Syarat metode ilmiah
Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya :
1. Obyektif, artinya
pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta
empiris.
2. Metodik, artinya
pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur
dan terkontrol.
3. Sistematik, artinya
pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu
dengan yang lain saling berkaitan.
4. Universal, artinya
pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa
orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama akan memperoleh
hasil yang sama.
Pola pikir dalam
metode ilmiah
1. Induktif:
Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan
yang bersifat umum. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup terbatas dalam menyusun
argumentasi dan terkait dengan empirisme.
2. Deduktif: Pengambilan
kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir
silogismus dan terkait dengan rasionalisme.
Langkah-langkah
metode ilmiah
a. Perumusan
masalah
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada
sesuatu hal. Ketertarikan ini karena manusia memiliki sifat
perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam
pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang
akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan
alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga
berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan objek tersebut. Masalah yang ditemukan
diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah
disusun dalam bentuk pertanyaan.
b. Pembuatan kerangka
berfikir
Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang
menjelaskan hubungan antar berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan
dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola
berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang
diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara
dengan pakar atau dengan pengamatan langsung.
c. Penarikan
hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap
suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap
orang berhak menyusun hipotesis. Masalah yang dirumuskan harus relevan
dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi
teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
d. Pengujian
Hipotesis/eksperiment
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data.
Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau
eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk
memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti
mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan
apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung
hipotesis.
e. Penarikan
kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah
hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima
dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi
persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang
konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji
kebenarannya. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
Kegunaan metode
ilmiah
Dengan adanya sikap dan metode ilmiah akan menghasilkan
penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan manusia. Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia
antara lain :
1. Membantu memecahkan
permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
2. Menguji hasil
penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
3. Memecahkan atau menemukan
jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih teka teki.
Kelebihan-kelebihan
metode ilimiah diantaranya :
1. metode ilmiah lebih bisa dipertanggung jawabkan,
dikarenakan adanya bukti-bukti yang konkret dan ada ukuran yang jelas
2. jelas, dapat di buktikan dan dapat diamati langsung oleh
alat indra pada manusia
3. dapat dijadikan satuan atau tolok ukur untuk
penelitian-penelitian selanjutnya, bila tidak terdapat kesalahan
4. mengajarrkan pada manusia untuk menatap realita dan
segala sesuatu yang ada
5. operasional, dapat di gunakan dan di amalkan dalam
kehidupan keseharian
6. logis, karena dapat di buktikan oleh semua orang walaupun
telah melewati tahap-tahapan
Kelemahan metode
ilmiah antara lain :
1 metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang
bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan
yang jelas.
2. terlalu bergantung pada objek yang ada
3. metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah
berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi
adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan berubah
seiring berubahnya cuaca dan suhu
4. kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau
penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.
5. membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan
secara berulang.
6. membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap
penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan tehnologi
canggih.
7. dapat terhapus atau tidak di pakai bila terbukti
ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna
8. cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio Dari
uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sisi
positive dan negatif.
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan
untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Hasil
eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan
meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara
mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut
bertentangan dengan prediksi dari hipotesis
0 Response to "LANGKAH-LANGKAH DAN KEGUNAAN METODE ILMIAH SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA"
Posting Komentar