan untuk mempelajari dan menelilti sesuatu. Metode ini dapat digunakan pada Standar Kompetensi 15 ( Hewan yang halal dan Haram dimakan) dengan mengajak karyawisata ke kebun binatang.
10.    Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode tanya jawab adalah cara belajar atau mengajar yg menekankan pd pemberian pertanyaan oleh pengajar, sedangkan murid harus menjawab pertanyaan tersebut. Metode ini dapat digunakan pada semua Standar Kompetensi
11.    Metode Eksperimen
Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode penelitian cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yg bersangkutan.
12.    Metode Kisah Atau Cerita
Merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.Metode ini dapat digunakan pada Standar Kompetensi Iman kepada Rosul Alloh dan Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dalam Islam.
13.    Metode Tutorial
Metode ini adalah cara mengajar dengan memberikan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut.
Metode ini dapat digunakan pada Standar kompetensi Memahami Sejarah Dakwah Islam.
14.    Metode Perumpamaan
Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu atau dengan cara menggambarkan seseuatu dengan seseuatu yang lain yang serupa.
Metode ini dapat digunakan pada Standar Kompetensi mengenai menghindari perilaku tercela.
15.    Metode Suri Tauladan
Metode mengajar dengan cara memberikan contoh dalam ucapan, perbuatan, atau tingkah laku yang baik dengan harapan menumbuhkan hasrat bagi anak didik untuk meniru atau mengikutinya.
Metode ini dapat digunakan pada Standar kompetensi Iman kepada Rasul Allah dan juga mengenai menghindar perilaku tercela.
16.    Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi
Metode mendidik dengan cara memberikan peringatan kepada anak tentang sesuatu dan memberikan motivasi agar memiliki semangat dan keinginan untuk belajar dan mempelajari sesuatu. Metode ini dapat digunakan pada semua Standar kompetensi.
17.    Metode Praktek
Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.
Metode ini dapat digunakan pada aspek fikih seperti berwudhu, sholat dan sebagainya.
18.    Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan
Metode mengajar dengan cara memberikan kesempatan kepada anak didik memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya. Metode ini dapat digunakan pada semua aspek pembelajaran PAI.

Model PAIKEM, atau Pembelajaran Aktif Innovatif/Kreatif Efektif dan menyenangkan  (Joyful Learning) memiliki beberapa kriteria; antara lain:
1.     Menggunakan berbagai variasi metode, multi media
2.     Mengembangkan partisipasi siswa selam proses pembelajaran, misalnya—Pemberian pengalaman, latihan dan praktik, dan kerja dalam tim (aktif, kreatif, kooperatif)
3.    Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
4.    Kegiatan belajar dapat berlangsung di dalam dan di luar sekolah.
5.    Multi aspek pengembangan (logika, kinestetika, etika, estetika)
class="MsoNormal"> Berikut ini adalah contoh-contoh praktis model kegiatan pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Dalam disain model-model ini digunakan variasi metode pembelajaran secara kombinatif, memanfaatkan tipe-tipe belajar siswa baik auditif, visual, maupun kinestetik; demikian juga fungsi intelek dan perasaannya sehingga kompetensi siswa dapat berkembang secara terpadu.
1.    Jigsaw Learning
Model pembelajaran yang memiliki kesamaan dengan model “pertukaran dari kelompok” (group-to-group exchange), dengan suatu perbedaan penting: setiap siswa mengajarkan sesuatu.
Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi pelajaran yang banyak, dapat dipelajari dengan disingkat atau “dipotong”, dengan ketentuan tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum bagian yang lain.
Setiap kali siswa mempelajari sesuatu yang dipadukan dengan materi yang telah dipelajari oleh siswa lain, dibuat sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian.
Langkah-langkah:
a.    Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian. Satu bagian dapat disingkat menjadi beberapa alenia atau beberapa halaman. Contoh, antara lain:
1)    Materi Al-Qur’an: tujuan, Manfaat, dan Proses Turunnya.
2)    Materi Hadits Nabi SAW.: Pengertian, Fungsi, Cara Mempedomani.
