Kebudayaan merupakan suatu sistem. Artinya, bagian-bagian dari kebudh itu
saling berkaitan satu dengan lainnya. Perubahan satu unsur kebudayaan akan
mempengaruhi unsur-unsur yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat contohnya ketika
program listrik masuk desa mula-mula dijalankan. Masuknya listrik ke pedesaan
yang sebelumnya tidak ada listrik, membawa perubahan besar dalam kehidupan
penduduk desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atau
pengrajin tradisional. Perubahan itu begitu terasa pada peningkatan beragam
kebutuhan akan barang-barang elektronik (radio, televisi, kulkas).
Dengan memiliki perangkat elektronik tersebut, pola hidup mereka mengalami
perubahan. Waktu tidur berubah menjadi semakin larut, pranata-pranata hiburan
juga ikut mengalami perubahan. Ikatan-ikatan sosial masyarakat desa menjadi
semakin mengendur, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di depan
pesawat televisi dibandingkan dahulu yang lebih banyak berinteraksi di luar
dengan sesama warga. Pertunjukan seni tradisional lebih banyak ditonton di
televisi dari pada melalui pertunjukan langsung di panggung-panggung. Selain
itu juga, dengan adanya penerangan lampu. Dari kenyataan ini,
perubahan-perubahan lainnya akan semakin terbuka dan berlangsung secara beruntun.
Menurut Gillin dan Koenig, perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa
faktor internal maupun eksternal sebagai berikut :
a.
Faktor-faktor internal antara lain :
- Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
- Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku. Apabila hal ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga mendorong perubahan.
- Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Pertumbuhan penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan unsur penduduk lainnya, seperti rasio jenis kelamin dan beban tanggungan hidup. Banyaknya pendatang dari etnis dan budaya lain juga akan merubah struktur sosial karena penduduk menjadi lebih heterogen.
b.
Faktor-faktor eksternal antara lain :
- Bencana alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, atau tsunami. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan fisik sehingga menuntut manusia melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang telah berubah tersebut. Biasanya untuk bertahan ataupun mengalami suatu bencana alam, manusia terkadang terlupa atau mungkin terpaksa melanggar nilai-nilai dan norma sosial yang telah ada. Hal ini dilakukan semata-mata untuk tetap bertahan dalam menghadapi perubahan lingkungan akibat bencana alam tersebut.
- Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian, rusaknya berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari-hari, terjadinya kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental penduduk sehingga merasa frustasi dan tidak berdaya. Dalam kenyataan yang lebih memprihatinkan, peperangan seringkali diakhiri dengan penaklukan yang diikuti pemaksaan ideologi dan kebudayaan oleh pihak atau negara yang menang. Semua ini akan mengubah kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.
- Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Kontak dapat terjadi antar etnis di dalam suatu kawasan atau yang berasal dari tempat yang berjauhan. Interaksi antara orang atau kelompok yang berbeda etnis dan kebudayaan yang tinggi akan memperluas pengetahuan dan wawasan tentang budaya masing-masing, sehingga dapat menimbulkan sikap toleransi dan penyesuaian diri terhadap budaya lain tersebut. Sikap toleransi dan penyesuaian diri ini pada akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan kebudayaan.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa
dan
Bernegara
Globalisasi memiliki pengaruh yang positif, yaitu membawa kemajuan,
kesejahteraan, dan keselamatan bangsa dan negara. Namun globalisasi juga
membawa pengaruh negatif, seperti adanya budaya hedonisme, pendewaan pikiran
nasionalisme, ilmu dan teknologi, sekularisme, dan tipisnya iman.
Kita menyadari bahwa pengaruh globalisasi tidak mungkin dapat dihindari,
kecuali kita dengan sengaja menghindari interaksi dan komunikasi dengan pihak yang lain. Ketika seseorang masih
membaca surat kabar, menonton televisi, atau menggunakan alat lainnya, terlebih
lagi dengan menggunakan internet, ia tetap akan terperangkap dalam proses dan
model pergaulan global.
Dalam era globalisasi telah terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai
budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa telekomunikasi,
transformasi dan informasi sebagai hasil dari modernisasi teknologi. Pertemuan
dan gesekan tersebut akan menghasilkan kompetisi liar yang berarti saling mempengaruhi
dan dipengaruhi, saling bertentangan dan bertabrakannya nilai-nilai yang
berbeda yang berakhir dengan kalah atau menang, saling bekerja sama yang akan
menghasilkan sintesa dan antitesa baru.
Pengertian globalisasi dapat dibedakan atas dua hal yaitu :
1)
Sebagai Alat
Globalisasi merupakan wujud keberhasilan ilmu dan
teknologi, terutama di bidang komunikasi. Globalisasi sebagai alat juga
mengandung hal-hal yang positif apabila dipergunakan untuk tujuan yang baik.
Namun hal tersebut juga dapat mengandung hal-hal negatif bila dipergunakan
untuk tujuan yang tidak baik. Jadi tergantung siapa yang menggunakan dan apa
tujuannya.
2)
Sebagai Ideologi
Globalisasi sebagai ideologi berarti sudah mempunyai arti
tersendiri dan netralitasnya sangat sedikit. Globalisasi sebagai ideologi pasti
memihak suatu kepentingan sehingga akan menimbulkan akibat, baik yang setuju
maupun yang tidak setuju. Disinilah timbulnya benturan dan pertentangan.
a)
Ancaman
Dengan alat komunikasi seperti TV, parabola, telepon, VCD, DVD, dan
internet, kita dapat berhubungan dengan dunia luar. Dengan parabola atau
internet, kita dapat menyaksikan hiburan porno dari kamar tidur. Kita dapat
terpengaruh oleh segala macam bentuk yang sangat konsumtif. Anak-anak kita
dapat terpengaruh oleh segala macam film kartun dan film-film yang seharusnya
tidak dilihat. Kita pun dapat dengan mudah terpengaruh oleh gaya hidup seperti
yang terjadi di sinetron-sinetron kita (terutama sekali yang bertemakan
keluarga) yang lebih dari 90% menebar nilai-nilai negatif dengan ukuran
keberagaman dari setiap agama. Meskipun harus disadari pula bahwa televisi juga
banyak menayangkan program-program pengajian, ceramah, diskusi, dan berita yang
mengandung nilai positif bahkan agamis. Adegan kekerasan (violence) akan
lebih berkesan di benak anak-anak dibandingkan dengan petuah agama.
b)
Tantangan
Pengaruh globalisasi yang memberikan nilai-nilai positif wajib kita serap,
terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya disiplin,
kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi dan kejujuran.
Kita wajib menyaring yang baik dan sesuai dengan kepribadian dan moral bangsa
kita terima, sebaliknya yang buruk kit atolak.
0 Response to "PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA TERHADAP PERKEMBANGAN MASYARAKAT SERTA HUBUNGANNYA DENGAN GLOBALISASI"
Posting Komentar