Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Malam
Tidak berkompeten dan berkinerja buruk akan digeser, inilah ancaman yang akan dihadapi oleh rekan-rekan guru dan para PNS di awal Tahun 2016 mendatang. Sebagaimana berita yang kami kutip dari www.harianterbit,com berikut ini
Para guru di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diminta terus meningkatkan kemampuan, khususnya penguasaan bahasa Inggris dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2016.
"MEA yang akan berlaku pada awal 2016 jangan dianggap remeh. MEA juga ancaman bagi guru dan yang tidak punya kompetensi dan kinerja akan tergeser," ujar Penjabat Wali Kota Samarinda Meiliana di Samarinda, seperti dikutip Antara, Minggu (13/12/2015).
(Baca Juga : PROGRAM MENARIK, PROMO MOBIL MURAH UNTUK GURU)
Menurut Meiliana, salah satu upaya peningkatkan kinerja guru adalah melalui kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
"Suka atau tidak, ini harus dilakukan untuk menghadapi MEA. Tidak kompeten dan kinerja jelek, akan tergeser. Sama halnya dengan PNS yang kinerjanya buruk dan tidak memiliki kompetensi, akan dipecat sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara," tambahnya.
Meiliana
menyebutkan sudah ada beberapa dokter dari luar negeri yang mulai masuk di Kaltim.
"Saya juga baca, di luar Kaltim ada guru Vietnam sudah masuk Indonesia. Bahkan, ada juga perawat, 'baby sister' dan mungkin pembantu. Kita tidak bisa menghalangi mereka dan tentunya yang akan dilihatnya Kaltim, karena dianggap daerah kaya," kata Meiliana.
Ia kemudian meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin agar mengirim secara bertahap pada guru mengikuti program bahasa Inggris di Kampung Bahasa Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Kami meminta kepada Ibu Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, agar dapat memperjuangkan program tersebut di dewan. Program ini sangat penting dan tidak bisa ditunda-tunda," ujar Meiliana.
Menurut Meiliana, guru harus diperkuat dengan kemampuan bahasa asing, terutama Inggris, dalam menyikapi pemberlakukan MEA.
"Jelas, mereka pasti membidik Kaltim, karena insentif guru di sini tinggi," katanya Meiliana juga menyarankan agar para guru diajarkan "publik speaking" atau kemampuan berbicara di depan umum.
(Baca Juga : MENDIKBUD BANTAH AKAN TERAPKAN KEMBALI KURIKULUM 2006)
"Kemampuan public speaking ini memang hal yang kecil, tetapi sangat menentukan. Ini penting karena guru adalah panutan. Apa yang disampaikan dan diajarkan, murid akan mematuhi," kata Meiliana.
(Sumber : http://www.harianterbit.com)
Demikian berita seputar masalah guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Gunakan bhs Indonesia sj, yg diajar kan bangsa sendiri, untuk guru di INDONESIA syaratkan orang Indonesia aseli, bangsa Inggris hebat mana pernah menggunakan bhs selain Inggris, yakinlah dg kehebtan bhs sndiri, bhs asing boleh hanya utk ke luar utk di dlm wjib pke bhs Indonesia saja, Bahasa Indonesia hebat pd,zamannya Soeharto yg hanya menggnkan bhs Indonesia mlah itng asing yg bljr bhs Indonesia merdeka Hidup bhs INDONESIA
BalasHapus