Tujuan merupakan
pernyataan yang menunjukkan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa, setelah
siswa mengikuti proses pembelajaran.
Tujuan harus
berorientasi kepada siswa, bukan guru.
Tujuan harus
dinyatakan dengan kata kerja operasional; kata kerja yang menunjukkan perbuatan
yang dapat diamati langsung dan hasilnya dapat diukur.
Contoh
kata-kata kerja operasional: menghitung, membedakan, menuliskan, memcahkan,
menyusun, membandingkan, membuat, menggambar, dan sebagainya.
Contoh
bukan kata-kata kerja tak-operasional: mengerti, mengetahui, menghargai, mempercayai,
menyukai, dan sebagainya.
Empat unsur dalam
tujuan pembelajaran:
a. Audience : siapa sasarannya?
b. Behavior: yang dapat dilakukan oleh sasaran?
c. Condition: kondisi yang bagaimana behavior
tersebut?
Degree: tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai.
Tujuan
pembelajaran terkait dengan domain-domain belajar:
1. Kognitif;
2. Afektif;
3. Psikomotor.
Klasifikasi Tujuan Kognitif:
1.
Mengidentifikasi
Siswa
mengidentifikasi sesuatu; siswa menunjukkan keanggotaan/sifat/contoh atau
bukan, dari karakteristik-karakteristik, objek-objek, atau kejadian-kejadian
tertentu.
Kata kerja yang
terkait: menyeleksi, mengelompokkan, membedakan, menandai, memasangkan,
menunjukkan menempatkan, mengenali, mengklasifikasi.
2. Menyebutkan
Siswa
menyebutkan sesuatu; siswa memberikan suatu label, baik secara lisan atau
tertulis tentang suatu karakteristik, objek, atau kejadian.
Kata
kerja yang terkait: memberi label, mendaftar, menyusun, menerjemahkan,
mengucapkan, membubuhkan, menuliskan, menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan,
membagi, membilang.
3. Mendeskripsikan
Siswa
melaporkan sifat-sifat suatu objek, kejadian-kejadian, sifat-sifat kejadian,
dan/atau relasi yang relevan dari suatu karkteristik, objek, atau kejadian.
Kata
kerja yang terkait: menjelaskan/menerangkan, meragakan, memberikan contoh,
menunjukkan bagaimana.
4. Mengurutkan
Siswa merangkai dua
atau lebih tentang sesuatu dalam urutan tertentu.
Kata kerja yang
terkait: menyusun menurut abjad, menggolongkan, menyusun/ merangkai secara
kronologis, mendaftar secara urut, mengurutkan.
5.
Mengkonstruksikan
Siswa
mengkonstruksi; siswa menghasilkan sebuah gambar, pakaian atau furniture, peta,
essay, atau contoh suatu konsep tertentu.
Kata kerja yang
terkait: mengolah, membuat, melukis/menggambar, membangun/ membentuk,
mengkreasi, mengkomposisi, mengubah, menuliskan.
Jenis-jenis tujuan pembelajaran:
1.
Tujuan pembelajaran umum;
dirumuskan sesuai dengan pembelajaran pokok bahasan;
2.
Tujuan pembelajaran khusus;
merupakan jabaran dari tujuan pembelajaran umum, disesuaikan dengan topik-topik
materi yang dijabarkan dari pokok bahasannya.
Pengembangan materi
Terkait dengan: bagaimana caranya,
agar tujuan pembelajaran tercapai?
Jika tujuan
pembelajaran tersusun tepat dan karakteristik siswa diketahui, maka bahan/
materi pelajaran disusun sesuai dengan maksud tujuan dan karakteristik siswa
(pengalaman siswa sebelumnya). Bahan atau materi
pelajaran harus tersusun dan tersajikan sesuai urutan logis. Penyajian materi
pelajaran secara urut dikaitkan dengan strategi pembelajaran.
Pengalaman-Pengalaman Belajar
·
Memberi pengalaman belajar bagi
siswa; sebagai pengalaman baru.
·
Mengembangkan pengalaman
belajar bagi siswa (pengalaman sebelumnya atau yang sudah dimiliki; dari
pengalaman lama.
Pengalaman-pengalaman
belajar siswa, antara lain berpikir, berdiskusi, berunding, berdialog,
bertutur, membaca (kata-kata, gambar, symbol), menulis, mengedit, membuat
skrip, mendengar, berwawancara, membuat catatan, melukis, mewarnai, menjiplak
(gambar), mendemonstrasikan/meragakan, menyelesaikan masalah, bereksperimen/
mencoba, mengumpulkan, menghimpun, mengusun, dan sebagainya.
UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>