WANITA LEBIH BERESIKO MENGALAMI OSTEOPOROSIS
Apa itu
Osteoporosis..?
Osteoporosis merupakan keadaan dimana tulang menjadi keropos
dan rapuh. “Osteo” artinya tulang, sedangkan “porosis” artinya keropos.
Tulang yang mudah patah akibat osteoporosis adalah tulang
belakang, tulang paha dan pergelangan tangan.
Agar kepadatan tulang tetap terjaga, tubuh memerlukan
kalsium dan mineral lainnya dalam jumlah yang cukup dan produksi beberapa macam
hormon dalam jumlah yang tepat, antara lain estrogen pada wanita dan testosteron
pada laki-laki. Selain itu, asupan vitamin D yang cukup dibutuhkan untuk
membantu penyerapan kalsium dari makanan dan menghantarkannya ke tulang.
Apa penyebab
osteoporosis..?
Tulang kita sebenarnya tidak pernah diam. Setiap saat
terjadi pembentukan sel tulang baru, sedangkan sel tulang yang sudah tua
dibuang dari tubuh. Pada masa anak-anak, kecepatan pembentukan jauh lebih besar
ketimbang hilangnya sel-sel tulang yang sudah tua. Akibatnya tulang pada
anak-anak akan bertambah panjang dan besar.
Pada dewasa muda kecepatan pembentukan dan hilangnya sel
tulang hampir seimbang. Namun mulai usia 30 sampai 40 tahun, kecepatan
pembentukan tulang semakin menurun, akibatnya jumlah sel tulang semakin
sedikit, sehingga rawan terjadi osteoporosis.
Siapa saja yang
beresiko terkena Osteoporosis?
Berikut beberapa keadaan yang meningkatkan resiko terkena
osteoporosis pada wanita:
Menopause. Resiko
terkena osteoporosis lebih besar setelah wanita mengalami menopause, karena
setelah menopause, kadar estrogen yang diproduksi ovarium turun drastis.
Sebagaimana diketahui, estrogen berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang
dengan cara membantu kerja sel pembentuk tulang. Pada kenyataannya, semakin
cepat menopause terjadi, semakin besar resiko timbulnya osteoporosis. Umumnya
wanita mulai mengalami menopause pada umur 45 sampai 55 tahun.
Pengangkatan
kandungan yang diikuti dengan pengangkatan kedua ovarium. Jika hanya satu
ovarium yang diangkat, tidak meningkatkan resiko osteoporosis.
Setelah umur 30
sampai 40 tahun. Karena setelah umur ini, pembentukan tulang lebih sedikit
ketimbang hilangnya sel tulang.
Merokok. Resiko
terkena osteoporosis pada wanita perokok dua kali lebih besar dibanding bukan
perokok. Hal ini terjadi karena rokok menurunkan kadar estrogen di dalam darah.
Mempunyai keluarga
yang osteoporosis. Wanita yang mempunyai ibu osteoporosis mempunyai resiko yang
lebih tinggi untuk mendapatkan osteoporosis.
Wanita dengan
berat badan kurang. Wanita kurus lebih cepat terkena osteoporosis dibandingkan
dengan wanita gemuk. Hal ini dikaitkan dengan perbedaan tingkat produksi
estrogen, dimana wanita gemuk cenderung lebih banyak.
Kurang olah raga
teratur. Latihan yang teratur membantu memperlambat timbulnya osteoporosis.
Sebaliknya, kurang olah raga menyebabkan osteoporosis lebih mudah timbul. Olah
raga misalnya jalan atau lari, memicu sel tulang untuk lebih aktif sehingga
terbentuk tulang yang kuat.
Obat-obat
tertentu. Beberapa obat tertentu dapat meningkatkan resiko terkena
osteoporosis. Obat tersebut tampaknya meningkatkan kehilangan tulang dan
menurunkan laju pembentukan tulang. Obat tersebut antara lain kortison
(digunakan untuk asma, penyakit paru, radang sendi, dan alergi). Tetapi efek
ini hanya terjadi jika obat tersebut digunakan dalam dosis tinggi, atau
diberikan selama 3 bulan atau lebih. Penggunaan obat ini selama beberapa hari,
atau beberapa minggu, biasanya tidak meningkatkan resiko timbulnya
osteoporosis. Pengobatan tiroid juga berperan terhadap timbulnya osteoporosis
Penyakit tertentu.
Beberapa penyakit yang meningkatkan resiko osteoporosis : arthritis reumatoid,
bronkhitis kronis dan emfisema, hipertiroidisme, malnutrisi, penyakit hati
kronik, dan penyakit-penyakit usus.
Asupan kalsium
atau vitamin D rendah. Jika makanan kita kurang mengandung kalisum selama
bertahun-tahun, terutama pada masa pertumbuhan, resiko untuk mengalami
osteoporosis juga meningkat. Kurangnya kalsium menyebabkan kurangnya
pembentukan tulang. Vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dan
menghantarkannya ke tulang.
Sekian dan terima kasih...
0 Response to "WANITA LEBIH BERESIKO MENGALAMI OSTEOPOROSIS"
Posting Komentar