Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Malam
sinarberita.com - Berita seputar pendidikan kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara terupdate kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan guru diseluruh satuan pendidikan ditanah air terkait sekolah seharian penuh yang digagas Mendikbud baru.
Gagasan Full Day School yang dilontarkan Muhadjir Effendi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menimbulkan kontra di masyarakat. Di ranah social media, banyak diskusi dan perdebatan. Muncul pula petisi untuk menolaknya.
Baru sehari dilayangkan, jumlah dukungan penolakan Full Day School hingga Selasa, 9 Agustus 2016 pukul 15.01, sudah ditandatani 20.050 pendukung. Hanya memerlukan 4.950 pendukung lagi untuk mencapai 25.000.
Meski sudah memberikan koreksi bahwa Full Day School tak berarti seharian di sekolah, namun petisi sudah bergulir, kontra gagasan untuk menolaknya sudah menyebar.
Menurut Muhadjir, seperti dikutip dari media yang beredar, sejatinya program tersebut hendak memastikan bahwa siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter. Kegiatan ekstrakurikuler, misalnya. Sedangkan penerapannya, pihak Kemendikbud akan melakukan kajian lebih dalam lagi untuk kegiatan belajar mengajarnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh, melalui rilisnya mengatakan bahwa penerapan suatu program harus diikuti dengan perbaikan yang memadai. Tidak hanya "mengandangkan" anak di sekolah seamta. Tanpa adanya perbaikan sistem pendidikan dengan spirit menjadikan lingkungan sekolah yang ramah bagi anak, maka memanjangkan waktu sekolah malah akan menyebabkan potensi kekerasan di lingkungan sekolah.
Tolok ukur kebijakan ini juga banyak dipertanyakan. Belum lagi dengan kapasitas dari pengajar yang seharian di sekolah. Para pengajar juga memiliki aktivitas sosial yang tidak hanya melulu di sekolah. Yang tak kalah penting adalah interaksi antara anak dan orang tua menjadi berkurang.
Menurut Ni'am, usai dihubungi lewat telepon, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam gagasan Full Day School adalah penambahan beban guru, penambahan biaya kegiatan, penyesuaian kegiatan anak dan orang tua yang sudah ada, orang tua yang tidak bekerja, anak yang harus membantu orang tua, keragaman kondisi sosial di daerah.
"Bahkan dalam kondisi tertentu, anak jangan lama-lama di sekolah, agar cepat berinteraksi dengan orang tua. Apalagi yang kelas 1 SD," jelas Ni'am dalam pesannya.
Baca juga berita lainya :
- DINILAI MEMBERATKAN GURU, MENDIKBUD UBAH SYARAT MENGAJAR 24 JAM
- SEKOLAH SEHARIAN PENUH, KAK SETO : SEKOLAH HINGGA JAM 1 SIANG SAJA BANYAK ANAK YANG STRES
- KPAI : MENDIKBUD JANGAN BUAT KEBIJAKAN BARU YANG MERUGIKAN SISWA MELALUI PROGRAM SEKOLAH SEHARI PENUH
"Sekolah full day hanya merampas kemerdekaan anak2. Sudah terbukti bertahun2 sistem pendidikan yg hanya fokus pada angka, hanya menghasilkan manusia manusia tidak kreatif! Membuat orang dewasa kekanak kanakan! Kembalikan hak hak anak! Keluarga adalah pendidikan yg utama! Kembalikan keceriaan masa anak anak Indonesia! Jangan "penjarakan" anak2 didalam satu gedung bernama SEKOLAH! Karena belajar itu sepanjang masa BUKAN selama disekolah!! Alam raya adalah sekolah yang sebenarnya!," begitu tulis afri saragih dalam laman.
(Sumber : jurnas)
Demikian berita seputar full day shcooll yang dapat kami bagikan semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
0 Response to "WADUH...!!! "FULL DAY SCHOOL" DINILAI TAMBAH BIAYA DAN BEBAN GURU"
Posting Komentar