Frase menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Frase adalah satuan konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan (Keraf, 1984:138).
Frase
juga didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang
bersifat nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah
satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1991:222).
Menurut
Prof. M. Ramlan, frase adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau
lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan (Ramlan, 2001:139). Artinya
sebanyak apapun kata tersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagai Subjek,
predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka masih bisa disebut frasa.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa frase adalah kelompok kata yang mendukung suatu fungsi
(subjek, predikat, pelengkap, objek dan keterangan) dan kesatuan makna dalam
kalimat.
1.
Jenis-jenis Frase
Ramlan
(1981) Membagi frase berdasarkan kesetaraan distribusi unsur-unsurnya atas dua
jenis, yakini frase endosentrik dan frase eksosentrik.
1)
Frase endosentrik
Frase endosentrik yang distribusi unsur-unsurnya setara dalam
kalimat. Frase endosentrik terbagi atas tiga jenis:
a)
Frase endosentrik koordinatif yakni frase yang
unsur-unsurnya setara, dapat dihubungkan dengan kata dan, atau. Misalnya :
- rumah pekarangan
- kakek nenek
- suami istri
b)
Frase endosentrik
atributif, yakni frase yang unsur-unsurnya tidak setara sehingga tidak
dapat disisipkan dengan kata penghubung dan,
atau. Misalnya:
- buku baru
- sedang belajar
- belum mengajar
c)
Frase endosentrik apositif, yakni frase
yang unsurnya bisa saling menggantikan dalam kalimat tapi tak dapat dihubungan
dengan kata dan dan atau. Misalnya:
- Almin, anak Pak Darto
sedang membaca
- Anak Pak Darto
sedang belajar
- Ahmad sedang
belajar
2)
Frase eksosentrik adalah frase yang
tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya, misalnya:
- Di pasar
- Ke sekolah
- Dari kampung
Frase ditinjau
dari segi persamaan distribusi dengan golongan atau kategori kata, frase terdiri atas: frase nominal, frase verbal,
frase ajektival, frase,
pronomina, frase numeralia. (Depdikbud, 1988).
1) Frase verbal adalah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan
verba sebagai intinya dan tidak merupakan klausa. Misalnya:
- Kapal laut itu sudah belabuh
- Bapak saya belum pergi.
- Ibu saya sedang mencuci
2) Frase nominal adalah dua buah kata atau lebih yang intinya dari dari nominal
atau benda dan satuan itu tidak membentuk klausa. Misalnya:
- Kakek membeli tiga buah layang-layang.
- Amiruddin makan beberapa butir telur itik.
- Syarifuddin menjual tigapuluh kodi kayu besi
3) Frase ajektival adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih sedang
intinya adalah ajektival (sifat) dan satuan itu tidak membentuk klausa. Misalnya:
- Ibu bapakku sangat gembira
- Baju itu sangat indah
- Mobil ferozamu baru sekali
4) Frase pronomina adalah dua kata atau lebih yang intinya pronomina dan hanya
menduduki satu fungsi dalam kalimat. Misalnya :
- Saya sendiri akan pergi ke pasar
- Kami sekalian akan bekunjung ke Tator
- Kamu semua akan pergi studi wisata di Tator
5) Frase numeralia adalah dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu fungsi
dalam kalimat namun satuan gramatik itu intinya pada numeralia. Misalnya:
- Tiga buah rumah sedang terbakar
- Lima ekor ayam sedang terbang
- Sepuluh bungkus kue akan
dibeli
0 Response to "ARTIKEL TENTANG JENIS- JENIS FRASE BAHASA INDONESIA DAN BEBERAPA CONTOHNYA DALAM KALIMAT"
Posting Komentar