3)    Materi Tarikh Islam: perkembangan intelektual, politik/militer, dan kebudayaan pada masa Keemasan-Bani Abbas. Dsb.
b.    Hitunglah jumlah bagian materi belajar dan jumlah siswa. Bagikan tugas yang berbeda kepada kelompok siswa yang berbeda. Contoh: sebuah kelas terdiri atas 12 orang siswa. Anggaplah Anda membagi materi pelajaran dalam tiga bagian, kemudian Anda membentuk tiga kwartet (kelompok belajar yang terdiri dari empat orang) dengan tugas membaca, berdiskusi, dan mempelajari materi yang ditugaskan kepada mereka.
c.    Setelah selesai, bentuklah kelompok ”Jigsaw Learning”. Setiap kelompok mempunyai seseorang wakil dari masing-masing kelompok (tiga kwartet) dalam kelas. Setiap anggota masing-masing kwartet menghitung 1,2,3, dan 4. kemudian bentuklah kelompok siswa ”Jigsaw Learning” dengan jumlah sama. Hasilnya akan terdapat 4 kelompok yang terdiri dari 3 orang (trio). Dalam setiap trio akan ada seorang peserta yang mempelajari bagian 1, seorang untuk bagian 2, dan seorang lagi bagian 3.
d.    Mintalah anggota kelompok “Jigsaw” untuk mengajarkan materi yang telah dipelajari kepada yang lain.
e.    Kumpulkan kembali siswa ke kelas besar untuk memberi ulasan dan sisakan pertanyaan guna memastikan pemahaman yang tepat.
Variasi
a.    Berikan tugas baru, seperti menjawab pertanyaan kelompok tergantung akumulasi pengetahuan anggota kelompok jigsaw.
b.    Berikan tanggung jawab kepada siswa yang lain guna mempelajari kecakapan daripada informasi kognitif. Mintalah siswa mengajari peserta lain kecakapan yang telah mereka pelajari.
2.    Everyone Is a Teacher Here (Everyone can be a teacher)
Setiap Orang adalah Guru; ini merupakan sebuah model strategi yang mudah memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak sebagai seorang ”pengajar” terhadap siswa lain.
Langkah-langkah:
a.    Bagikan kartu indeks kepada setiap siswa. Mintalah para peserta menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di dalam kelas atau topik khusus yang akan mereka diskusikan di kelas. Contoh : guru menetapkan tugas bagi kelas untuk diskusi/membahas tentang “Ciri-ciri Orang yang mencintai Al-Qur’an dan Rasulullah SAW.” dengan membagikan kartu indeks guru meminta siswa menulis sebuah pertanyaan tentang masalah seputar topik yang perlu dibahas. Pertanyaan tersebut dikumpulkan kepada guru, kemudian dibagikan lagi kepada siswa untuk direspons.
b.    Kumpulkan kartu, kocok dan bagikan satu pada setiap siswa. Mintalah siswa membaca diam-diam pertanyaan atau topik pada kartu dan pikirkan satu jawaban.
c.    Panggilah sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang mereka peroleh dan memberi jawaban.
d.    Setelah diberi jawaban, mintalah siswa lain di dalam kelas untuk menambahkan apa yang telah disumbang sukarelawan.
e.    Lanjutkan selama masih ada sukarelawan.
Variasi
a.    Pegang kartu yang Anda kumpulkan, bentuklah sebuah panel responsden. Baca setiap kartu dan ajaklah diskusi. Putarlah anggota panel secara berkala.
b.    Mintalah siswa menulis sebuah opini atau observasi yang mereka miliki pada kartu tentang materi pelajaran. Mintalah peserta lain setuju atau tidak dengan opini atau observasi tersebut.
3.    Team Quiz (Menguji Tim)
Teknik ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
Sebagai contoh, Teknik ini bisa digunakan untuk membahas “Isi Kandungan Ayat/Surat Pendek al-Qur’an, penerapan isi kandungan ayat, atau hukum tajwid” 
Langkah-langkah:
a.    Pilihlah topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian.
b.    Bagilah siswa menjadi 3 tim.
c.    Jelaskan bentuk sesinya dan mulailah presentasi. Batasi presentasi sampai 10 menit atau kurang.
d.    Minta tim A sebagai pemimpin kuis, untuk menyiapkan kuis yang berjawaban singkat. Kuis ini tidak memakan waktu lebih dari 5 menit untuk persiapan. Tim B dan C memanfaatkan waktu untuk meninjau catatan mereka.
e.    Tim A menguji anggota tim B. Jika Tim B tidak bisa menjawab, Tim C diberi kesempatan untuk menjawabnya.
f.    Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota Tim C, dan ulangi prosesnya.
g.    Ketika kuis selesai, lanjutkan dengan bagian kedua pelajaran Anda, dan tunjuklah Tim B sebagai pemimpin kuis.
h.    Setelah Tim B menyelesaikan ujian tersebut, lanjutkan dengan bagian ketiga dan tentukan tim C sebagai pemimpin kuis.
    Variasi:
a.    Berikan kesempatan kepada tim ini untuk menyiapkan pertanyaan kuis dari yang mereka seleksi ketika mereka menjadi pemimpin kuis.
b.    Lakukan satu pelajaran yang berkelanjutan. Bagilah siswa ke dalam dua tim. Di akhir pelajaran, biarkan kedua tim saling memberi kuis satu sama lain.
4.     Poster Session (Membahas Poster)
Merupakan Metode presentasi alternatif ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk menginformasikan kepada siswa secara cepat, menangkap imajinasi mereka, dan mengundang pertukaran ide di antara mereka. Teknik ini juga sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan siswa mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang dibahas.
Langkah-langkah:
a.    Mintalah setiap siswa menyeleksi sebuah topik yang dikaitkan dengan topik umum atau yang sedang dipelajari. Misalnya:
1)    Isi kandungan atau penerapan QS. Al-Takatsur: ”Sikap Serakah, Penimbun Harta”.
2)    Isi kandungan QS. Al-Qari’ah dan al-Zalzalah: ”Kiamat, Hari Akhir”
b.    Mintalah siswa mempersiapkan gambaran visual konsep mereka pada sebuah poster atau papan pengumuman (Anda tentukan ukurannya). Isi poster tersebut harus jelas, agar pengamat dapat dengan mudah memahami tanpa penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi, siswa boleh saja memilih mempersiapkan satu halaman hand-out untuk mendampingi poster yang menerangkan lebih detil dan menayangkan bacaan lanjut.
c.    Selama sesi kelas berlangsung, mintalah siswa memasang gambaran presentasi, dan dengan bebas berkeliling di ruangan memandang serta mendiskusikan poster yang lain.
Salah satu peserta menggambarkan akibat mengkonsumsi makanan/minuman haram dengan membuat poster yang menunjukkan gambaran berikut, misalnya :
1)    Seseorang yang memiliki badan dengan perut buncit
2)    Orang-orang bingung mencari perlindungan dari kemurkaan alam.
3)    Tanda-tanda kiamat.
Di bawah masing-masing gambar di atas ada satu paragraf singkat yang menjelaskan bagaimana dan mengapa seseorang yang mengkonsumsi makanan/minuman haram bisa menunjukkan gejala atau terlibat dalam perkara yang digambarkan dalam poster.
d.    4. Lima belas menit sebelum kelas selesai, berundinglah dengan seluruh kelas dan diskusikan keuntungan apa yang mereka peroleh dari kegiatan ini.
Variasi:
a.    Anda boleh memilih untuk membentuk tim ke dalam 2 atau 3 bentuk daripada membuat tugas individual, terutama jika topiknya terbatas.
b.    Lanjutkan sesi gambar dengan diskusi panel dengan menggunakan beberapa peraga sebagai panelis.
5.    Information Search (Pencarian Informasi)
Metode ini sama dengan ujian open book. Tim mencari informasi (normalnya dilakukan dalam pelajaran dengan metode ceramah) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Metode ini khususnya sangat membantu dalam materi yang membosankan. Misal: ”Beriman kepada Zat dan Af’al Allah melalui Telaah QS. Al-Fatihah dan Al-Nas”.
Langkah-langkah:
a.    Buatlah kelompok pertanyaan yang bisa dijawab dengan cara mencari informasi yang dapat dijumpai di sumber materi yang telah Anda buat untuk siswa. Sumber informasi bisa mencakup :
1)    Selebaran
2)    Dokumen
3)    Buku teks
4)    Buku panduan
5)    Komputer mengakses informasi
b.    Berilah pertanyaan-pertanyaan tentang topik
c.    Biarkan siswa mencari informasi dalam tim kecil. Persaingan sehat bisa membantu untuk mendorong partisipasi.
d.    Tinjau kembali jawaban selagi di kelas. Kembangkan jawaban untuk memperluas jangkauan belajar.
Variasi:
a.    Buatlah pertanyaan yang memaksa siswa untuk menyimpulkan jawaban dari sumber informasi yang ada, daripada menggunakan pertanyaan yang bisa langsung dengan pencarian.
b.    Daripada mencari jawaban pertanyaan, berilah siswa tugas yang berbeda seperti satu kasus untuk dipecahkan, latihan yang bisa mencocokkan butir-butir soal, atau menyusun acak kata. Jika tidak diacak, tunjukkan istilah penting yang terdapat pada sumber informasi.
6.    Card Sort (Memilah dan Memilih Kartu)
Ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.
Langkah-langkah:
a.    Berilah masing-masing siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu kategori atau lebih. Pada pembelajaran PAI kategori ini bisa digunakan untuk aspek:
1)    Akidah; contoh: Iman kepada Allah melalui sifat-sifatnya; kategori: ●sifat nafsiyah, ● sifat salbiyah, ● sifat ma’ani.
2)    Al-Qur’an/tajwid;     contoh: ”Hukum Nun Sukun/Tanwin dalam Membaca al-Qur’an; kategori: ●Izdhar, ●Idgham, Iqlab, ●Ikhfa’.
b.    Mintalah siswa untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu indeks dengan kategori sama. (Anda bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta mencarinya).
c.    Biarkan siswa dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain, dengan cara menempelkan kartu indeks di tempat yang tersedia (papan tulis).
d.    Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin mengajar yang Anda rasa penting.
Variasi:
a.    Mintalah setiap kelompok untuk membuat presentasi mengajar tentang kategori tersebut.
b.    Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berilah masing-masing tim satu set kartu yang lengkap. Pastikan kartu tersebut dikocok dahulu, sehingga kartu kategori yang mereka sortir tidak jelas. Mintalah setiap tim untuk menyortir kartu ke dalam kategori. Setiap tim bisa memperoleh nilai untuk nomor kartu yang disortir dengan benar.
7.    Billboard Ranking
Banyak materi pelajaran yang tidak mengandung muatan  benar atau salah. Ketika ada nilai-nilai, opini, ide, kecenderungan tentang topik yang diajarkan guru. Model aktivitas belajar ini dapat digunakan untuk menstimulasi berfikir analisis dan diskusi, berkooperasi, mengembangkan apresiasi dan internalisasi nilai (afeksi). Misalnya pembahasan topik tentang:
- hikmah zakat dan puasa,
- Kerugian bagi orang mukmin yang enggan salat.
- bahaya khamr (minuman keras/yang memabukkan),
- tanda-tanda beriman kepada qada’-qadar (takdir Allah),
- cara membagikan zakat fithrah dalam sebuah kepanitiaan,
- ciri-ciri tasamuh (antar umat beragama) dalam masyarakat;
memungkinkan siswa dapat menambah dan mengurangi poin-poin penjelasannya.
Langkah-langkah:
a.    siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing beranggotalkan 4 sampai 6 orang.
b.    berikan kepada kelompok daftar yang sama; misalnya tentang topik-topik seperti tersebut di atas (pilih salah satu):
-    hikmah puasa atau hikmah zakat; dll.
a.    berikan setiap kelompok kertas “post it” mintalah mereka untuk mendiskusikan kemudian menuliskan tiap butir ide dalam daftar itu pada lembar terpisah (post it).
b.    berikutnya minta setiap kelompok untuk memilah-milah lembaran-lembaran post it sehingga poin-poin terpenting yang mereka pilih diletakkan pada posisi puncak, dan sisanya ada pada urutan berikutnya secara beranking.
c.    buatlah papan pengumuman, tempat setiap kelompok memajang pilihan urutan ranking bahasannya. (CATATAN: lembar post it dapat dipindahkan ke papan tulis, flipchart, atau kertas plano).
d.    bandingkan dan bedakan perankingan yang telah dipajang, kemudian berikan penilaian.
Variasi:
a.    Upayakan untuk mencapai konsensus seluruh siswa.
b.    Mintalah siswa untuk mewawancarai anggota kelompok yang peringkatnya berbeda dengan peringkat mereka.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode Pembelajaran Agama Islam adalah jalan atau cara yang diterapkan dalam proses belajar mengajar agama Islam, guna tercapainya tujuan dan cita-cita pendidikan Islam.
Metode Pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu Klasik dan PAIKEM.
Macam-macam metode Klasik yaitu:
Metode Ceramah, Metode Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode Penugasan, Metode Sosiodrama, Metode Latihan (drill), Metode Kerja Kelompok, Metode Proyek, Metode Karyawisata, Metode Tanya jawab, Metode Eksperimen, Metode Kisah Atau Cerita, Metode Tutorial, Metode Perumpamaan, Metode Suri Tauladan, Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi, Metode Praktek dan Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan.
Macam metode PAIKEM yaitu:
Jigsaw Learning, Everyone Is a Teacher Here (Everyone can be a teacher), Team Quiz (Menguji Tim), Poster Session (Membahas Poster), Information Search (Pencarian Informasi), Card Sort (Memilah dan Memilih Kartu) dan Billboard Ranking.

Related Posts :

0 Response to "MAKALAH TENTANG METODE PEMBELAJARAN PAI DAN RELEVANSI PENGAPLIKASIANNYA (KOLABORASI ANTARA METODE KLASIK DAN METODE PAIKEM) "

Posting Komentar